IJL.Com- Raffael Muhammad Gaitsa bisa jadi idola baru publik IJL Mayapada 2018. Performa moncer pemain ASTAM bernomor punggung 10 itu bahkan membuat sang ayah, Andre Picessa terkejut.
Misi ASTAM terus tancap gas di pekan ketiga sudah sangat jelas terlihat di laga perdana. Bagaimana tidak, berhadapan dengan tim kuat seperti M'Private Soccer School, tim asuhan Robin Meilast itu mengamuk dan unggul atas lawannya lima gol tanpa balas.
Raffael Muhammad Gaitsa jadi bintang lapangan saat itu. Tiga dari lima gol skuat ASTAM ditorehkan oleh Fael, sapaan akrabnya.
ASTAM memang beruntung punya pemain sekelas Fael. Di laga kedua, anak-anak Tangerang Selatan hampir pulang dengan kepala tertunduk saat melawan ASIOP Apacinti. Beruntung gol telat Rafael mampu menghindarkan ASTAM dari hasil minor.
Jelas, aksi Rafael banyak mengundang decak kagum. Skill, teknik hingga mentalitasnya patut diacungi jempol kala rekan-rekannya sempat frustrasi membongkar pertahanan ASIOP.
Salah satu sosok yang mengaku kagum dengan performa Rafael adalah sang ayah, Andre Picessa. Di pinggir lapangan, pria yang juga menjabat sebagai salah satu staf pelatih ASTAM tersebut nampak tidak bisa duduk dengan tenang melihat aksi sang buah hati.
"Laga ASTAM melawan ASIOP sangat menarik sekali. Kami kecolongan saat tim lawan mampu memanfaatkan miskomunikasi pemain tengah dan belakang," buka Andre.
"Sebenarnya ASTAM lebih punya banyak peluang tapi memang belum terlalu tenang terutama saat memasuki daerah kotak penalti. Beruntung Rafael bisa cetak gol di menit terakhir justru dengan kaki terlemahnya (kanan). Ya saya juga cukup kaget juga," tambah Andre.
"Sejauh ini saya akui sangat terkejut dengan penampilan Rafael, apalagi ia juga sempat gagal mengeksekusi penalti saat melawan ASIOP tapi gol-gol saat melawan M'Private Soccer School adalah memang hasil skema di program latihan," sambungnya lagi.
Andre memang menyadari anaknya tersebut mau tidak mau kini tengah jadi pusat perhatian di atas lapangan. Selain aksinya yang kian trengginas, status penyerang bernomor punggung 10 juga tak bisa lepas dari sorotan.
"10 di dunia sepak bola dari masa ke masa memang selalu masuk dalam kategori the best, tanpa bermaksud mengesampingkan nomor yang lain. Karakter 10 memang sudah terlanjur kuat sekali," ujar Andre.
"Semoga hal itu tidak jadi beban untuk Rafael. Ya mau tidak mau, ia harus punya motivasi lebih untuk menunjukkan performa terbaiknya mulai dari latihan sampai laga-laga resmi. Tapi saya harap tuah nomor 10 bisa selalu mendekat ke anak saya," ucap pria yang membawa Timnas Futsal Putri Indonesia meraih medali perunggu di SEA Games 2017 tersebut seraya tersenyum.
ASTAM sendiri saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup B Sensation dengan raihan 10 poin dari tiga laga. Di posisi puncak ada Putra Sejati lewat raihan 14 poin lewat empat pertandingan.
"Masih banyak evaluasi yang harus dikerjakan anak-anak terutama coach Robin Meilast sebagai pelatih ASTAM U-11. Gol ASIOP ke gawang kita bisa jadi catatan tersendiri pentingnya komunikasi antar lini. Musim lalu kita raih posisi runner-up, ya setidaknya 2018 prestasinya bisa jauh lebih baik lagi," tandas Andre seraya tersenyum.