Naluri Ibu Iringi Jatuh-Bangun Faiz Putra Firmansyah




IJL.Com- Aksi Faiz Putra Firmansyah di bawah mistar gawang Ragunan Soccer School kerap membuat hati sang ibu, Sulistini campur aduk. Ada naluri yang tidak bisa dibohongi.

Jika bukan karena Faiz, bisa jadi pemain Ragunan Soccer School akan tertunduk lesu saat partai kontra Abstrax FA. Sempat unggul dua gol di babak pertama namun apa daya badai serangan tim lawan makin menjadi-jadi di 25 menit paruh kedua hingga di penghujung laga terpaksa harus puas bermain dengan hasil imbang.

Aksi paling monumental dari Faiz ada saat ia mematahkan sepakan tendangan penalti penggawa Abstrax FA, Irsan Nur Azzis. Ketenangannya menghadapi tekanan sporadis pemain lawan patut mendapat acungan dua jempol.

Sepak terjang Faiz di laga tersebut membuat sang ibu, Sulistini buka suara. Sembari menghela nafas ada rasa syukur dipanjatkan.

"Saya kebetulan tidak nonton secara langsung tapi lihat via rekaman pertandingan di YouTube. Alhamdulillah Faiz bisa berjuang sekuat tenaga agar gawangnya tidak dijebol lawan apalagi itu ada tendangan penalti," ujar Sulis.



"Semoga Faiz bisa menunjukkan perkembangannya lebih baik lagi. Saya salut dengan perjuangan dia," jelas Sulis.





Bukan satu-dua kali Faiz membuat jantung sang ibu copot. Nampaknya bocah yang mengidolakan kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa tersebut memang sudah kadung jatuh cinta untuk berdiri di bawah mistar gawang.

"Wah kalau lihat aksi Faiz sih seperti mau copot ini jantung apalagi kalau sudah soal adu tendangan penalti. Benar-benar campur aduk rasanya," ujar Sulis.



"Faiz masuk di Ragunan Soccer School waktu usia tujuh tahun awalnya sebagai seorang bek, pas lihat Andritany langsung pindah posisi ke bawah mistar gawang," terang wanita yang sehari-harinya berperan sebagai seorang ibu rumah tangga tersebut.





Kompetisi Indonesia Junior League sendiri bukan tempat yang asing untuk seorang Faiz. 2017 yang lalu anak pasangan Nur Rohman-Sulistini itu menjalani proses bersama skuat Ragunan Soccer School U-11.

Saat itu Ragunan dibawa siswa SMPN 150 Kramat Jati tersebut hingga menembus babak empat besar champions. Paling diingat tentu soal cedera patah tangan yang menghampiri Faiz di tengah kompetisi berlangsung.

"Faiz begitu cinta sama timnya, waktu itu ia cedera patah tangan karena jatuh dari sepeda tapi ia tetap berangkat untuk sekadar mendampingi timnya bertanding di IJL. Saya masih ingat betul itu," ujar Sulis.



"Proses berjalan dan sekarang Faiz sudah sembuh tapi saya tidak bisa bohong masih deg-degan saat dia jatuh bangun mempertahankan gawangnya," ungkap Sulis.



Sulis pun paham perjalanan buah hatinya masih terasa sangat panjang. Di kompetisi IJL Mayapada U-13 misalnya, Faiz bersama rekan-rekan setimnya masih tertatih-tatih menjaga asa ke zona delapan besar.

Naluri seorang ibu tergerak. Sulis terkadang ikut larut dalam perjuangan bersimbah peluh keringat yang dirasakan anak semata wayangnya tersebut.

"Alhamdulillah sejauh ini dia jarang mengeluh cuma raut mukanya sedih dan di situ saya selalu kasih support. Namanya pertandingan ada menang dan ada kalah, skor tidak penting yang terpenting tunjukan permainan yang terbaik," ujar Sulis.

"Jujur rasa sedih saat melihat gawang Faiz kebobolan sih sebenarnya ada, tapi saya tidak pernah menyalahkan Faiz apa lagi membebaninya. Yang penting ia harus bisa fokus dan tidak pernah berhenti belajar," tandas Sulis.





Akhir pekan nanti di pekan ke-13 IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon, Faiz akan kembali unjuk kebolehan. Laga Derby Jakarta kontra Garec's jadi ujian besar untuk dirinya.

Garec's memang bukan lawan yang enteng. Kejelian tim asal Cengkareng, Jakarta Barat itu memaksimalkan skema tendangan bebas praktis akan membuat Faiz lebih sering membuat jatuh-bangun. Meski demikian Faiz tidak perlu khawatir, ya doa dari sang ibu akan mengiringi perjuangan ia bersama Ragunan Soccer School di atas lapangan.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa