Rute Terjal, Robin Meilast Butuh Google Maps?




IJL.Com- Perjalanan kompetisi IJL 2019 sepertinya akan menjadi musim yang begitu terjal untuk pelatih ASTAM U-11, Robin Meilast. Meraba rute di tengah reli panjang, alon-alon asal kelakon.

Dua menang, dua seri dan satu kalah jadi catatan yang diraih ASTAM selama tiga pekan berlaga di kompetisi IJL season 2019. Pada pertandingan terakhir, tim yang bermarkas di Pondok Cabe, Tangerang Selatan itu harus mengakui keunggulan Tajimalela FA dengan skor tipis 0-1.

Bukan ASTAM namanya jika pulang tanpa catatan evaluasi. Apapun hasilnya di papan skor, tak ada istilah berleha-leha untuk sang pelatih, Robin Meilast.

"Belum maksimal, penampilan kami tiga pekan ini belum ketemu performanya," ujar Robin.



"Saya masih meraba-raba, utamanya soal membentuk mental bertanding anak-anak. Harus lebih digeber," tambah CR, sapaan akrab sang pelatih.





Robin sendiri terbilang belum lama menangani skuat ASTAM class of 2008. Baru awal tahun ia diberi mandat untuk mengarsiteki Bima Adi Saputra dan kawan-kawan.

Tak mau tenggelam dalam seribu alasan, Robin justru merasa jauh lebih tertantang. Pada satu sisi ia juga enggan mabuk dalam euforia sejarah semata.

Seperti diketahui, Robin jadi sosok pelatih paling berpengaruh di gelaran Indonesia Junior League. Bukannya tanpa alasan mengingat ASTAM U-11 ia antar ke partai puncak selama dua musim berturut-turut hingga label juara tanpa mahkota begitu melekat. 2018, tongkat estafet allenatore IJL Elite sukses digenggam.

"Bukan sebuah kesulitan, tapi saya anggap sebuah tantangan meskipun harus diakui butuh ekstra kerja keras. 2019 ini persaingan jauh lebih berat," tegas Robin.



u11-14042019-bmifa-vs-astam

"Tapi sebagai pelatih saya harus tetap menjaga optimisme dalam tim. Juara itu hanya bonus, paling penting bagaimana cara kami untuk menuju ke sana," tambah Robin seraya tersenyum lebar.

u11-14042019-astam-vs-ciss-soccer-skill

Lima laga berjalan, ASTAM sebenarnya bermain tidak terlalu terburuk. Misi Robin mencari generasi penerus Fernanda Dwi Sutrisna perlahan terpancar dalam wajah Taffarel Rafa. Di lini belakang ia bisa berharap banyak dengan semangat berkobar-kobar Bima Adi Saputra. Keberanian CR mengubah posisi Evans Backer dari penyerang menjadi seorang bek patut ditunggu pula khasiatnya. Urusan meneror gawang lawan, Rizqi Naraya Putra simpan segudang potensi.



u11-28042019-astam-vs-sparta-1979

u11-28042019-astam-vs-sparta-1979

u11-28042019-astam-vs-sparta-1979

Libur kompetisi selama bulan puasa pun dimanfaatkan Robin untuk beberes pekerjaan rumah. Ia memang menyadari kompetisi IJL ibarat sebuah reli panjang dengan pusaran persaingan penuh tikungan tajam.

Proses tidak akan pernah mengkhianati hasil, itu yang diyakini oleh Robin. Ibarat pepatah orang Jawa, alon-alon asal kelakon.

"Tak ada istilah jalan pintas meski rutenya begitu terjal, saya yakin dengan potensi anak didik sendiri, pelan-pelan tapi pasti saja," tutup Robin.
31032019-astam-vs-all-star-galapuri


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa