IJL.Com- Bagai berselancar di atas badai, Nikolas Kenjiro Pangestu menegaskan siap jatuh bangun menjaga garda terakhir pertahanan Brazilian Soccer School Serpong di kancah Indonesia Junior League U-11. Pantang pulang sebelum padam.

Brazilian Soccer School Serpong terus berusaha menjinakkan kerasnya peta persaingan di kancah IJL U-11. Meskipun harus kembali menelan pil pahit pada akhir pekan kemarin, tak ada sama sekali sinyal lempar handuk lebih cepat dikibarkan.

Seperti yang dicontohkan sang penjaga gawang, Nikolas Kenjiro Pangestu. Diterapi badai berulangkali tidak membuat dirinya sungkan untuk berselancar.

Ya, Kenji berulangkali cukup berhasil meredam marabahaya yang datang. Meskipun pada akhirnya ia harus menerima kenyataan, garda terakhir pertahanan Brazilian Soccer School Serpong akhirnya terbongkar juga lewat gol-gol penggawa PAM Jaya FA, Brazilian SS LFA Tambun, dan Mutiara Cempaka Utama.

"Saya lebih nyaman jadi kiper karena fisiknya bisa lebih prima, soalnya kalau di posisi lain, lebih kerasa capeknya," ujar Kenji seraya tersenyum polos.



"Meskipun pas jadi kiper emang lebih gugup sih," sambung Kenji.



Kenji sendiri sadar, persaingan di kompetisi IJL terasa sangat panas. Namun ia mengatakan enggan ambil pusing.

"Tidak pernah ngitung berapa kali kebobolan, yang penting tetap dengar instruksi pelatih," seru Kenji.



"Saya juga yakin nanti kami bisa meraih kemenangan," tutur Kenji lagi.



Memang, saat ini Kenji dan kawan-kawan belum bisa pecah telur. Namun, trek kompetisi yang masih cukup panjang membuat asa fans berat Thibaout Courtois tersebut tetap terjaga.

"Saya juga pesan ke teman-teman di lini belakang, kalau sudah maju, jangan lupa mundur," tegas Kenji.

"Sama harus saling komunikasi, supaya pertahanannya bisa kuat," tandas Kenji seraya diamini rekan-rekan setimnya.