Sambil Menyelam Minum Air, Demas Haryo Rambah Dunia Fotografi




IJL.Com- Demas Haryo Damarino selalu punya cara untuk mengusir mati gaya selama menjalani rutinitas latihan di rumah saja. Memanfaatkan gawai dengan sangat bijaksana, menguras ide dengan menyelami dunia fotografi. 

Aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang digalakkan Pemerintah seiring melonjaknya kasus pandemi Covid-19 turut menyasar sektor pembinaan sepak bola usia dini. Tim-tim kontestan Indonesia Junior League memilih meliburkan sementara waktu program latihan tatap muka untuk anak-anak didiknya. Kebijakan di rumah saja jadi bentuk urunan tanggung jawab menekan laju penyebaran virus. 

Hal itu pula yang disadari penggawa ASIOP U-11, Demas Haryo Damarino. Menurutnya di masa pagebluk seperti sekarang, komitmen untuk menerapkan gaya hidup sehat sudah harus dimulai dari diri sendiri. 

Apalagi gelaran IJL yang tengah digeluti Demas bersama kawan-kawannya diputuskan untuk rehat sejenak sembari menunggu situasi pandemi terkendali dan kondusif. Jelas, butuh disiplin tinggi supaya ikat pinggang tetap kencang agar tak kedodoran ambil ancang-ancang begitu tanda-tanda peluit kick-off kembali berbunyi. 

"Saya selalu membiasakan setelah bangun tidur pasti selalu minum air putih. Selain itu asupan jus juga tak boleh lupa karena kata mama, vitamin yang alami itu lebih sehat daripada yang beli di apotek," ujar Demas seraya tersenyum. 



"Dengan atau tanpa adanya pandemi, saya mau belajar pola hidup sehat dari sekarang. Sering baca artikel juga, kalau syarat jadi pemain profesional apalagi sampai level tim nasional itu ga boleh makan sembarangan, bisa kena denda atau hukuman nanti kalau melanggar," sambung Demas. 


Praktis selama berkegiatan di rumah, menyantap porsi latihan yang disiapkan jajaran staf kepelatihan ASIOP jadi kewajiban Demas guna menjaga performa, stamina sekaligus sentuhan bola. Selain itu, pemain jebolan IJL All Stars 2018 itu ternyata juga punya kesibukan lain dengan menyelami dunia fotografi. 

Ya, kalau di atas rumput hijau Demas diberi lakon menempatkan dan mengatur sirkulasi bola dengan hitungan-hitungan matang demi meracik serangan ASIOP, kini ide kreatifnya tak kalah jauh lebih diuji. Sama-sama mencari momentum, namun kali ini lebih banyak berurusan dengan yang namanya cahaya. 

Tidak perlu kamera mahal, seperangkat gawai sudah cukup bagi Demas mencoba pengalaman baru. Ilmu diserap, ujungnya ketagihan menjadi juru keker. 

"Saya ikut kelas fotografi yang diselenggarakan Soccerpedia. Niat sebenarnya supaya handphone saya di luar jam belajar lebih ada gunanya saja, supaya lebih kreatif," ungkap Demas. 



"Ternyata belajar fotografi memang memancing kreativitas juga ya, ada lebih banyak ide seperti bisa ngatur tata letak dan cahaya objek yang mau difoto. Seru banget, apalagi kalo pas salah menempatkan angle, mau tidak mau ngulang lagi jadi harus cari ide sampai dapat," ujar Demas sembari memperlihatkan contoh hasil karyanya. 





Demas sendiri meyakini dari satu tangkapan kamera bisa mengundang sejuta cerita. Itu pula yang ia rasakan tiap saat melihat fotonya kala beraksi di atas panggung IJL sejak musim 2017.

Menurut Demas, foto bukan hanya merekam sebuah keabadian namun juga sumber inspirasi. Terkadang untaian kata tak bisa melukiskan, bahwasannya karya apapun bentuknya memang selalu punya nyawa. 

"Oh iya pastinya foto-foto yang selalu dikeluarkan IJL tiap habis pertandingan selalu jadi inspirasi saya juga. Makanya meski sekarang cuma bermodal handphone, selalu ada keinginan buat belajar," ungkap Demas yang kabarnya berhasil masuk SMPN 96, salah satu sekolah favorit di Jakarta Selatan lewat jalur prestasi sepak bola. 


"Saya punya cita-cita suatu saat nanti bisa ke Eropa dan datang ke Allianz Arena, kemudian mengabadikan klub kebanggaan saya yaitu Bayern Muenchen dengan kamera. Syukur-syukur malah saya yang jadi pemainnya," tandas Demas seraya mengucap kata amin. 




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa