IJL.Com- Bagi Oktavia Erika, berdiri di bawah mistar gawang bukanlah sesuatu hal yang tabu. Gara-gara Gianluigi Buffon.

Sebagai tim debutan, Rajeg benar-benar menawarkan aroma baru di kancah Indonesia Junior League (IJL) U-9 musim 2024. Dua pekan sudah berjalan, ada satu pemain wanita diterjunkan.

Adalah Oktavia Erika yang dimaksud. Lebih spesial lagi, sang srikandi berdiri di bawah mistar gawang.

Ya, label pemain wanita tidak membuat kaki Oktavia gemetar meskipun harus mendapat ancaman dari pemain lawan. Semua karena sosok kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon.

Okta memang tidak tumbuh di era keemasan Buffon. Namun bisikan sang ayah membuat pendiriannya teguh.

"Lebih seru jadi kiper. Saya mengidolakan Buffon," ungkap Okta.



"Saya tahu Buffon dari ayah. Karena ayah juga saya mengidolakan Buffon. Jadi saya memilih jadi kiper juga karena setelah melihat aksinya Buffon," tambah Okta seraya tersenyum.



Daya magis Buffon sebagai seorang kiper kelas dunia sudah "menghipnotis" Okta. Tak ada alasan untuk minder berdiri sebagai garda terakhir.

Meskipun datang dari bangku supersub, Okta cepat nyetel dengan atmosfer pertandingan. Area gawang Rajeg dibuatnya jadi lebih angker bagi penyerang lawan.

Kepiawaian Okta bakal lebih diuji pada pekan-pekan berikutnya. Bukan tidak mungkin ia menjadi sosok pembeda dan lebih dari sekadar pemanis semata.

"Saya memilih jadi kiper karena pilihan sendiri. Bukan karena paksaan," ujar Okta.



"Pernah juga nepis penalti karena ingat pesan pelatih, perhatikan mata penendang. Itu momen yang selalu saya ingat," tambah Okta.