IJL.Com- Dinamika terjalnya kontestasi Indonesia Junior League membuat pelatih Ragunan United U-9, Muhammad Yakub kudu putar otak lebih kencang. Pahit manisnya drama di atas rumput hijau, pasukan "The Baby Lions" yang berhak menentukan.
Enam poin dibawa pulang Ragunan United dari lanjutan laga pekan kelima Indonesia Junior League U-9, Minggu (22/11). Berbagi angka kontra GRT Sitanala dan unggul dengan skor tipis atas Indonesia Muda Utara menjadi pencapaian maksimal Bintang Erik Firmansyah dan kawan-kawan.
Pelatih Ragunan United, Muhammad Yakub angkat bicara perihal sepak terjang anak asuhnya. Apresiasi ia layangkan, meski demikian bukannya tanpa banyak catatan.
"Saya tetap berterima kasih kepada anak-anak yang sudah bekerja dengan keras tapi sejujurnya performa mereka belum bisa membuat tersenyum puas," ujar Yakub.
"Tapi ya Alhamdulillah selalu bersyukur. Selalu penuh cerita dan drama berbeda tiap pekannya di IJL, sekarang tergantung bagaimana cara kami menyikapi dan mencari solusinya. Hal itu selalu saya ingatkan ke anak-anak begitu laga usai," sambung Yakub seraya tersenyum.
Entah menang, kalah ataupun seri, Yakub menjanjikan Ragunan United tidak akan kenal lelah mencari solusi. Sebagai tim debutan yang harus menunggu sampai dua musim untuk mencicipi panggung IJL tentu punya motivasi ganda merombak ramalan kontestasi persaingan.
Bak seorang orator ulung, Yakub tak pernah kehabisan kata-kata membakar daya juang tim besutannya. Pantas saja, "The Baby Lions" pelan-pelan mulai berani mengaum.
Pekan ke pekan, tertangkap sinyal kuat kalau Ragunan United ingin berdiri di atas kakinya sendiri demi memperbaiki nasib di tabel klasemen. Pantang mundur, ogah kendur!
"Karena mencari solusi itu yang membuat pelatih semakin tertantang mengawal proses anak-anak didiknya. Walaupun tim kami ini mulai dari nol tapi saya tetap berpesan sama ke anak-anak, ya mari ayo kita selesaikan semua yang sudah dimulai," tegas Yakub.
Di tabel klasemen sementara Grup B Sensation, Ragunan United saat ini nangkring di peringkat keenam dengan raihan 24 poin dari 10 laga. Jalan memang masih panjang namun tidak ada yang berhak melarang perihal bermimpi mengantongi tiket bergengsi fase 16 Besar Champions.
"Mimpi kami sangat besar untuk meraih tiket 16 Besar Champions. Namun kami sadar itu semua butuh kerja keras. Pemain tidak bisa sendirian, harus didukung peran orangtua juga mulai dari proses latihan," ujar Yakub.
"Selain semangat anak-anak mereka juga butuh dukungan berupa energi positif dari pinggir lapangan," pungkas Yakub.
