IJL.Com- Tidak mudah mengawali kompetisi sekelas IJL Mayapada 2018 dengan status sebagai tim juara bertahan. Buktinya, Salfas Soccer U-9 bahkan sempat mengalami demam panggung akhir pekan kemarin.
Datang dengan status tim juara bertahan untuk bermain pada level kompetisi memang bukan hal yang mudah. Selain paling banyak mendapat "incaran" tim lawan, mentalitas tinggi kadang juga diperlukan tak hanya dari sisi pemain tetapi juga pelatih.
Seperti yang dialami oleh Salfas Soccer. Di pekan kedua kemarin (18/2), mereka hampir saja terpleset saat di dua laga awal hanya sanggup bermain imbang melawan FU15FA Bina Sentra (0-0) dan Bhayangkara Tigaraksa FS (1-1). Beruntung di partai penutup, anak-anak Tangerang mampu bangkit untuk menekuk Hizbul Wathan Soccer Club (2-0).
"Saya akui anak-anak mengalami demam panggung. Ada banyak diantara mereka yang baru bermain di level kompetisi dan ditonton banyak orang. Masih terlihat gugup dan nervous sekali," terang pelatih Salfas Soccer, Khoirul.
"Tapi saya rasa itulah yang diperlukan level grasroot, kompetisi seperti inilah yang kita perlukan bukan sekadar ajang festival. Artinya anak-anak mentalnya harus sudah mulai ditempa terutama soal ritme permainan di atas lapangan," tambah pria yang membawa Salfas Soccer mengangkat trofi Indonesia Junior League musim lalu tersebut.
Di dua laga awal bahkan Khoirul juga mengaku sempat khawatir dengan performa anak asuhnya. Beberapa kali konsentrasi pasukan Salfas Soccer pecah setelah sekian banyak peluang emas gagal dikonversikan menjadi sebuah gol.
Persiapan tim disebut Khoirul masih menjadi masalah klasik untuk tim Salfas Soccer. Hal yang membuat dirinya harus memutar otak lebih keras lagi.
"Masalah yang kami hadapi masih dalam bentuk program latihan. Anak-anak ini jarang latihan bersama karena terbentur jadwal sekolah rutin. Agak sedikit berbeda dibanding musim lalu. Masih banyak PR yang harus saya kerjakan dari belakang sampai depan," ujarnya.
Catatan dua seri dan satu menang itu memang membuat Khoirul sadar betapa kian ketatnya persaingan kompetisi IJL Mayapada 2018 dibanding musim lalu. Beberapa tim bahkan ia sebut berpotensi jadi ganjalan untuk anak asuhnya mempertahankan gelar juara.
"Saya ingin sekali bertemu kembali dengan FU15FA Bina Sentra. Kalau bisa menyebut nama dari semua lawan yang dihadapi kemarin, perlawanan mereka sangat gigih dan kuat sekali. Salfas Soccer beruntung di babak awal sudah bertemu mereka," ujar Khoirul.
"2018 ini jauh lebih sengit dan anak-anak Salfas Soccer U-9 harus lebih kerja keras lagi terutama dalam proses latihan. Kompetisi semakin ketat artinya bagi saya tidak ada istilah pemain inti di Salfas, semuanya harus berlomba demi meraih posisi starter," tandasnya.
Salfas sendiri saat ini berada di peringkat ketiga Grup B Sensation. Abid Rahidan Asha dan kawan-kawan sementara mengumpulkan delapan poin, sama dengan dua tim yang ada di atasnya Abstrax FA dan CISS Soccer Skill.