Jatuh Bangun Ade Rifatul Aqmal Memanggul Angka Keramat




IJL.Com- Gara-gara memakai nomor punggung 10, kritikan pedas tak jarang menghampiri striker Pelita Jaya Soccer School, Ade Rifatul Aqmal. Nasehat dari pelatih dan orangtua jadi obat pelipur lara agar tak cepat-cepat lempar handuk.

Kaki penggawa Pelita Jaya Soccer School U-13, Ade Rifatul Aqmal sudah gatal untuk kembali berlaga. Aroma sengit babak fase knock-out 16 Besar begitu santer tercium membakar adrenalin.

Selama jeda kompetisi di masa puasa kemarin, anak-anak 'The Young Guns' tetap terjaga guna merawat performa terbaiknya. Aqmal dan kawan-kawan tentu enggan gulung tikar lebih cepat di fase knock-out 16 Besar dimana mereka akan bersua Garuda Junior.

"Saya dan rekan-rekan setim sudah siap melakoninya. Kami punya modal dari latihan yang giat dan rutin berbalut kerja keras. Hasil di babak penyisihan grup lalu menjadi pelajaran penting supaya lebih tahu mana yang salah atau benar," jelas Aqmal.



"Pelatih meminta kami untuk semakin fokus karena pertandingan semakin dekat. Jangan pernah putus asa jika ingin meraih apa yang diinginkan," tambah Aqmal.



Aqmal sadar tidak mudah untuk lolos dari panasnya atmosfer babak sistem gugur. Harus rela jatuh bangun, memeras keringat lebih deras, pantang hilang fokus barang satu detik pun.

Proses itu juga yang tengah ia tekuni saat diberi kepercayaan memanggul nomor punggung 10. Tidak jarang kritikan pedas mampir di telinga.

Di atas rumput hijau, nomor punggung 10 dianggap sebagai angka keramat. Selalu jadi sorotan, hanya pemain terpilih yang dinilai layak mengenakannya.

Pada satu sisi, ada aura magis dari balik nomor punggung 10. Namun tak jarang pula bisa menjadi pisau bermata dua. Ya, harus siap mental.

"Jujur, agak sedikit terbebani. Pasalnya tak jarang dihujani kritikan karena saya dianggap percuma pakai angka keramat kalau dalam sebuah pertandingan tidak mencetak gol atau bermain di bawah performa alias tidak on-fire ," ungkap Aqmal.



"Tetapi nasehat dari pelatih dan orangtua membuat saya bisa berdiri lebih kuat sampai sekarang," ujar Aqmal seraya tersenyum.



Dalam beberapa pertandingan terakhir, keran gol Aqmal memang terhenti. Terakhir kali ia mencatatkan namanya di papan skor kala Pelita Jaya menggulung Putera Utama Tambun (3-0) pada 20 Desember 2020.

Aqmal paham gol-golnya selalu ditunggu fans setia 'The Young Guns'. Oleh karena itu, pedasnya kritikan tak lantas membuat dirinya cepat-cepat ingin lempar handuk.

Soalnya, tugas Aqmal memang tidak sekadar mencetak gol semata. Harus diakui ia adalah sutradara lapangan Pelita, dari visi serta misinya alur permainan 'The Young Guns' tercipta.

"Iya, akhir-akhir ini saya belum mampu mencetak gol lagi. Tapi ada masukan motivasi dari pelatih juga orangtua yang membuat saya optimis bisa lebih baik lagi ke depannya. Saya mau buktikan itu," tegas Aqmal.

"Saya banyak mengambil sisi positifnya dari nomor punggung keramat yang dikenakan, meskipun tidak mencatatkan nama di papan skor tetapi apabila rekan setim yang mencetak gol saya ikut senang dan turut bangga karena bisa berpartisipasi dalam tiap skema di dalamnya," tandas Aqmal.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa