Kloter Kedua Ramai Debutan, Peta Persaingan IJL U-9 dan U-11 Musim 2020 Makin Sulit Diramal





IJL.Com
- Proses rangkaian seleksi calon tim kontestan IJL U-9 dan U-11 untuk musim 2020 akhirnya rampung. Kloter kedua diramaikan wajah-wajah baru yang siap "merombak" peta persaingan. Total 69 tim bergegas naik panggung.

Komite IJL kembali merilis nama-nama daftar kontestan yang akan bergelut di kompetisi IJL U-9 dan U-11 musim 2020. Kali ini giliran peserta dari kloter kedua berhak mengantongi tiket guna unjuk gigi di atas rumput hijau.

Di level U-9, ada lima tim yang sudah siap bergegas naik panggung. Wajah baru berseliweran, cukup punya potensi besar menggoyang mahkota jawara bertahan yang baru saja direngkuh Pelita Jaya Soccer School.

Lima tim tersebut adalah Tunas Asa, Ragunan United, Putra Jaya, Java Soccer Academy dan Plus Football Academy. Barisan "anak baru" yang tentunya ogah sekadar numpang eksis.

Sebelumnya, Rezza Mahaputra Lubis selaku CEO IJL mengatakan kloter kedua memang akan lebih banyak diisi tim-tim debutan. Menjaga level kompetisi yang semakin ketat tiap musimnya jadi batu pegangan.

Jangan heran memang kalau ada anggapan kompetisi IJL tak kenal istilah "zona nyaman". Pekan ke pekan, peta persaingan dijamin akan semakin sulit ditebak tidak hanya dari segi kolektivitas tim namun juga potensi tersembunyi individu tiap pemain.

"Bukan sehari-dua hari komite IJL mengamati wajah-wajah debutan ini, sudah sejak Mei lalu kami kantongi sepak terjangnya. Bayangkan saja, lima terpilih dari kloter kedua sudah menyingkirkan 37 tim lain yang ngebet bergabung di IJL U-9," terang Rezza.

"Tunas Asa, tim debutan rasa lama karena mereka sebenarnya sudah pernah mencicipi sengitnya atmosfer IJL edisi pertama musim 2014/2015 sewaktu di Waduk Pluit. Kondisi mereka terutama dari segi manajemen jauh lebih sehat daripada yang sebelumnya, kami beri dua slot sekaligus untuk berlaga di U-9 dan U-11," sambung Rezza.

"Tunas Asa punya rekam jejak yang bagus, cukup mendominasi dari segi prestasi di ranah pembinaan usia dini Jakarta Timur, ini tentunya juga jadi nilai tambah," ujar Rezza lagi.

Sinergi yang kuat antara tim kepelatihan, manajemen dan orangtua murid tentunya selalu jadi bahan penilaian sebagai syarat tiket untuk naik panggung. Bukannya tanpa alasan yang kuat mengingat IJL jauh dari kalimat "kompetisi kejar tayang", kurang lebih tujuh bulan lamanya tiap SSB harus siap ditempa sengitnya badai persaingan.

"Ragunan United merupakan tim tetangga Ragunan Soccer School, sudah sejak 2018 lalu sebenarnya mereka ingin bergabung di IJL tapi kami bisa mengabulkannya musim 2020. Ada penilaian tersendiri didapatkan utamanya kesungguhan dari segi profesionalisme. Hal sama juga diraih Java Soccer Academy yang 2019 lalu hanya menurunkan tim U-11 tapi tahun depan juga siap di U-9," tegas Rezza.

"Begitu pula dengan Putra Jaya, sejak 2018 lalu sudah menunggu kuota. Kami melihat keseriusan, kesabaran, kesungguhan mereka untuk ikut IJL tidak ada tandingannya. 2020, rezeki itu tidak tertukar lagi, ada bentuk apresiasi setinggi-tingginya layak diberikan," jelas Rezza.

"Saking setianya, setiap tahunnya Putra Jaya banyak menitipkan anak-anak didiknya di SSB lain yang sudah punya kesempatan berlaga di IJL. Alasannya hanya satu, benar-benar penasaran dengan atmosfer IJL," tambah Rezza seraya tersenyum.

Terakhir, tiket IJL U-9 musim depan dikantongi oleh Plus Football Academy. Tim asal Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang berdiri sejak 20 November 2010 dan diarsiteki barisan pelatih berdarah Afrika, salah satunya ialah Junior Coker.

Junior, warga negara Sierre Leone, Afrika Barat yang sudah tinggal di Indonesia sejak 2009. Niatnya begitu tulus saat mendirikan PFA, paling pertama dan terutama yakni membangun sekolah sepak bola untuk anak-anak dengan taraf keluarga ekonomi ke bawah.

Niat tulus Junior diikuti rekan-rekan seperantauannya. Melatih tanpa digaji bersama PFA, ada Adam Cheriff (Pantai Gading), Safia Kamanda (Sierra Leone) lalu Tejay, Capay John dan Muhammad Sama. Ya, sepak bola untuk kemanusiaan, dari Afrika untuk Indonesia, tanpa pandang bulu!

Safia Kamanda sudah tinggal di Indonesia selama empat tahun. Dirinya pun sangat fasih berbahasa Indonesia. 

"Saya punya harapan anak-anak di PFA sukses sebagai pemain bola dunia. Bukan hanya di level nasional tapi bisa go international," ujar Safia.



Misi dari PFA itu pula yang menjadi sebuah nilai tambah hingga membuat komite IJL "luluh". Mengantongi tiket di detik-detik terakhir, bahwasannya suara akar rumput memang harus didengar.

"Kami ingin menyumbangkan tenaga demi kemajuan persepak bolaan di Indonesia. Ini sumbangsih kami karena kami juga sudah diperkenankan tinggal di Indonesia," terang Junior.


Saatnya Naik Kelas!

Sementara itu di kategori U-11, empat tim debutan lolos dari proses seleksi kloter kedua melengkapi 38 kuota yang disediakan. Sang jawara bertahan, Giras Soccer School kudu waspada, harus siap ambil kuda-kuda.

Salah satunya adalah Kembangan yang 2019 lalu berkompetisi di kategori U-9. Namun musim depan, Fadil Muzaki Islami dan kawan-kawan tidak ragu untuk naik kelas.

"Di level U-11, Kembangan 8 bisa dibilang memang debutan, tapi kita tahu sendiri saat berlaga di U-9 musim ini mereka sudah menorehkan prestasi ciamik, salah satunya mampu mengirimkan tiga wakilnya di skuat All Stars. Mereka cukup siap dari segi materi pemain, manajemen, kepelatihan dan tentunya attitude di dalam dan luar lapangan," beber Rezza.

"Kembangan 8 pantas naik kelas," sambung Rezza.

Selain Kembangan 8, tiga tim lain diantaranya adalah Putera Utama Bekasi, Putra Pakuan dan Tunas Asa. Putera Utama Bekasi sendiri adalah skuat binaan eks pemain Timnas Indonesia yang kini berperan dari balik layar sebagai direktur teknik yakni Firmansyah.

Pasca gantung sepatu pada 2009 lalu, Firmansyah memutuskan untuk mencurahkan separuh jiwanya untuk perkembangan sepak bola akar rumput. Seperti diketahui, ia juga diberi kepercayaan menjadi asisten Bima Sakti di Timnas Indonesia U-16 yang baru saja memastikan diri lolos ke ajang Piala Asia U-16 2020.

"Putera Utama Bekasi, skuat asal Tambun yang berdiri sejak 2012 namanya sudah begitu harum di Kabupaten Bekasi. Wara-wiri mereka menjuarai berbagai ajang festival," ujar Rezza.

"Mereka tertantang untuk keluar dari zona nyaman, punya tekad bulat untuk naik kasta merasakan atmosfer kompetisi IJL dengan tim-tim papan atas. Hasil verifikasi mendukung, akhirnya kami tidak ragu menyediakan satu tiket untuk Putra Utama Bekasi," tegas Rezza.

Rezza memang begitu nampak antusias menggambarkan betapa sengitnya badai persaingan IJL U-11 musim depan. Ya, tidak semudah yang dibayangkan, bimsalabim bukan jadi jaminan.

"Putra Pakuan, tim asal Bogor yang sudah kami amati kiprahnya di IJSL U-10, mereka sangat baik dan cukup direkomendasikan untuk bisa bergabung ke dalam kompetisi IJL," terang Rezza.

"Tiap musimnya kami selalu selektif, komite IJL harus benar-benar putar otak, tidak lain kami ingin menciptakan iklim kompetisi yang tidak hanya sekadar ketat tapi juga sehat," seru Rezza.


Secercah Harapan Baru

Gelaran IJL musim depan bisa dibilang juga memberikan harapan baru untuk tim-tim debutan. Putera Utama Bekasi misalnya yang enggan disebut hanya "jago kandang".

Ya, Putera Utama tentunya ingin membawa harum nama Kabupaten Bekasi lewat IJL. Sudah saatnya kembali melahirkan generasi penerus Firmansyah.

"Disamping menambah pengalaman bertanding, kami juga ingin anak-anak harus lebih berani untuk bicara keluar," ujar Yayat Nurhidayat, Kepala Sekolah Putera Utama.

Ragunan United pun setali tiga uang dengan Putera Utama Bekasi. Tambah jam terbang, asah taring supaya kian tajam.

"Salah satu alasan ikut IJL tentunya bisa meningkatkan kemampuan dan kualitas bertanding anak-anak. Saya selalu cerita ke elemen-elemen di Ragunan United, tim-tim lain memperlihatkan progres signifikan setelah bertempur di IJL," tutur Idris, koordinator Ragunan United.

Momen comeback ke IJL tidak ingin disia-siakan pula oleh Tunas Asa. Usut punya usut, ada agenda tambahan diusung skuat yang bermarkas di Setu, Cipayung, Jakarta Timur tersebut.

Target yang paling gencar diburu adalah berburu ilmu di balik hingar bingar atmosfer IJL. Tidak mau sekadar cari menang namun juga memetik buah edukasi baik dari dalam hingga luar lapangan.

Bagi IJL, SSB adalah bagian dari mitra strategis investasi jangka panjang masa depan sepak bola Indonesia. Harapan Tunas Asa tentunya juga bagian dari misi IJL pula.

"Sangat besar harapan saya agar siswa-siswa Tunas Asa punya bekal pengalaman event nasional dan berkelas, sudah lama kesempatan untuk bisa kembali IJL dinantikan. Dari IJL kami bisa belajar mengikuti gelaran kompetisi yang rapi, profesional mulai dari screening pemain sampai teknis pertandingan," jelas Fitri, owner Tunas Asa.


"Selama ini kami hanya bisa ikut festival-festival daerah yang seringkali dijumpai praktik pencurian umur, belum lagi orangtua yang ikut-ikutan terlibat jauh di atas lapangan," tambah Fitri.


"Saya ingin semua komponen di dalam Tunas Asa mulai dari siswa, orangtua, official, pelatih bahkan saya sendiri bisa merasakan event bergengsi sekelas IJL dengan tujuan mendapatkan banyak nilai pentingnya edukasi dalam pembinaan sepak bola usia dini," tandas Fitri.




Tim yang Lolos ke IJL 2020 dari Kloter Kedua:


U-9:

Tunas Asa, Ragunan United, Putra Jaya, Java Soccer Academy, Plus Football Academy


----

U-11:

Putera Utama Bekasi, Tunas Asa, Kembangan 8,  Putra Pakuan





----------------------------------------------------------


Daftar Lengkap Tim Kontestan IJL 2020:


U-9:

  1. Pelita Jaya Soccer School

  2. ASIOP

  3. M'Private Soccer School

  4. FU15FA

  5. CISS

  6. All Star Galapuri

  7. ASTAM

  8. Young Warrior FA

  9. Salfas Soccer

  10. BMIFA

  11. FIFA Farmel

  12. Serpong Jaya

  13. Indonesia Rising Star

  14. Garuda Muda Soccer Academy

  15. Putra Agung

  16. SSJ Kota Bogor

  17. GRT Sitanala

  18. Indonesia Muda Utara

  19. Pro: Direct Academy

  20. Abstrax FA

  21. Metro Kukusan

  22. Remci

  23. Sparta

  24. Cipondoh Putra

  25. Maesa Cijantung

  26. Serpong City Soccer School

  27. Tunas Asa

  28. Ragunan United

  29. Putra Jaya

  30. Java Soccer Academy

  31. Plus Football Academy



    ----------

U-11:


1. ASIOP
2. Salfas Soccer
3. FU15FA
4. ASTAM
5. M'Private Soccer School
6. Pelita Jaya Soccer School
7. Maesa Cijantung
8. Young Warrior FA
9. Ragunan Soccer School
10. FIFA Farmel
11. Serpong Jaya
12. BMIFA
13. Metro Kukusan
14. Indonesia Rising Stars
15. Pro:Direct Academy
16. GRT Sitanala
17. CISS
18. All Star Galapuri
19. SSJ Kota Bogor
20. Tajimalela FA
21. Giras Soccer School
22. Stoni Indonesia
23. Garec's
24. Indonesia Muda Utara
25. Brazillian Soccer School
26. B24 HABS
27. Satria Muda FA
28. Cipondoh Putra
29. Garuda Muda Soccer Academy
30. Java Soccer Academy
31. Laskar Pelangi
32. Remci
33. Tunas Asa
34. Putera Utama Bekasi
35. Kembangan 8
36. Putra Pakuan


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa