PR Besar di Depan Mata Pelatih BMIFA




IJL.Com- Muka-muka lama mengisi skuat BMIFA  di gelaran IJL Mayapada U-13. Soal materi pemain, sepak terjang Daffa Prananda jadi satu yang paling ditunggu. Namun, masih banyak PR menghantui sang pelatih.

BMIFA datang ke IJL Mayapada U-13 dengan skuat yang terbilang cukup gemuk. Tercatat, tim yang bermarkas di Pintu Air 10, Sangego, Kota Tangerang itu mengutus 30 anak didiknya untuk unjuk kebolehan.

Mau tidak mau, rotasi pemain akan jadi pegangan utama sang pelatih, Mukti. Beruntung, atmosfer kompetisi Indonesia Junior bukan hal yang begitu asing untuk Iswan Fawwaz Bahtiar dan kawan-kawan.

"Pemain-pemain kelahiran 2006 dan 2007 khusus kami libatkan di IJL U-13. Betul, BMIFA kirim 30 pemain, terbilang gemuk memang," jelas Mukti.



"Akan selalu ada rotasi tiap pekannya, tapi syaratnya saya perketat dimana anak-anak harus intensif ikut latihan tim," tegas pemegang lisensi kepelatihan C AFC tersebut.



Meski banyak diisi muka-muka lama, Mukti meyakini selalu ada gairah baru yang dibawa anak-anak asuhannya. Publik Indonesia Junior League pastinya juga rindu melihat sepak terjang "Si Kancil" dari BMIFA, Daffa Prananda.

Ya, 2017 lalu saat masih berseragam skuat U-11, Daffa adalah bintangnya. Label pemain jebolan IJL Elite pun masih melekat erat untuk dirinya sampai saat ini. Tak pelak, bocah yang handal memaksimalkan sisi lebar lapangan untuk mengelabui pertahanan lawan tersebut memang selalu ditunggu aksinya.



Adanya Daffa memang membuat Mukti bisa leluasa untuk mengutak-atik tactical board kesayangannya. Yang jelas, peluang sekecil apapun bukan tidak mungkin dapat dikonversikan menjadi sebuah assist bahkan gol oleh Si Kancil. 



Walau demikian, karakteristik anak asuhnya itu belum bisa membuat Mukti duduk nyaman. Ia mengakui harus banyak putar otak terutama dalam hal kebutuhan tim di atas lapangan.

"Daffa sudah jauh berkembang dibanding 2017 lalu. Tapi untuk skema 11 vs 11, saya belum bisa memastikan formula yang pas untuk dirinya. Kita juga masih melihat kemampuan rekan-rekan lainnya apa bisa bersinergi dengan karakter anak ini," tutur Mukti.

"Gambaran soal formasi di atas lapangan nanti sebenarnya sudah ada tapi memang harus disesuaikan dengan materi pemain yang kami bawa. Saya masih banyak PR, banyak yang harus diselesaikan," tutur pelatih yang sangat mengidolakan eks allenatore AC Milan, Vincenzo Montella itu.





Sesuai hasil drawing group, BMIFA akan tergabung di grup neraka, Grup Sensation. Mukti tahu betul kesulitan apa yang ada di depan mata anak asuhnya.

"Iya ini grup sesuai namanya, sangat sensasional karena banyak SSB yang sudah banyak mengikuti kompetisi dengan sangat baik," ujar Mukti.

"Tentunya persaingannya sangat ketat. BMIFA belum tahu akan seperti apa nasibnya, entah jadi lumbung gol lawan atau malah menjadi kuda hitam. Ini pengalaman pertama anak-anak bermain di skema 11 vs 11," tandasnya.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa