Ripal "Ant-Man" Wildan




IJL.Com- Di balik posturnya yang mungil tersimpan energi besar dari seorang Ripal Wildan. Jika skuat Pro: Direct Academy ibarat sekumpulan pasukan Avengers maka Ripal punya peran panggung layaknya Ant Man.

Kaki mungil itu melangkah dari lorong tribun Stadion Mini Cisauk saat FIFA anthem dibunyikan. Tidak ada sama sekali raut wajah kegetiran, tatapan matanya tajam hanya ada pada satu tujuan.

Itulah Ripal Wildan, penggawa Pro: Direct Academy. Postur tubuhnya yang terbilang paling mini diantara rekan-rekan setimnya tidak membuat dirinya ketinggalan dari sorot lampu kamera.

Bergabung di PDA sejak 2017, progres Ripal mendapat pengakuan penting dari sang pelatih, Nur Ichwan. Belum terlalu mencolok tetapi sudah cukup mengundang senyuman.

"Ripal wildan bergabung sejak 2017. Progress cukup baik terlihat walaupun tidak sempurna sekali, perkiraan dari 50 persen dan sekarang 75 persen tapi yang terpenting ada perubahan," ujar Iwa tersenyum.



Fighting spirit itu yang paling diakui Iwa saat menyebut nama Ripal. Harus diakui memang di atas lapangan ia tidak segan beradu fisik dengan pemain lawan yang punya postur tubuh jauh lebih besar.

Tidak ada sama sekali terlintas dalam pikiran untuk memandang Ripal sebelah mata jika sudah melihat sepak terjangnya di atas lapangan. Ya, seperti ada energi tersembunyi dari seorang Ripal.

"Betul sekali, dia paling kecil di skuat PDA U-13 akan tetapi harus diingat Ripal punya kelebihan nah salah satunya fighting spirit dia cukup baik," jelas Iwa 





"Saya juga akan menggarap untuk dia lebih mempunyai ball feeling, agality, driblle dan feinting yang baik," sambung pelatih berlisensi C AFC itu.





Layaknya Ant-Man, begitulah peran Ripal di skuat asuhan Iwa. Memanipulasi ukuran dalam formula serangan PDA hingga dibekali ketahanan super saat timnya tengah berada dalam tekanan.



Kalau tembok pertahanan lawan ibarat dimensi quantum maka Ripal bisa menyusut sekecil partikel atom. Penonton akan dibuat penasaran apa yang bisa dilakukan pemain bernomor punggung 24 tersebut.

Kebetulan Ripal juga punya tingkah laku yang unik nan menggemaskan mirip tokoh superhero keluaran Marvel tersebut. Iwa bahkan tak segan menyebut anak asuhnya itu sebagai seorang pelawak. 

"Dia sangat lucu, tingkah yang dikeluarkan sering membuat rekan setimnya tertawa selayaknya seorang pelawak," terang Iwa.



"Pekan kemarin contohnya sebelum laga melawan Pelita Jaya kami pemanasan di pinggir lapangan bermain 4 v 2, kemudian Haekal Pascal menendang bola masuk ke dalam saluran air di bawah bench pemain. Nah karena disitu ruangnya kecil sekali Pascal merasa tidak mungkin bisa masuk karena tubuhnya besar. Kemudian dia suruh Ripal, berhasil bolanya diambil keluar tapi malah Ripal yang kebingungan ga bisa keluar," tambah Iwa tak kuasa menahan tawa.



Gerak-gerik Ripal "Ant Man" Wildan akan kembali diuji akhir pekan nanti saat jumpa Garuda Junior. Laga yang diprediksi akan berjalan super ketat demi tiket ke fase knock-out.

Iwa pun menegaskan Ripal dan kawan-kawan sudah siap kembali ke medan tempur. Patut ditunggu apakah pasukan Garuda Junior dapat menangkap radar Ant Man di atas lapangan nanti.

"Tidak ada intruksi apa-apa untuk Ripal, saya percaya pertandingan itu adalah otomatisasi dari sebuah latihan, jadi ketika pertandingan berjalan tingkat keberhasilan sekitar 80 pesen yang menentukan di dalam lapangan adalah pemain itu sendiri," tegas Iwa.



"Pelatih hanya bisa menganalisa apakah benar keputusan yang diambil dari tiap momen yang terjadi di atas lapangan. Kalau iya berarti latihan berhasil kalau belum artinya harus dievaluasi lagi untuk lebih baik lagi," tandas Iwa.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa