Sapu Bersih ala ASIOP




IJL.Com- Jadi satu-satunya tim yang belum kebobolan selama kompetisi IJL Mayapada U-13 berjalan membuat ASIOP Apacinti pantas menepuk dada. Dibekali dua penjaga gawang dengan kualitas sepadan buat sang pelatih, Yayat Supriyatna bisa bernafas lega.

Tembok tebal pertahanan ASIOP masih sulit untuk diruntuhkan. Dari lima laga, M Tezar Briantama dan kawan-kawan belum ternodai juga.

Patron empat bek sejajar jadi skema andalan ASIOP. Kejelian sang pelatih, Yayat Supriyatna makin terasa justru di saat anak asuhnya tengah berada dalam tekanan.

"Group-defend kami selalu bermain kompak dan saya selalu tempatkan dua bek tengah dengan karakter yang berbeda. Satu berperan hight sebagai pemutus lalu di sampingnya low sebagai pengatur," buka Yayat.



"Kami latihan tiga kali dalam seminggu. Selasa lebih pada individual pemain, lalu Kamis sesi training grup (attack, transisi, defend) kemudian Jum'at baru taktikal," beber Yayat lagi.





Selain itu, ASIOP juga beruntung punya dua kiper dengan kualitas sepadan. Bintang Komarudin dan Alvenalviano Saputra Nugroho saling bahu-membahu berganti peran demi menjaga kesucian gawang Mutiara dari Senayan.

Persaingan yang kompetitif meski berada dalam satu tim jadi salah satu kunci Bintang dan Putra selalu tampil maksimal. Faktanya memang tidak mudah merebut hati Yayat.

"Putra pribadi yang pendiam, tapi penurut dan serius. Bintang lebih jail dan cuek," ujar Yayat.





"Dua duanya punya kelebihan dan kekurangan, tentunya saya akan pasang kiper yang lebih siap. Darimana saya tahu kondisi pemain itu dari catatan dalam tiga latihan terakhir. Pastinya juga disesuaikan dengan calon lawan yang akan kami hadapi," jelas Yayat.



Ketangkasan Bintang dan Putra akan kembali diuji kala berhadapan dengan Brazilian Soccer School akhir pekan nanti. Sudah jelas, Yayat ingin ada target clean-sheet untuk kembali dibawa pulang.

Walaupun demikian, Yayat tak mau anak asuhnya terlalu jemawa. Brazilian Soccer School sendiri ia akui bukan tim sembarangan meski baru saja dipermak oleh ASTAM di pekan sebelumnya.

Brazilian Soccer School sejauh ini baru memasukkan empat gol ke gawang lawan. Namun yang membuat anak-anak Samba unik adalah meratanya kualitas pemain di tiap lini.

Bicara soal lini depan, serdadu cilik Brazilian nampaknya bisa jadi ancaman nyata untuk ASIOP. Kecepatan Xavier Alexei Sulaiman, Sultan Arya Kuntara, Sherwin Kafzi sepatutnya jadi perhatian tersendiri untuk Yayat jika ingin anak asuhnya kembali sapu bersih.

"Brazilian adalah tim yang cara mainnya kolektif, merata. Kami akan compact defense (merapat dan mengecilkan area) agar tercipta over-load saat mereka menyerang," jelas Yayat.





"Sebisa mungkin hindari penyerang Brazilian Soccer School melakukan kombinasi play di area akhir yaitu kotak penalti. Target ASIOP tetap clean-sheet," tutup Yayat.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa