IJL.Com- Bermain di pagi hari nampaknya akan menjadi pekerjaan rumah yang harus dibereskan anak-anak Indonesia Muda Utara U-13. Nyawa kudu terkumpul jika tak mau kedodoran.
Indonesia Muda Utara membuka kiprahnya di kompetisi Indonesia Junior League U-13 dengan hasil minor. Tim asuhan Mario Agustinus Lalumedja tersebut harus mengakui keunggulan ISA Marzuki Bandriawan lewat skor, 0-5.
Mario mencoba mengulik sebab anak-anak asuhnya pulang dengan kepala tertunduk. Enggan mencari kambing hitam, ia mengakui nyawa skuat asuhannya seperti belum terkumpul.
"Situasi dan kondisi tidak bisa disalahkan meskipun memang bermain di pagi hari butuh persiapan ekstra," ujar Mario.
"Saya tadi sempat corat-coret line-up karena ada tiga pemain kami tiba-tiba mengalami masalah di badannya. Bukan alergi main pagi tapi memang nyawa kami seperti belum ngumpul semuanya," sambung Mario.
Sebagai pelatih, Mario sendiri mengaku realistis dengan performa anak-anak asuhnya di pekan pertama kemarin. Karena itu ia tegaskan siap putar otak lebih kencang.
Seperti diketahui, secara garis permainan Indonesia Muda Utara terlalu mudah kehilangan bola sehingga mampu dengan cepat dicuri momennya oleh pasukan ISA MB. Jelas ini menjadi PR untuk dipecahkan.
"Serunya di IJL ini kan ada regulasi supersub sehingga semua pemain bisa mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Tinggal bagaimana cara pelatih putar otak menyesuaikannya," ucap Mario.
"Kalau bicara jam terbang, mayoritas seluruh pemain kami ini kan sudah lama ikut IJL dari usia sembilan tahun," sambung Mario lagi.
Tidak mau tenggelam lebih jauh, Mario langsung meminta anak-anak asuhnya fokus menatap laga ke depan. Ya, jalan masih panjang.
"Yang penting sekarang kembali bagaimana cara mematangkan persiapan. Soalnya kami memang masih agak bentrok dengan ada kompetisi lain sehingga ikut berpengaruh ke fisik anak-anak," jelas Mario.
"Tapi secepat mungkin kami akan fokuskan semua kekuatan di IJL," tandas Mario.