Pelita Jaya Gagal Panen




IJL.Com- Kemenangan Pelita Jaya Soccer School atas Abstrax FA yang sudah ada di depan mata harus buyar seketika. Petaka menit-menit akhir, gagal panen berbuah senyum kecut.

Kompetisi IJL Mayapada U-13 tidak pernah kekurangan drama. Jalan cerita telenovela bahkan bisa dibilang kalah serunya.

Seperti yang terjadi saat laga Pelita Jaya versus Abstrax FA. Sempat unggul terlebih dahulu lewat sepakan tendangan 12 pas Alpaz Alviansyah, namun apa mau dikata, pesta kemenangan anak-anak Sawangan harus buyar di depan mata.

Gol balasan Abstrax FA sendiri tercipta di menit ke-49. Assist menawan Lionel Vikki mampu dikonversikan menjadi sebuah gol lewat kaki Tegar Wibisono. Ya, inilah drama sesungguhnya.

Senyum kecut terlempar dari wajah pelatih Pelita Jaya, Edy Pringadi. Ada rasa puas namun hawa penasaran yang terselip masih terlihat jelas.

"Kurang fokus, anak-anak benar-benar kurang fokus. Penempatan posisi juga kendur di menit-menit akhir," terang pelatih Pelita Jaya Soccer School, Edy Pringadi.



"Cuaca terik di atas lapangan sudah menguras fisik anak-anak, tapi asalkan fokus saya rasa hasilnya bisa lebih positif. Kalau hasil di papan skor apapun itu harus disyukuri karena ini bagian dari proses, walaupun memang amat disayangkan karena laga hanya tersisa satu menit lagi," ujar Edy sembari menghela nafas.





Edy sendiri meyakini laga imbang kontra Abstrax FA bisa jadi pelajaran berharga untuk anak asuhnya. Kematangan mentalitas dalam bermain jadi titik yang ia tuju.

"Justru dari kompetisi seperti ini mereka bisa belajar banyak. Gol yang Abstrax ciptakan adalah kesempatan curi momentum, jelas akan jadi pembelajaran berharga untuk anak-anak Pelita bagaimana pentingnya menjaga tingkat konsentrasi, sebagai seorang pesepak bola memang itu yang diuji," jelas Edy.





"Koordinasi antar lini masih harus diperbaiki lagi. Untuk laga melawan Abstrax, anak-anak baru saya kasih nilai tujuh," tegas pelatih yang sudah enam tahun menukangi Pelita Jaya itu.



Meski gagal panen poin penuh untuk pertama kalinya, senyum kecut Edy rasanya bisa sedikit tertutupi lewat aksi lini depan Pelita Jaya. Sosok Alwan Nabil Tectona Grandis jadi penyebabnya.

Seperti diketahui gol penalti Alpaz tak bisa lepas dari teror Nabil di area kotak penalti Pro: Direct Academy. Harus diakui, penampilan striker bernomor punggung 24 itu semakin menjanjikan. Ada fighting spirit kelas wahid ditunjukkan bocah bermata elang tersebut.

Bukan tidak mungkin di laga-laga selanjutnya, Nabil bisa mengakhiri musim paceklik Pelita Jaya. Sebuah doa yang diamini Edy.

"Betul, Nabil seperti jadi jawaban di lini depan Pelita Jaya utamanya soal daya dobrak. Makanya saya memang sengaja menginstruksikan dia untuk lebih fokus ke titik serang saja, barisan gelandang harus bantu Nabil untuk bisa berbuat lebih banyak," ujar Edy.



"Ya masih ada lima pertandingan lagi di babak penyisihan. Kami mau berusaha selagi masih bisa, Nabil cukup menjanjikan ke depannya," tandas juru taktik yang mengidolakan allenatore Napoli, Carlo Ancelotti itu.






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa