IJL.Com- Rasa sesal masih menggelayuti penjaga gawang Jatira Raharja Sukabumi U-13, Malik Ibrahim Shellahulah. Rasa sedihnya seperti tak berujung.
Kiprah Jatira Raharja di gelaran Indonesia Junior League U-13 harus terhenti. Pada babak 8 Besar, tim asal Cikembar, Kabupaten Sukabumi tersebut terpaksa mengakui keunggulan Brazilian SS LFA lewat skor tipis, 1-2.
Gol drama menit akhir jadi malapetaka untuk anak-anak Jatira Raharja. Rasa sesal ikut menggelayuti sang penjaga gawang, Malik Ibrahim.
"Perjalanan kami hari ini seperti sia-sia. Sedih sekali rasanya, latihan sudah keras sekali tapi hasilnya seperti ini," ujar Marcel sapaan akrabnya dengan nada menyesal.
"Jujur, kalau dibilang ya menyesal. Mungkin harusnya kami bisa berlatih lebih keras lagi," tambah Marcel.
Seperti diketahui, pada akhir pekan kemarin, anak-anak Jatira harus berangkat dari jam tiga subuh. Perjalanan tersebut pun harus terhenti karena pahitnya drama rumput hijau.
"Tapi saya bangga sama perjuangan teman-teman. Tidak mudah bagi kami untuk sampai di sini," jelas Marcel.
"Semua anak-anak Sukabumi pasti memimpikan untuk bisa main di IJL. Kalau diberi kesempatan untuk ikut IJL lagi, saya pasti tidak akan menolak," tambah Marcel.
Ya, Marcel tentu harus segera mengubur rasa sedih sekaligus sesalnya. Pesan sang ayah jadi batu penjuru.
"Kebetulan kan ayah saya itu dunia sepak bola juga, sebagai wasit. Dia bilang, sepak bola itu soal kuatnya mental," tegas Marcel.
"Ayah juga yang berharap saya bisa terus jadi kiper. Jadi ya saya selalu ingat pesannya," tandas Marcel.