IJL.Com- Barisan pemain terbaik pekan ketiga Indonesia Junior League U-13 jadi gambaran sepak bola bukan hanya soal intensitas meracik serangan namun juga keindahan seni dalam bertahan. Intelegensi pelatih dari pinggir lapangan tak ayal jadi pijakan.

Kiper: 

Rakha Adhitya Wardana (Indonesia Eagles)

Begitu fokus membendung arus serangan lawan, kiper yang punya refleks menawan, tidak heran liarnya si kulit bundar mampu dijinakkan. Salah satu aktor protagonis di balik kemenangan Indonesia Eagles atas ASTAM, ketenangannya adalah kunci.



Bek:

M Rafi Pratama (Indonesia Eagles)

Disiplin adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan etos kerja Rafi, berulangkali sirkulasi bola serangan ASTAM mentah di kakinya. Ogah kompromi, kuat saat duel satu lawan satu, stamina prima sampai tetes keringat terakhir.



Aldaffa Farrel (Brazilian Soccer School LFA)

Militansi Farrel bisa dibilang tak kenal neko-neko saat membabat serangan terstruktur dari Ocean Stars, keras namun tidak sampai menjurus kasar. Berhasil meniupkan rasa aman untuk rekan-rekan setimnya di lini belakang adalah sebuah identitas sebagai pembeda.



M Rizal Hermawan (Alba FC)

Bermain tanpa tedeng aling-aling membabat serangan sporadis Putera Utama Tambun, terampil membaca alur permainan tim lawan termasuk perihal ancaman lewat bola mati. Fokus 100 persen, kuat dalam duel kontak fisik.



Gelandang:

Riva Arya (M'Private Soccer School)

Tulang punggung alur permainan M'Private Soccer School, mengatur sirkulasi si kulit bundar demi menjembatani agresivitas lini tengah juga depan. Selebihnya, Riva mampu menularkan mental juara untuk rekan-rekan setimnya.



Ravael Putra (Satria Muda)

Pemain paling sibuk di zona teritorial lini tengah Satria Muda, begitu gigih dan ulet sehingga menjadi orang pertama yang memutus rantai serangan lawan. Ada gol pembuka dicatatkan Putra sebagai pelicin poin penuh di laga kontra BMIFA.



Rifal (Sparta)

Kontribusi Rifal sebagai sutradara lapangan, pondasi kokoh dengan sigapnya ia bangun baik dalam keadaan menyerang ataupun bertahan. Cerdas mengatur tempo permainan terbukti ada satu assist cantik digoreskan berujung Sparta bisa bangkit dari ketertinggalan saat jumpa GRT Sitanala.



Fitrhan Widho (SMPIT Taruma)

Tampil energik menjaga intensitas serangan SMPIT Taruma, rajin melepaskan penetrasi sehingga membuat dirinya menjadi "public enemy" untuk barisan pertahanan Surya Bakti Cilegon. Ada gol tendangan bebas cantik dipersembahkan sebagai nilai tambah.



Penyerang: 

Satrio Bismo (Satria Muda)

Manuvernya di sisi sayap Satria Muda kerapkali memaksa pemain belakang BMIFA membuat pelanggaran, Satrio Bismo juga jeli lepas dari kawalan ketat bek lawan. Sumbang dua gol jadi bukti sahih krusialnya peran pemain bernomor punggung 20 ini.



M Erhan Abu Fathir (Sparta)

"Killer instict" Fathir benar-benar sulit dihentikan pemain belakang GRT Sitanala, striker berjiwa oportunis dengan penyelesaian akhir kelas wahid. Cetak dua gol hanya dalam kurun waktu kurang dari dua menit, pantang membuang momentum emas.



Erwin Maulana (Laskar Pelangi Soccer)

Aktor protagonis di balik kemenangan Laskar Pelangi atas B24HABS, begitu dingin soal penyelesaian akhir memanfaatkan skema bola mati. Sumbang dua gol berbuah garansi poin penuh.



Pelatih:

Didik Darmadi (Indonesia Eagles)

Formula yang Didik terapkan membuat skuat Indonesia Eagles bisa bermain lebih disiplin dan bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing di tiap jengkal lini, tidak bergantung pada satu atau dua nama semata. Paham dengan kekuatan ASTAM namun tidak lupa untuk fokus menempa potensi anak didiknya hingga berbuah kecerdikan mendikte permainan lawan.



Cadangan:

Kiper: Pasca Fajar (Pelita Jaya Soccer School)

Bek: Zhidane Alfadika (Satria Muda), Rezvan Yovela (Akademi Persib Bogor), Aswan Fawwaz (BMIFA)

Gelandang: Azmy Zacky (Ocean Stars), Kiki Adhitya (Alba FC), Fernanda Dwi Sutrisna (ASTAM), Sendi Pratama (Surya Bakti Cilegon)

Penyerang: M Robbi Faturrahman (Sukabumi Pro Soccer), Aqhsal Radinka (Indonesia Eagles), Bima Saputra (M'Private Soccer School)