Rafa Alqi Istandi: Sang Penangkal Petir




IJL.Com- Poin penuh yang diarak Sukabumi Pro Soccer kala bersua BMIFA bukan hanya soal gol semata wayang Roby Faturrahman saja. Coba tengok peran gagah Rafa Alqi Istandi.

Sukabumi Pro Soccer terus menjaga nafas demi lolos ke fase knock-out 16 Besar. Pada laga pekan ke-11 Indonesia Junior League U-13, Sabtu (12/12), poin penuh direngkuh usai menyudahi perlawanan BMIFA dengan skor tipis 1-0.

Gol semata wayang anak-anak Sukabumi kembali lahir dari kaki predator andalan, M Roby Faturrahman. Pemain yang oleh komentator pertandingan kerap dipanggil Alen Boksic (eks striker Lazio era 90-an) itu mampu mengubah papan skor saat laga memasuki menit ke-20.

Namun kunci kemenangan Sukabumi Pro Soccer tidak hanya bergantung pada lesakkan gol Roby semata. Menoleh ke sektor lini belakang, jangan lupakan kontribusi mahal sang penjaga gawang, Rafa Alqi Istandi.

Khususnya di babak kedua, Rafa membuktikan kelasnya sebagai penjaga gawang tahan banting. Serangan kilat membabi-buta BMIFA berhasil ia jinakkan bak penangkal petir. Satu kata layak tersemat, heroik!!

Beberapa kali Rafa mampu menghentikan laju gerak pemain BMIFA yang kerap menusuk sampai ke jantung pertahanan Sukabumi Pro Soccer. Bisa dibilang performa heroik Rafa sudah berhasil membuat penyerang lawan "gigit jari" hingga geleng-geleng kepala.

"Berat. Benar-benar perjuangan yang sangat berat. Untungnya tidak ada rasa deg-deg sama sekali, kalau saya kurang tenang bisa saja jadi kagok," ujar Rafa.



"Apalagi di laga kali ini saya hanya berdiri sendirian di bawah mistar gawang karena kiper yang satunya lagi terpaksa absen karena sedang sakit. Ya akhirnya lebih jadi tambahan motivasi saja," ungkap Rafa.



Sebagai seorang kiper, Rafa tentu sudah tahu betul risiko yang kudu diemban. Memungut bola dari gawangnya sendiri praktis tak bisa terelakkan. Pahit manis jelas pernah ditelan. 

"Dulu pernah dalam satu pertandingan saya kebobolan 11 gol. Jujur saat itu mental sempat drop. Tapi saya langsung lihat perjuangan orangtua saya, jadi termotivasi ingin lebih cepat bangkit," ujar Rafa.

"Trauma jadi kiper sih tidak, jadi lebih menempa mental saja agar bagaimana caranya supaya bisa pelan-pelan belajar untuk bangkit lagi," sambung Rafa yang sangat mengidolakan Tedja Paku Alam dan Manuel Neuer tersebut.



Sukabumi Pro Soccer saat ini bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara IJL U-13 Grup A Phenomenon. Dari enam laga, ada 12 poin dikantongi, berselisih empat angka dari M'Private Soccer School yang ada di posisi keempat sebagai syarat terakhir pemegang tiket fase knock-out 16 Besar.

Misi Sukabumi Pro Soccer untuk lolos ke fase knock-out 16 Besar bukanlah mimpi yang mustahil. Karena perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata, tidak ada cara selain lanjutkan!

"Tiap mau berangkat tanding ke IJL kami harus menempuh perjalanan sekitar empat sama lima jam. Bangun sejak adzan subuh untuk persiapan sudah biasa. Lelah? Ya pasti ada rasa lelah," ujar Rafa.

"Tapi semua rasa lelah akan dibayar oleh perjuangan. Karena itu di semua pertandingan kami selalu bergairah membawa pulang oleh-oleh ke Sukabumi," tandas Rafa seraya tersenyum lebar.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa