Jangan Menangis Lagi, Fatih!




IJL.Com- Bulir air mata Rafif Fatih bercampur dengan tetes peluh keringat. Rasa sedih yang tidak terbendung.

Gagal mengantarkan ASTAM melaju ke babak final IJL U-13 melahirkan kesedihan yang begitu mendalam untuk Rafif Fatih. Air matanya tumpah ruah begitu peluit panjang dibunyikan oleh wasit.

Di partai semifinal, ASTAM memang harus rela mengakui keunggulan M'Private Soccer School dengan skor 1-2. Membombardir pertahanan musuh 10 menit jelang laga usai belum cukup bagi Fatih dan kawan-kawan untuk sekadar menyamakan kedudukan.

Kamera fotografer IJL menjadi saksi pahit getir yang dirasakan oleh Fatih. Sesekali ia menyeka wajahnya dengan jersey ASTAM, peluh keringat kebanggaan bercampur dengan bulir air mata sisa perjuangan.

Fatih sendiri bermain begitu spartan mengawal sisi sayap pertahanan ASTAM. Karakteristiknya yang taktis dan berani ambil manuver  tajam kerapkali jadi senjata tambahan kesebelasan asal Pondok Cabe, Tangerang Selatan tersebut.

"Sedih campur kecewa karena sudah mengeluarkan tenaga semaksimal mungkin untuk pertandingan kemarin. Sampai perjalanan pulang ke rumah pun masih terasa sekali," ujar Fatih.



Fatih tidak sendiri, rekan-rekan setimnya dari Muhammad Radit sampai Daffa Daud juga tak kuasa menahan bulir air mata yang menjadi-jadi. Beruntung ASTAM punya kapten sekelas Dzaky Fawwaz yang langsung turun tangan meredakan kesedihan rekan-rekan setimnya.





"Dzaky orang pertama yang mendatangi saya. Dia tidak banyak bicara, hanya ada pelukan dan bisikan agar saya tidak boleh menangis lagi," ungkap Fatih.



Ya, Fatih memang tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan. Perjalanan ASTAM di kancah IJL U-13 belum tamat mengingat masih ada partai sarat gengsi bertajuk gelar perebutan tempat ketiga kontra Indonesia Rising Star.

Laga versus IRS yang akan digelar pada 18 Agustus tentunya bisa jadi pelampiasan terbaik Fatih mengubur air mata. Bumbu Derby Tangerang Selatan menambah sengit atmosfer di atas lapangan.

"Banyak pelajaran yang didapat di balik kekalahan dari M'Private. Sebagai seorang bek sayap, saya harus disiplin bermain kapan musti menyerang dan harus bertahan," ujar bocah yang mengaku mengidolakan penggawa Arema, Makan Konate tersebut.





"Laga melawan IRS, saya tidak mau menangis lagi," tegas Fatih.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa