Pemain Terbaik Pekan ke-19 IJL U-13: Tak Ada Kata Terlambat untuk Bersinar




IJL.Com- Dari tancap gas sampai telat panas membuat barisan pemain terbaik pekan ke-19 Indonesia Junior League U-13 lebih punya banyak warna. Yang jelas, tak ada ada kata terlambat.



Kiper: 


Rizdan Fahmiyansyah (Ragunan Serang City)

Berdiri dengan kepala dingin meredam gelombang serangan Garec's yang datang silih berganti, Rizdan begitu tangkas menjinakkan si kulit bundar termasuk dalam urusan bola-bola mati, refleks kilat jadi modal utama hingga memaksa barisan pemain lawan diliputi frustrasi. Tercatat ada tiga penyelamatan heroik dibukukan, hasil imbang tanpa gol berasa aroma kemenangan untuk Ragunan Serang City.





Bek: 


Candra Syahputra (Brazilian Soccer School LFA)

Penjaga kedalaman lini belakang BSS LFA dari ancaman sporadis Salfas Soccer, Candra tampil amat disiplin nan solid melepaskan intersep sekaligus sapuan bola bersih, kemampuannya menutup ruang tembak pemain lawan menghadirkan rasa aman. Bukan hanya sekadar memotong alur permainan lawan, Candra juga punya visi serta misi mumpuni dalam hal pendistribusian bola dari sektor garda terakhir. 




Ahmad Surayudin (Garec's) 

Konsistensi Suray jadi salah satu alasan kenapa Garec's cukup leluasa mendominasi permainan kontra Ragunan Serang City, gaya bertahan yang simple membuat penyerang lawan tak bisa terlalu banyak bereksplorasi, solid saat melakoni duel satu lawan satu alias tidak banyak neko-neko.  Sebagai seorang bek, Suray juga punya jangkauan umpan yang bernilai bagus sehingga tidak heran ia kerap dipercaya sebagai eksekutor bola mati dari Garec's. 




Rafael Tri Anjelo (Garuda Junior)

 Bermain tanpa celah sebagai pentolan lini belakang Garuda Junior saat jumpa Laskar Pelangi Soccer, pressing ketat yang Ello suguhkan membuat laju gerak penyerang lawan begitu sempit hingga masuk perangkap dalam area touchline, disinilah Ello memaksa sang buruan kerap putus opsi dan kehilangan bola. Meski sudah unggul jauh di papan skor, sebagai seorang kapten Ello bisa menjaga totalitas rekan-rekan setimnya sampai peluit panjang benar-benar dibunyikan. 





Gelandang:


M Nur Rohim (Garuda Junior)

Menjaga keseimbangan lini tengah Garuda Junior saat dalam keadaan menyerang ataupun bertahan, Rohim selalu jadi orang pertama yang memutus kreativitas permainan Laskar Pelangi Soccer, peran gelandang box to box beratribut agresi enerjik serta kecepatan tinggi dengan fasih dilakoni. Menyumbangkan satu gol kilat lewat sundulan tajam, buah penempatan posisi matang memanfaatkan skema sepak pojok.




Fernanda Dwi Sutrisna (ASTAM)

Label pemain serbabisa semakin melekat untuk seorang Fernanda, diplot sebagai ujung tombak ASTAM saat awal pertandingan ternyata hanya rangkaian "kamuflase", terbilang sangat efektif memberikan high-pressing pressing agar barisan bek dan gelandang Putra Tangerang lebih cepat kehilangan bola. Sebagai pelengkap performa, ada gol tendangan roket ia hempaskan yang berbuah garansi poin penuh.




Evan Anwar (Sparta)

Cukup rajin menambah celah yang ditinggalkan rekan-rekan setimnya di sektor lini tengah, selalu unggul saat duel satu lawan satu membuat peran Evan begitu vital sebagai salah satu penjaga ritme permainan Sparta, kerap melepaskan aksi coming from behind yang menguras stamina pemain BMIFA. Satu kali mencatatkan nama di papan skor, buah kecerdasan mencuri ruang di menit genting.




Handaru Hanugra (Pelita Jaya Soccer School)

Berperan aktif menjaga kelenturan lini tengah Pelita Jaya, gelandang yang punya daya dobrak tinggi serta kuat dalam hal penguasaan bola, tidak heran pergerakan Handaru sampai menyedot dua pemain lawan hingga memudahkan rekan setim mencuri ruang. Kontribusi nyata terbukti ada, dua gol awal Pelita tak bisa dipungkiri diawali oleh kegigihan Handaru menggedor gerbang pertahanan lawan.





Penyerang: 


Rhazinsky Thurfa Muluk (Pelita Jaya Soccer School)

Thurfa langsung on-fire begitu peluit kick-off dibunyikan, dominasi sekaligus determinasinya di sisi sayap lapangan membuat prajurit lini belakang Satria Muda pontang-panting, penetrasi cepat dan bertenaga adalah dua atribut utama guna menghentak rumput hijau. Tak hanya sekadar menjadi pembeda namun juga penentu, terbukti ada tiga gol kemenangan diborong.




Achmad Ardiansyah (Garuda Junior)

Kembali membuktikan kapasitasnya sebagai striker paket komplet berdarah dingin dalam urusan menggedor jala gawang lawan, gaya permainan cenderung eksplosif ikut memacu "adrenalin" rekan-rekan setim, dikawal dua sampai tiga pemain lawan tak lantas mengikis killer-instinct Ardi. Hat-trick dilukiskan, bukti sahih performa tokcer calon kuat peraih gelar sepatu emas.




M Zaki Zahran (Brazilian Soccer School LFA)

Kesulitan membongkar pertahanan Salfas Soccer saat babak pertama tidak membuat Zaki lesu darah, interval kedua sengatan "beracun" Zaki memanfaatkan lebar lapangan pelan-pelan tapi pasti mulai menggulung mangsanya, manuver gigih kerap memecah belah konsentrasi lawan. Dua gol dan satu assist adalah bukti performa impresif, ganjaran setimpal tiket fase knock-out 16 Besar digenggam.





Pelatih:


Armen Bakir (Pelita Jaya Soccer School)

Filosofi permainan menyerang sejak peluit kick-off dibunyikan sukses diperagakan Armen Bakir, pantas saja Pelita Jaya sudah berhasil mengoyak jala gawang Satria Muda saat laga baru memasuki menit ketiga. Tidak hanya asik berburu gol, keseimbangan lini tengah dan belakang 'The Young Guns' juga begitu terjaga sehingga serangan sporadis tim lawan bisa dinetralisir dengan sangat cepat. Sebuah keberanian tersendiri saat memarkir Ade Rifatul Aqmal di bangku supersub, terlihat jelas ada skenario matang sudah dipersiapkan Armen.





Cadangan:


Kiper: Pasca Fajar (Pelita Jaya Soccer School)


Bek: M Akbar Raulan (Sparta), Aswan Fawwaz (BMIFA), Afwan Fadillah (Pelita Jaya Soccer School), Alif (Ragunan Serang City)


Gelandang: Divo Herdiansyah (BMIFA), M Nabil Akbar (Salfas Soccer), Zacky Zaenal (Putra Tangerang)


Penyerang: Fairuz Farhan (Sparta), M Zainurrizqi (Brazilian Soccer School LFA), Royan Nadhif (ASTAM)





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa