Pemain Terbaik Pekan ke-10 IJL U-11: Pertaruhan Tetes Keringat Terakhir




IJL.Com- Misi agung untuk lolos ke fase Champions 16 Besar Indonesia Junior League U-11 begitu menyita daya tenaga barisan pemain terbaik pekan ke-10. Tetes keringat terakhir jadi pertaruhan. 



Kiper:


Nakula Phidi (Maesa)

Begitu lihai keluar dari ancaman, postur tubuh tinggi menjulang membuat Nakula terbilang sigap meredam ancaman bola-bola udara. Mencatatkan penampilan impresif di laga kontra ASIOP, tiga penyelamatan krusial dalam satu momen super genting berhasil dibukukan.




Bek:


M Athaya Warghadibrata (ASIOP)

Bek yang tak kenal kompromi saat memutus rantai serangan lawan, lugas dalam melepaskan tackle menjadi identitas Athaya sebagai pilar lini belakang ASIOP. Kuat bertahan, inisiatif menyerang dan terbukti ada satu gol diceploskan ke gawang Serpong Jaya.




Alief Putra (Maesa)

Pemain paling sibuk di sektor benteng pertahanan Maesa, berulang kali Alief berhasil menambal celah yang ditinggalkan rekan-rekan setimnya dengan susah payah. Jeli membaca alur serangan, begitu ngeyel mencuri bola dari kaki penyerang lawan.




Rahmat Saputra (Indonesia Eagles)

Palang pintu yang sulit dirobohkan, Rahmat adalah orang pertama yang bisa diandalkan untuk menggunting serangan lawan. Bek yang punya visi mengubah alur permainan, turut ambil kontribusi menjaga sirkulasi si kulit bundar dari sektor lini belakang.





Gelandang:


Muhammad Tomi (ASIOP)

Ibarat panah yang melesat dari sisi sayap ASIOP, daya dobrak Tomi cukup efektif merusak konsentrasi sekaligus menguras stamina benteng pertahanan lawan. Pintar mencari ruang dan tak malas menjemput bola, salah satu insiprator permainan tim yang bisa memberi angin segar.




Narapati Hatelega (Serpong Jaya)

Penjaga keseimbangan Serpong Jaya saat tengah dalam keadaan menyerang dan bertahan, Narapati punya peran vital menjaga ritme permainan dan sirkulasi bola dari tengah ke depan. Dari empat laga ada dua gol dibukukan lewat skema yang sangat matang, benar-benar opsi pemecah kebuntuan.





M Rafly Khairy (FU15FA)

Dinamo lini tengah yang begitu konsisten dan cekatan melayani rekan-rekan setimnya saat menyusun serangan, sirkulasi perputaran bola FU15FA selalu berawal dari kreativitas seorang Rafly. Begitu dewasa menikmati atmosfer pertandingan, kemanapun ia bergerak maka akan menjadi pusat perhatian lawan.




Rizky Maulana Fajri (Tajimalela FA)

Motor serangan Tajimalela yang tampil enerjik membongkar garis pertahanan B24HABS dan BMIFA, butuh dua pemain untuk menghentikan pergerakan Rizky. Tangguh dan tak mudah parah arang meski kerap diterjang lawan, punya visi tajam mengubah alur permainan dengan tusukan tajam.





Penyerang:


Juan Ramos Simangunsong (Tajimalela FA)

Naluri seorang bomber tergambar jelas dari cara bagaimana Ramos membuka ruang dan mengintip peluang, begitu mematikan saat sudah berada dalam kotak penalti. Kaki kiri punya ledak tinggi disokong body balance mumpuni, total ada empat gol diborong lunas.




Dzibril Javas (Garuda Muda Billal)

Selalu berada dalam posisi yang tepat dan cerdik lepas dari penjagaan, Javas layaknya hantu yang mengintai kelengahan lini belakang lawan. Total ada tiga gol dilukiskan sebagai pelengkap performa, dua diantaranya sebagai penentu kemenangan atas Ragunan Soccer School.




Wahyu Shulton (Alba FC)

Selalu tampil eksplosif, bukan hanya seorang juru gedor namun juga kreator serangan tim yang tak kenal ampun membedah lini belakang lawan. Semakin dekat memeluk sepatu emas, ada tiga gol dibawa pulang Wahyu, dua diantaranya penentu ke gawang Akademi Persib Bogor.





Pelatih:


Afrial Rahman (ASIOP)

Tidak ada lelahnya memompa daya tempur skuat ASIOP di tengah misi agung untuk lolos ke fase Champions 16 Besar, ada karakter permainan yang disuntikkan sepanjang jalannya laga sehingga 'Mutiara dari Senayan' berhasil menerapkan gaya permainan dengan determinasi tinggi dan begitu menghibur. Meski ASIOP gagal mengantongi tiket bergengsi, jerih lelah Sinchan layak diberi apresiasi tinggi utamanya dalam hal memecah kebuntuan, mencari opsi lain untuk lepas dari tekanan dan memanfaatkan potensi tersembunyi barisan anak didik. Puncaknya terjadi saat membalikkan kedudukan dengan begitu elegan saat laga mendebarkan kontra Serpong Jaya.





Cadangan:


Kiper: Wildan Al Barr (Serpong Jaya)


Bek: Rafka Adila Nur Faiz (Metro Kukusan), Fitrah Rahmadani (Ragunan Soccer School), Ardian Bagaskoro (Tunas Asa), Hotner Moses (FU15FA), M Abdan Syakur (Tajimalela FA)


Gelandang: Ahmad Raditya Akmal (BMIFA), Arya Prasetyo (Garuda Muda Billal), M Rizqi Sofian (Serpong Jaya), Malvin Dwi (Alba), M Raifakal (Akademi Persib Bogor)


Penyerang: Abdul Galih Susilo (ASIOP), Abhtal Qistan (Indonesia Eagles), M Fairuz Al Jamail (Akademi Persib Bogor),  Gilbert Ebenhaizer (B24HABS), M Fahry Kurniawan (Putera Utama Tambun)


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa