IJL.Com- Tidak ada lagi sosok Tycho Timmerman di balik juru kemudi Brazilian Soccer School U-13 sempat membuat Arjuna Satrio dan kawan-kawan sedih. Namun air mata tak boleh terlalu lama menetes.
Tycho memutuskan untuk mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Brazilian sejak Mei lalu. Kabar yang terbilang mengejutkan memang mengingat pelatih dengan suara super lantang tersebut dikenal sudah identik dengan tim Samba.
Rasa sedih sempat menggelayuti anak-anak Brazilian. Jelas mereka akan rindu pada semangat berapi-api ala Tycho.
"Pastinya anak-anak sedih karena mereka memang begitu dekat dengan coach Tycho. Apalagi kita tahu beliau punya karakter yang sangat kuat sekali," ujar pelatih interim Brazilian U-13, Ridwan Widyagama.
Ridwan sendiri ditunjuk langsung oleh manajemen Brazilian sebagai pengganti Tycho. Untungnya ia bukan sosok yang terbilang asing untuk skuat tim Samba.
"Memang sebelumnya di sesi latihan saya sering terlibat dan suka membantu coach Tycho," ungkap Ridwan.
"Beban pribadi pasti ada apalagi saya baru gabung pertama kali di IJL U-13 ini, tapi kami tim pelatih percaya pada kemampuan anak-anak untuk tampil maksimal memberikan yang terbaik di pertandingan sisa," ujar Ridwan lagi.
Lebih daripada itu, Ridwan pun sadar tugasnya bukan hanya sekadar meramu racikan strategi. Menggenjot semangat tempur pemain Brazillian adalah pekerjaan rumah terbesar.
Saatnya hapus air mata, begitu pesan Ridwan. Ia juga tidak lupa meminta dukungan pemain ke-12 Brazilian.
"Tidak hanya pemain yang saling support tetapi peran orangtua dan suporter yang datang akan menambahkan semangat buat anak-anak. Kami masih yakin dengan harapan untuk bisa lolos ke fase knock-out," tegas Ridwan.
"Sampai saat ini anak-anak sudah enjoy dan tidak lagi kelihatan bersedih, mereka harus bisa menatap ke depan untuk perkembangannya masing-masing," tambah Ridwan seraya tersenyum.
Peran pemain ke-12 bisa jadi senjata ampuh untuk Brazilian. Kesempatan untuk lolos ke fase knock-out memang masih terbuka lebar mengingat mereka masih punya dua partai sisa di babak penyisihan grup guna bersaing ketat dengan seteru terdekatnya, KMJR Cilegon.
Akhir pekan nanti, Brazilian ditantang Java Soccer Academy. Praktis, jika ingin menjaga asa tiket fase knock-out tentu poin penuh jadi harga yang tak bisa ditawar.
"Untuk persiapan kami memang terkendala habis liburan lebaran. Tetapi sebenarnya ada beberapa program titipan ke anak-anak supaya bisa jaga kondisi selama istirahat di rumah," terang Ridwan.
"Mudah-mudahan mental mereka tidak turun dan terus menampilkan yang terbaik sampai bunyi peluit terakhir," pungkas Ridwan.