Misi ASSA Pro Soccer Terbayar Lunas

 


IJL.Com- Misi ASSA Pro Soccer sejak awal musim bergelut di kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-11 berujung manis. Sejarah baru diukir pasukan Didik Darmadi.

ASSA Pro Soccer tampil sebagai juara pada gelaran Indonesia Junior League (IJL) U-11 musim ini. Di partai final Champions yang digelar Minggu (10/9), laga dramatis ditutup lewat skor akhir, 3-2 saat berjumpa Java Soccer Academy.

Sebelumnya di partai semifinal, ASSA Pro Soccer terlebih dahulu menyudahi perlawanan sang jawara bertahan, Saswco Bandung. Skornya pun terbilang ketat, 3-1.

Seusai peluit panjang dibunyikan, tak pelak Lapangan Sawindu, Yon Mekanis 203, langsung diselimuti suporter ASSA Pro Soccer. Euforia terbakar di atas rumput hijau.

"Alhamdulillah, seperti yang saya bilang di awal musim bahwa IJL adalah kompetisi yang paling kami tunggu-tunggu, kompetisi dengan atmosfer terbaik. Jadi memang seluruh kekuatan harus matang jika ingin berbicara lebih banyak," ujar pelatih ASSA Pro Soccer, Didik Darmadi.



"Dari pekan pertama sampai final, mental anak-anak juga tertempa dengan atmosfer kompetisi IJL," sambung Didik lagi seraya tersenyum.



Ya, senyum semringah tak bisa ditutupi eks penggawa PSIS Semarang tersebut. Misi agung yang disusun sedemikian rupa tak sampai berakhir antiklimaks.

"Anak-anak sangat senang saat bisa tampil dengan status pemuncak klasemen di fase  penyisihan grup. Itu semakin membuat mereka termotivasi menyelesaikan semuanya dengan cerita yang bagus," terang Didik.



"Tekad anak-anak untuk menjadi juara di kompetisi sekelas IJL memang tidak terbendung. Terimakasih juga atas dukungan suporter yang luar biasa," sambung Didik.



Tak hanya tekad, Didik juga mengaku terbantu dengan fasilitas yang disediakan IJL hingga menjadi kekuatan ASSA Pro Soccer. Ya, apalagi kalau bukan video rekaman pertandingan.

"Betul sekali, video rekaman pertandingan membuat anak-anak bisa lebih banyak introspeksi. Mereka bisa paham kekurangan sendiri dan mempelajari kekuatan lawan yang akan dihadapi," seru Didik.

"Bukan hanya pemain, karena video rekaman pertandingan saya pelatih juga dipaksa lebih putar otak," sambung Didik yang juga dianugerahi gelar pelatih terbaik seraya tersenyum lebar.



Meski demikian, Didik tak mau ada euforia berlebihan menyelimuti ASSA Pro Soccer. Jelas, sang pelatih enggan melihat Fabio Cannavaro dan kawan-kawan lupa menginjak bumi.

"Hari ini, kami rasakan dan rayakan euforianya. Tapi setelah turun dari podium, semua kembali seperti semula. Anak-anak harus menatap hari yang baru. Hari yang harus selalu diisi dengan sikap disiplin. Baik itu disiplin saat sekolah dan berlatih sepak bola," tandas Didik kembali melempar senyum.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa