Satrio Mega Insan Lempar Pujian untuk Dzaki Nurfaizi




IJL.Com- Gol cantik lewat sundulan kepala ke gawang All Star Galapuri berbuah wajah semringah dari gelandang Salfas Soccer, Satrio Mega Insan. Merendah untuk meroket, pujian khusus ia tiupkan untuk kiper tim lawan, Dzaki Nurfaizi.

Lima kemenangan beruntun dicatatkan Salfas Soccer saat berlaga di kompetisi IJL Mayapada U-13 Grup Sensation. All Star Galapuri jadi korban paling anyar tim besutan Adnan Mahing pada akhir pekan kemarin, Minggu (3/2).

Gol semata wayang Salfas ke gawang All Star Galapuri dicetak oleh gelandang serang mereka, Satrio Mega Insan. Sundulan kepala pemain jebolan IJL Elite itu begitu cantik menjadi penentu kemenangan saat laga memasuki menit ke-33.

Lega nan semringah terpancar jelas dari wajah Satrio usai peluit panjang dibunyikan. Ada rasa bahagia tanpa mampu ia tutupi.

"Senang bisa bikin gol lagi untuk Salfas, ini gol saya yang keempat di IJL tapi yang pertama lewat sundulan kepala," ujar Satrio.



"Betul-betul senang sekali, jarang saya melakukannya," ungkap Satrio lagi.



Saat disinggung soal perburuan gelar top-skorer, wajah pemain yang mengidolakan gelandang anyar Persib Bandung, Esteban Vizcarra itu masih nampak malu-malu. Merendah untuk meroket mungkin itu istilah yang paling tepat.

"Pengen sih, mau sekali bisa dapat sepatu emas. Tapi saya akui itu tidak mudah karena di IJL U-13 ini lawannya makin lama akan semakin berat, Salfas belum pernah bertemu Cipta Cendikia contohnya," ujar Satrio seraya tertawa.



"Gol saya tadi kalau tanpa kerja keras teman-teman di Salfas juga tidak akan berhasil," sambung Satrio lagi.





Faktanya memang tidak mudah bagi Salfas saat menyudahi perlawanan Galapuri. Berulangkali serangan Satrio dan kawan-kawan mentok di tangan kiper lawan, Dzaki Nurfaizi.

Di babak pertama saja tercatat ada tiga penyelamatan sensasional dibukukan seorang Dzaki. Tidak heran publik Indonesia Junior League yang memadati Stadion Mini Cisauk sampai dibuat geleng-geleng kepala.

Aksi heroik Dzaki pun mendapat pengakuan khusus dari seorang Satrio. Ada pesan spesial bahkan ia utarakan untuk rekan setimnya di IJL All Stars 2017 itu.

"Betul, saya salut dengan penampilan Dzaki. Penempatan posisinya selalu tepat, sebagai kiper ia punya lompatan sangat baik seperti terbang. Sulit sekali menjebol gawang Dzaki, harus kerja keras," ujar Satrio.





"2017 lalu di IJL U-11 sudah pernah bertemu Dzaki, pernah satu tim di skuat All Stars pula. Ya semoga nanti di U-13 bisa satu tim lagi ya," ujar Satrio kembali tertawa.







Nama-nama seperti Satrio hingga Dzaki perlahan jadi energi positif kompetisi tingkat berjenjang yang diciptakan Indonesia Junior League. Proses demi proses tengah mereka nikmati bersama-sama di atas lapangan, semakin dewasa tidak hanya secara skill-teknik namun juga mentalitas bertanding.

"Membela skuat IJL Elite di Malaysia 2017 lalu jadi momen paling membahagiakan, saya akan terus simpan sampai suatu saat nanti bisa menjadi pesepak bola profesional," ujar Satrio.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa