Pemain Terbaik Pekan Kesembilan IJL U-13: Skenario yang Sedap Ditonton




IJL.Com- Deretan pemain terbaik pekan kesembilan Indonesia Junior League U-13 lahir dari proses skenario yang matang. Seperti alur cerita dalam film, sungguh sedap ditonton.



Kiper: 


Bima Aidil (M'Private Soccer School)

Tampil sebagai garda terakhir nyawa permainan M'Private Soccer School, jam terbang Bima memang turut berbicara, kepalanya begitu dingin menjinakkan serangan sporadis Satria Muda. Tercatat ada empat penyelamatan krusial dibukukan Bima, salah satunya saat menenepis tendangan penalti di momen genting.





Bek: 


Fatih Lutfyhady (Alba FC)

Kembali menunjukkan kelasnya sebagai pandu lini belakang Alba FC, tenang meredam serangan balik Sukabumi Pro Soccer, jodoh yang tepat untuk meladeni gebrakan bertenaga penyerang tim lawan, Robi Faturrahman. Tidak cukup hanya sekadar bertahan, Fatih pun kembali hadir sebagai pahlawan kemenangan lewat gol spektakuler tendangan bebas aduhai.




Firmansa (Putra Sejati)

Prajurit lini belakang yang berani ambil keputusan di momen-momen genting, kemampuan Firmansa melepaskan tackle bersih adalah yang terbaik di kelasnya, jadi salah satu biang kerok terputusnya alur serangan cepat Young Warrior. Bukan tipe bek "sumbu pendek", kepalanya begitu dingin saat tengah berada dalam ancaman.




Lakeswara Bahy (Stoni Indonesia)

Tampil spartan di lini belakang Stoni demi melayani sekelumit serangan sporadis KMJR Cilegon, tidak sungkan beradu fisik, begitu sigap melepaskan intersep meski taruhannya harus jatuh-bangun tersungkur. Lakes juga tidak jarang menutupi celah bocor yang ditinggalkan rekan setimnya, tampil sangat disiplin dan penuh determinasi sampai peluit panjang dibunyikan.





Gelandang: 


Gahral Zhafiq (GRT Soccer School)

Dinamo serangan GRT Soccer School, gelandang yang cerdik mengatur tempo permainan, tidak panik saat tengah berada dalam tekanan, akurasi umpan matang aduhai kerap memanjakan rekan-rekan setimnya. Satu gol ciamik diceploskan Gahral ke gawang Pelita Jaya Soccer School sebagai pengunci poin sempurna dari balik kampanye epic comeback.




Rifal (Sparta)

Tiang pondasi permainan Sparta, pemain yang punya stamina dan visi di atas rata-rata pemain seusianya, tidak kenal pandang bulu, begitu ngotot dan total menjaga nafas Sparta baik saat sedang menyerang ataupun bertahan. Pergerakan Rifal kerapkali membuat Putera Utama Tambun melakukan pelanggaran, kemampuan 'Si Bolang' melepaskan lemparan ke dalam pun tak jarang berbuah marabahaya untuk tim lawan.




Azizu Milanesta (M'Private Soccer School)

Nesta memberi warna segar di lini tengah M'Private Soccer School saat jumpa Satria Muda, berani pegang bola dan tidak kagok melepaskan umpan satu-dua membuat pemain yang satu ini tidak pernah lepas dari sorot mata kamera. Ada satu assist mahal nan berkelas diberikan oleh Nesta ke sang kolega, Aqsa Syawala sebagai kunci penentu kemenangan dramatis M'Private.




Fithran Widho (SMPIT Taruma)

Fithran Widho kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu game-maker paling berpengaruh di kompetisi IJL U-13, visi yang aduhai seperti menjadi pilar permainan kolektif ala SMPIT Taruma, akurasi umpan "membelah lautan" memaksa pertahanan Tajimalela kelabakan. Sebagai pelengkap performa yahud, ada satu gol skenario berencana diciptakan pemain bernomor punggung 39 ini.





Penyerang:



M Dzulfikar Chaniago (Surya Bakti Cilegon)

Sejak peluit kick-off dibunyikan, Fikar sudah menjadi hantu menakutkan untuk benteng pertahanan Indonesia Muda Utara, pergerakan dengan atau tanpa bolanya sangat sulit diterka, kecerdikan lolos dari jebakan offside semakin menambah sinyal bahaya. Terbukti, ada tiga gol dibawa pulang oleh Fikar sebagai bukti buah matang penyelesaian akhir.




Pascal Triandra (SMPIT Taruma)

Striker yang bisa dibilang masuk dalam kategori paket komplet, ngotot dan agresif serta punya insting gol kelas wahid, Pascal juga bukan tipe juru gedor yang "manja" alias rajin menjemput bola guna mencari dan membongkar ruang kosong. Dua gol ke gawang Tajimalela jadi bukti sahih betapa tajam bin ganasnya daya sabet seorang Pascal.




Akmal Rusdiansyah (Salfas Soccer)

Pemain yang menjadi buruan utama bek-bek B24HABS, kuat dalam menguasai bola ditunjang keberanian Akmal melepaskan akselerasi dari sisi sayap lapangan, tidak heran ia juga sering dijatuhkan. Naluri gol Akmal jadi pelengkap performa, dua kali mencatatkan nama di papan skor sebagai garansi poin penuh sekaligus pecah telur Salfas.





Pelatih:


Saarih Ra (Putra Sejati)

Dua kali Putra Sejati tertinggal melalui gol skema bola mati saat jumpa Young Warrior tidak membuat Saarih dilanda kepanikan, begitu tenang, cermat, cekatan merespon tempo permainan hingga membaca alur pertandingan, buktinya dua gol penyeimbang anak asuhnya dilakukan dengan cara yang sama, dibayar lunas. Jeli meramu peran pemain 'joker' di atas lapangan, puncaknya ada saat Putra Sejati unggul jumlah pemain, 'kartu as' pun hadir lewat gol penentu Ahmad Rizqi Muzaffar yang lagi-lagi diawali naskah set-piece. Kampanye epic comeback yang digalang Saarih bukan jatuh dari langit, ada skenario matang disisipkan.





Cadangan:


Kiper: Khoerul Abdul Azis (Alba FC)


Bek: Romeo Fedta Milano (M'Private Soccer School), Wildan Maliki (KMJR Cilegon), Aswan Fadillah (BMIFA), Rezvan Yovela (Akademi Persib Bogor)


Gelandang: Royhan (Sukabumi Pro Soccer), M Farel (Tajimalela FA), M Septian (Surya Bakti Cilegon)


Penyerang: M Ibrah Ardiansyah (GRT Soccer School), Satrio Bismo (Satria Muda FA), M Erhan Abu Fathir (Sparta)



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa