Perang Bintang IJL U-11; Tak Asal Tancap Gas, Phenomenon Jinakkan Sensation


IJL.Com- Gol cepat Rizki Dermawan Saputra jadi pondasi awal kunci kemenangan skuat All Stars U-11 Grup Phenomenon. Daya juang armada Grup Sensation sampai peluit panjang dibunyikan layak mendapat kredit tersendiri.

Perang bintang IJL U-11 dibuka oleh gol cepat bek All Stars Grup Phenomenon, Rizki Dermawan Saputra. Merangsek masuk sampai ke jantung pertahanan lawan, Si Adul memaksa kiper Grup Sensation, Abdun Kais memungut bola dari gawangnya.

Gol yang diciptakan Rizki memang terbilang cukup membuat anak-anak Grup Sensation panik. Aksi berkelas, buah dari organisasi permainan sistematis, masif dan terstruktur.

"Adalah sebuah keberuntungan bagi sebuah tim mempunyai seorang bek dengan naluri gol tinggi," ujar pelatih IJL All Stars Grup Phenomenon, Warsidi Ardi.

"Ada kebanggaan tersendiri loh bagi seorang bek kalau bisa bikin gol. Saya jadi ingat dulu waktu masih muda," sambung mantan pemain belakang Persija Jakarta, Arema, PSS Sleman juga Timnas Indonesia itu tidak kuasa menahan tawa.

All Stars Grup Phenomenon kembali menggandakan keunggulannya di menit ke-18. Kali ini giliran game-maker jebolan Pro: Direct Academy unjuk gigi.

Rafi mencatatkan namanya di papan skor setelah tendangannya dari luar kotak penalti tidak kuasa ditahan kiper tim lawan. Gol elegan, buah kematangan jam terbang.

"Saya senang sekali bisa bekerjasama dengan anak-anak terpilih ini. Main bola sudah bagus, teknik dikuasai, sudah pinter-pinter semua ini," ujar Warsidi.

All Stars Grup Sensation asuhan Sunandar Boro sendiri bukannya tanpa perlawanan. Di babak ketiga khususnya, giliran Azizu Milanesta dan kawan-kawan yang mengurung pertahanan Phenomenon.

Gaya permainan sentuhan bola satu-dua yang jadi identitas Sunandar Boro jadi pegangan anak-anak All Stars Grup Sensation. Cukup memaksa pasukan Phenomenon memutar otak lebih kencang.

Daya juang All Stars Grup Sensation memang patut mendapat kredit tersendiri. Tak ada kata menyerah sampai peluit panjang dibunyikan, bukan sekadar cari menang, belajar untuk menjadi sang pemenang.

Namun memang tebalnya benteng pertahanan All Stars Grup Phenomenon yang dikawal Rama Apriansa (B24HABS), Aditya Ilham (Young Warrior) sampai Rivandino Riansyah (Salfas Soccer) begitu sukar untuk ditembus. Peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 tetap tidak berubah.

"Pesan saya ke mereka, jangan puas sampai di sini. Karir kalian masih sangat panjang. Jangan pernah menyerah, jangan pernah kenal kata sombong," ujar Warsidi.


"Teruslah berlatih, yang namanya berlatih itu tidak kenal batas," tandas Warsidi.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa