IJL.Com - Pekan ke-15 IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon jadi ajang perang taktik pelatih dari pinggir lapangan, ide dan kreativitas dikuras habis. Lini belakang diperkuat pemain bermental baja, urusan suplai bola serahkan pada barisan gelandang bertenaga kuda.
Kiper:
M Akbar Fadillah (Satria Muda FA)
Penampilan Akbar di bawah mistar gawang Satria Muda FA saat jumpa Villa 2000 terbilang sangat konsisten, kiper yang punya tingkat konsentrasi tinggi terutama saat laga memasuki momen-momen krusial. Penempatan posisi dalam membaca arah datangnya bola jadi nilai lebih seorang Akbar, beberapa kali sepakan tendangan bola mati Black Orange khususnya dari Muhammad Zulfan mampu ia mentahkan lewat aksinya sambil menjatuhkan badan. Kiper yang mulai rajin berkomunikasi dengan rekan-rekannya di sektor lini belakang, catatan clean-sheet sukses dibawa pulang.
Bek:
M Ariel Suwandi (M'Private Soccer School)
Bermain elegan di lini belakang M'Private Soccer School, transisi permainan Ariel begitu aduhai sebagai seorang bek sayap. Salah satu titik keseimbangan skuat M'Private, Ariel mampu menjalankan roda lebar lapangan dengan penuh dominasi tinggi, jeli dalam mengalirkan bola satu-dua sentuhan. Salah satu keunggulan Ariel tak lain adalah keahliannya dalam duel satu lawan satu, stamina yang selalu prima cukup jadi penunjang besar.
Irsyad Maulana (Villa 2000)
Trengginas di lini belakang Villa 2000, aktor utama yang membuat barisan penyerang Satria Muda FA harus gigit jari. Tipikal bek dengan jiwa petarung, keras lugas namun tidak menjurus kasar membuat Irsyad semakin disegani lawan-lawannya tidak heran ada pujian mengalir dari pelatih Satria Muda. Kecepatan Irsyad membaca alur permainan juga patut diacungi jempol, tembok tebal Black Orange.
Alpaz Alviansyah (Pelita Jaya Soccer School)
Begitu spartan mengawal sektor lini belakang Pelita Jaya Soccer School, jiwa kepemimpinan Alpaz punya peran mahal sebagai seorang pemain belakang. Urusan body-balance, Alpaz termasuk bek yang unggul di kelasnya, ia punya perhitungan matang untuk memutus momentum serangan tim lawan layaknya seorang libero. Soal jam terbang, cara Alpaz mengeksekusi tendangan penalti adalah nilai yang tidak terbantahkan, benar-benar berkepala dingin.
Pontang-panting Fadhil menjaga kedalaman lini belakang Serpong Jaya, seorang pemain multifungsi yang punya daya juang tinggi. Tidak jarang pula Fadhil memutus serangan lawan mulai dari area lini tengah, fisik Fadhil sangat berkelas hingga begitu punya kontribusi lebih untuk skuat Black Panther. Sebagai nilai tambah, Fadhil punya long-pass akurat, soal visi di atas lapangan, Fadhil adalah tipe bek sayap modern yang mampu mengubah alur permainan.
Gelandang:
Anang Aditya (Laskar Pelangi Soccer)
Dinamo serangan Laskar Pelangi, pemain yang punya stamina prima, tidak heran bila si kulit bundar betah berlama-lama di kakinya. Visi bermain Anang juga terus meningkat, beberapa kali ia mampu lolos dari kawalan pemain lawan dengan sentuhan satu-dua sambil melakukan akselerasi lewat sektor sayap. Akurasinya semakin tajam mengenai sasaran salah satunya saat tendangan bebas berkelas pemain bernomor punggung 32 itu mencium mistar gawang Ragunan Soccer School.
Ubaydillah (Garuda Junior)
Aktor utama mandeknya lini tengah Serpong Jaya, pemain yang paling banyak menguras keringat, Ubay begitu tampil sangat spartan menjaga kedalaman lingkar lapangan Garuda Junior . Alur serangan Black Panther berungkali putus di kaki Ubay, Rifky Pohan dan Sheilo Praditia sekaligus sukses ia "bungkam". Layaknya seorang pemain legendaris AC Milan, Gennaro Gattuso, Ubay juga bermain tanpa kompromi, mentalitas bertanding yang patut diacungi jempol sebagai seorang gelandang bertahan.
Ismu Husain Pramudo (Tajimalela FA)
Ismu bermain taktis di lini tengah Tajimalela FA, absennya Aidil Aji Nur Ilham dan Sastra Brahman sedikit-banyak mampu ia tutupi. Cetak satu gol ke gawang Pro: Direct Academy sebagai penanda kemenangan Panser Bekasi, sepakan yang diawali gerakan mengecoh dua pemain lawan berakhir manis hingga kiper PDA sulit membaca arah datangnya bola. Orang pertama yang memutus serangan lawan, minim kontak fisik namun sangat efektif dalam mencuri bola.
Dzuhri Rayyan (Garec's)
Tingkat ketenangan Dzuhri sebagai seorang konduktor permainan Garec's semakin diuji saat laga kontra Indonesia Rising Star, habis-habisan diserbu pemain lawan. Meski demikian karakteristik gelandang serang bernomor punggung delapan itu tak serta-merta menjadi kendur, determinasi through ball kelas wahid tetap ia suguhkan di atas lapangan. Visi bermain Dzuhri adalah sebuah nilai mahal, cukup memanjakan mata penonton.
Penyerang:
Bagas Prayoga (M'Private Soccer School)
Bukan tipe penyerang murni membuat Bagas bisa bergerak lebih liar menyisir area lapangan, satu gol yang ia cetak ke gawang Indonesia Muda Utara jadi bukti paling sahih. Akselerasi Bagas jadi salah satu yang terbaik di kompetisi IJL Mayapada U-13, pergerakan tanpa bolanya sangat efektif mereduksi tingkat konsentrasi bek lawan. Salah satu keunggulan Bagas yang lain adalah soal stamina yang prima, mirip-mirip dengan gaya permainan penggawa Timnas Indonesia U-22, Saddil Ramdani.
Alief Apikri (Indonesia Rising Star)
Alief Apikri begitu agresif menggempur pertahanan Garec's, tidak ketinggalan efektif melepaskan pressing dan menutup kendali ruang serangan armada Garec's, striker serba guna. Kuda-kuda Alief saat melepaskan tembakan benar-benar kokoh, tidak sembarang mengeluarkan power namun juga penuh akurasi matang, satu gol berkelas ia sumbangkan. Manuver Alief sebagai seorang juru gedor cukup menjanjikan, ada kontribusi berlipat ia sumbangkan di laga kontra Garec's.
Pelatih:
Sulistyo Hartono (Indonesia Rising Star)
Tidak mudah meredam gemuruh serangan Garec's, namun Indonesia Rising Star (IRS) mampu melakukannya, tidak lain kejelian Sulistyo "Komeng" Hartono membaca atmosfer di atas lapangan jadi kunci paling utama. Pilar Garec's ia kurung di interval babak kedua, patron 3-5-2 jadi bukti sahih kuatnya karakter permainan IRS mematahkan kekuatan anak-anak Cengkareng. Salah satu pelatih yang cerdik dalam soal menerapkan rotasi pemain, selalu ada reaksi positif dan energi baru bermunculan dari bangku cadangan IRS.
Cadangan:
Kiper: M Fauzi (Ragunan Soccer School)
Bek: Bayu Angga Setiawan (Serpong Jaya), Romeo Fedta Milano (M'Private Soccer School), M Sirozul Huda (Indonesia Muda Utara), Tobias Manuel (Pro: Direct Academy)
Gelandang: Irsan Nur Azzis (Abstrax FA), Fava Sheva (Indonesia Rising Star), Andika Eka (Tajimalela FA)
Penyerang: M Ervin Suardani (Garuda Junior), Robbie Yunanto (Satria Muda FA), M Fauzan Zulfa (M'Private Soccer School)