Pulang dengan Senyuman, CISS Tepis Isak Tangis


IJL.Com- Tidak ada air mata yang mampir dalam seraut wajah pemain CISS meski tiket semifinal Plate IJL U-9 terbang dari genggaman. Perjuangan total Rizky Maulana Hafiz dan kawan-kawan sudah cukup membuat sang pelatih, Robi Sugara bangga bukan kepalang.

12 poin dari empat laga lewat catatan dua menang dan dua imbang belum cukup mampu untuk mengantarkan CISS ke babak semifinal Plate IJL U-9. Hitung-hitungan di atas kertas, tim asuhan Robie Sugara harus terpaksa merelakan tiket prestisius jatuh di pelukan Serpong Jaya.

CISS dan Serpong Jaya sendiri sama-sama mengantongi 12 poin. Namun soal produktivitas gol, Black Panther terbilang lebih unggul.

Meski demikian, kegagalan tersebut tidak membuat anak-anak CISS diliputi isak tangis. Kemenangan atas Atlas FC di laga terakhir sudah cukup menjadi obat pelipur lara untuk tim yang bermarkas di Lebak Bulus, Jakarta Selatan tersebut.

"Saya sangat terharu, bangga. Rasanya ko' ingin menangis saja ya, sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata melihat perjuangan anak-anak meski pada akhirnya kami gagal lolos," ujar Robi.


"Bagaimana tidak terharu dan bangga? Di CISS U-9 materi pemainnya rata-rata masih minim jam terbang, ada empat anak yang usianya masih tujuh tahun salah satu diantaranya yaitu Rizky Maulana Hafiz, tapi Masya Allah, performa anak-anak ini membuat saya tidak bisa menutupi rasa haru," tambah Robi.

CISS sendiri memang "hanya" unggul 1-0 atas Atlas FC lewat gol semata wayang dari kaki Dzulfikar Haidar tepat di menit ke-30. Andaikata mereka menang tiga gol tanpa balas, tiket semifinal bisa kokoh erat ada dalam genggaman.

Atlas pun saat itu di atas lapangan punya misi yang sama dengan CISS. Skuat Al Azhar 13 Rawamangun butuh poin penuh untuk mengkudeta Serpong Jaya.

Tak ayal, laga CISS versus Atlas FC tak ubahnya partai final. Saling jual beli serangan, adu kuat mencuri momentum guna mengubah papan skor.

"Sebelum laga saya tahu, kami harus menang 3-0 jika ingin lolos ke semifinal, saya juga paham Atlas juga masih punya kesempatan yang sama tapi saya sengaja tidak memberi tahu ke anak-anak," ujar Robi.

"Kita lihat di atas lapangan, tanpa ada informasi tersebut, anak-anak bisa bermain dengan lebih lepas. Intinya ya itu tadi, perjuangan total mereka sungguh membuat saya terharu. Saya rasa ini lebih dari tiket semifinal," tandas Robi.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa