Mimpi Young Warrior Terbayar Lunas Nan Dramatis

 


IJL.Com- Mimpi anak-anak Young Warrior untuk mencium trofi Champions Indonesia Junior League (IJL) U-9 akhirnya terbayar lunas musim ini. Ungkapan hati orangtua pemain sudah cukup menguras air mata. 

Perjalanan dramatis ditempuh Young Warrior saat berlaga di babak Grand-Final Champions IJL U-9, Minggu (17/7). Drama perpanjangan waktu kudu dilakoni terlebih dahulu demi menaklukkan Siaga Pratama dengan skor akhir 2-1.

Young Warrior sebenarnya sempat tertinggal sampai menit ke-29. Namun di akhir detik pertandingan, anak-anak 'Gladiator' ketiban pulung saat wasit menunjuk titik putih setelah pemain Siaga Pratama tertangkap handsball di kotak terlarang. 

Fulgentius Arya Surya yang muncul sebagai algojo 12 pas dengan tenang menuntaskan misinya untuk memaksakan laga berlanjut ke perpanjangan waktu. Saat extra time dengan sistem golden goal, Fathir Maulana Silva hadir sebagai pahlawan kemenangan. 



Dari balik itu semua, kejelian sang pelatih yakni Boni W dalam menggelar rotasi pemain tak kalah pegang peranan vital. Hasilnya, dewi fortuna pun ikut mendekat. 

Tak heran sesuai laga, suasana tegang yang menyelimuti suporter Young Warrior berubah menjadi pesta pora. Lunas sudah buah kesabaran. 



Orangtua pemain bahkan kedapatan tak kuasa menahan air mata. Seperti yang digambarkan oleh ibunda dari Zivanka Zara, Ivy Batuta. Curahan hati dengan nada lirih namun penuh rasa bangga sempat ia tuliskan lewat akun Instagramnya. 

Bagaimana tidak, Zivanka yang datang tidak dalam kondisi 100 persen bisa memberi bukti bukan sekadar pelengkap di atas lapangan. Bukti nyata, 'The Warrior Princess' itu memang nyata. 



Memang, air mata yang jatuh membasahi rumput hijau ibarat pelepas dahaga untuk Young Warrior U-9. Seperti diketahui, musim sebelumnya mereka harus mengurungkan mimpi lolos ke partai puncak setelah menelan pahitnya drama adu penalti padahal tiketnya ada di depan mata. 

Bahkan di musim 2019, Young Warrior yang tidak terkalahkan sepanjang musim harus terhenti di fase 16 Besar hanya gegara kalah selisih gol. Bisa dibilang, asam-garam sudah banyak ditelan. 

Namun tidak untuk 2022 ini. Bermodal kolektivitas permainan tim, trofi tertinggi lambang supremasi pun berhak dicium Arun Curtds dan kawan-kawan. 




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa