Justin Keitaro; Nomor Nyentrik, Aksi Ciamik




IJL.Com- Justin Keitaro memang sudah siap tampil "beda" di bawah mistar gawang Maesa Cijantung. Adrenalin terpacu, ogah lupa daratan.

Sepak bola tidak pernah ketinggalan dari sisi entertainment. "Bumbu" di atas rumput hijau bahkan tak jarang lebih ditunggu daripada hasil pada papan skor. Drama telenovela pun lewat, ya begitu kira-kira.

Transformasi dunia  kulit bundar di era sepak bola modern bisa beragam bentuk, contohnya seorang kiper yang tidak melulu identik nomor punggung satu atau 12. Angka nyeleneh tak jarang "mencolok mata", mengundang rasa penasaran para pemirsa.

Kebanyakan memang banyak mengandung filosofi tersembunyi. Saat masih membela Parma, nomor punggung 88 juga 77 pernah dipanggul seorang portiere kenamaan sekelas Gianluigi Buffon. Sebelum itu pilihan lebih ekstrem dilakukan kiper Timnas Meksiko era 90-an, Jorge Campos.





Nomor punggung kiper yang terbilang kurang lazim tak heran terus berjamuran memasuki era 2000-an sampai sekarang. Cristiano Lupatelli, eks kiper Chievo Verona dan Genoa misalnya yang "nekat" memakai angka 10.

Di gelaran Indonesia Junior League U-11 bumbu-bumbu itu tidak kalah terasa. Di bawah mistar gawang Maesa Cijantung ada Justin Keitaro.

"Kebetulan nomor punggung satu sudah diisi," ujar Justin.



"Nomor punggung 69 ini pilihan ayah saya, katanya biar beda saja dengan kiper-kiper yang lain," ujar Justin seraya melempar senyum.



Nomor nyentrik, aksi ciamik. Keberhasilan Maesa bertengger di peringkat pertama klasemen sementara Grup A Phenomenon juga tak lepas dari andil Justin. Catatan mentereng ia bukukan, rekor clean-sheet dalam kurun waktu lima laga dijaga hingga detik ini.

Berani keluar untuk menutup ruang tembak pemain lawan jadi salah satu keunggulan Justin, ia juga cukup handal saat duel satu lawan satu. Urusan antisipasi bola udara, Justin punya modal dari segi ketangkasan, jari-jarinya tangannya terbilang sangat lengket menyergap si kulit bundar.

u11-28042019-indonesia-muda-utara-vs-pelita-jaya-soccer-school

Baru-baru ini, label kiper terbaik pekan kedua IJL U-11 disandang oleh Justin. Matanya makin berbinar-binar saat disinggung soal perburuan gelar sarung tangan emas.

Meski demikian, Justin ogah lupa daratan. Ya, ia sadar kompetisi IJL U-11 bukan ajang "sistem kejar tayang".

"Iya senang sekali, tapi kata ayah jangan cepat puas. Fokus saja main bagus dan maksimal untuk tim," ujar Justin.



"Tapi saya juga ingin buktikan bisa menjadi seorang kiper di Maesa karena sebelumnya posisi saya adalah seorang bek," tutup bocah yang mengidolakan penjaga gawang Manchester United, David de Gea tersebut.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa