IJL.Com- Pelatih Abstrax FA, Teje Junaedi Arfah paham betul bahaya yang mengancam anak asuhnya pada pekan ketiga IJL Mayapada U-13 (28/10). Barisan serdadu cilik lini depan Serpong Jaya jadi perhatiannya.
Pertahanan Abstrax FA terbilang bermain sangat apik saat laga pekan pertama IJL Mayapada U-13 kontra Tajimalela FA (14/10). Bukan hanya bermodal postur besar, dari segi kecepatan pun anak-anak Pesanggrahan cukup mumpuni.
Namun pelatih Abstrax FA, Teje Junaedi Arfah enggan cepat puas. Baginya skor imbang 0-0 kontra Tajimalela perlu dapat perhatian mendalam. Sorot matanya tertuju ke sentuhan lini depan anak-anak binaannya.
"Memperbaiki cara menyerang dan finishing untuk dapat mencetak gol, itu yang menjadi catatan saya usai laga melawan Tajimalela. Satu lagi, memanfaatkan betul-betul keuntungan bola-bola mati," ujar Teje.
"Pemain belakang juga tidak ketinggalan selalu dapat evaluasi, mereka hanya tinggal butuh ketenangan untuk mengantisipasi serangan lawan," tambah Teje.
Dari sisi materi pemain, Abstrax memang terbilang beruntung memiliki pemain belakang dengan ukuran "raksasa". Teje mengakui hal itu pula yang membuat dirinya nyaman dengan formasi empat bek sejajar.
Teje bahkan meyakini punya bek dengan postur wah ibarat sudah satu langkah unggul saat "perang mental". Nampaknya, gaya permainan Achmad Malik dan kawan-kawan sudah cukup membuatnya tersenyum.
"Tentunya itu sebuah keuntungan bagi kami terutama dalam mengantisipasi bola atas. Selebihnya bisa membuat pemain lawan down," ucap Teje seraya tersenyum.
Yang menarik, lawan mereka nanti di pekan ketiga nanti yaitu Serpong Jaya memiliki barisan penyerang dengan postur mungil, cukup jauh di bawah bek Abstrax FA. Pekan pertama kemarin, Pelita Jaya sudah jadi korban Syaiful Akbar Cs.
Memang di laga melawan Pelita Jaya, Serpong Jaya sempat terperangkap 12 kali jebakan offside. Namun tuah pemain-pemain berpostur mungil itu yang membuat keadaan menjadi terbalik seketika.
Teje memang tidak bisa menutup mata dengan fakta tersebut. Namun ia mengatakan sudah menemukan "serum" yang lebih canggih untuk membuat serdadu cilik Serpong Jaya mati kutu.
Kembali, kuartet lini belakang jadi andalan Teje. Ada semacam perangkap untuk membuat Black Panther kehilangan taringnya.
"Sudah, saya sudah amati betul permainan Serpong Jaya di laga melawan Pelita Jaya," ucap fans berat Liverpool tersebut.
"Soal lini depan mereka, kami punya organisasi bek yang bagus untuk satu lawan satu, apabila lewat pun masih punya pemain backup siap cover. Sebisa mungkin kami yang "ambil alih" kendali serangan Serpong Jaya sehingga bisa mudah dikontrol," tegas Teje.
Meski demikian, Teje enggan terlalu jauh bicara soal prediksi di atas lapangan nanti. Fokus menempa diri lewat proses latihan terus ia tanamkan ke anak-anak asuhannya sembari berharap dewi fortuna merapat ke kubu Abstrax.
"Insya Allah kami siap, segala sesuatunya untuk melawan Serpong Jaya sudah kami rencanakan dari proses latihan. Sisanya tinggal anak-anak mengaplikasikan di lapangan. Ini sepak bola, segala hal masih bisa terjadi," tutup Teje.