Screening Gelombang Pertama IJL U-9 dan U-11 2020, Kesehatan Gigi Pemain Jadi Sorotan


IJL.Com- Screening pemain Indonesia Junior League (IJL) 2020 kategori U-9 dan U-11 resmi digelar dan meninggalkan banyak cerita. Berkaca dari gelombang pertama, kesehatan gigi pesepak bola usia dini jadi salah satu sorotan.

Setelah rampung melakukan proses seleksi tim kontestan, screening pemain jadi agenda utama IJL sebelum peluit kick-off kompetisi musim 2020 ditabuh. Bertempat di F7 Mini Soccer, Cilandak, Jakarta Selatan selama dua hari berturut-turut tepatnya Sabtu- Minggu (24/2), rangkaian verifikasi tahap akhir mulai digelar.

Tercatat, lebih dari 1100 pesepak bola belia menyemuti F7 Mini Soccer. Ada yang masih nampak kaku nan malu-malu, namun ada pula yang sudah begitu pede melayani sesi pertanyaan ringan dari tim screening IJL.

Di hari pertama, barisan pemain dari level U-13 terlebih dahulu menyerbu area tempat screening digelar. Menyusul pada keesokannya, giliran tim peserta dari kategori U-9 dan U-11 berdatangan.

Untuk diketahui, tahapan screening IJL terbagi menjadi tiga fase yakni pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan dokumen, sesi foto, sampai sensor sidik jari. Khusus untuk kategori U-9 dan U-11 diselipi tes rekam medis yakni cek gigi. Butuh waktu yang tidak sebentar memang tapi ini jadi salah satu bentuk komitmen IJL dalam memutar roda kompetisi sepak bola usia dini dengan profesionalisme tinggi khususnya dalam menerapkan aturan regulasi.

Meski demikian, Rezza Mahaputra Lubis selaku CEO IJL mengakui rangkaian screening pemain musim 2020 terasa lebih mengalir dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini tidak lepas dari kebijakan IJL yang getol merangkul tiap tim kontestan dalam urusan digitalisasi data.

"Sistem input data di website resmi IJL yang dilakukan oleh tiap-tiap tim kontestan sebelum proses screening digelar ternyata memang berdampak sangat positif," ujar Rezza.

"Terasa sekali data-data tiap pemain bertransformasi dengan cepat sehingga tim screening tinggal menyesuaikan lewat sedikit proses wawancara. Yang jelas, pendataannya menjadi jauh lebih stabil, praktis dan punya tingkat akurasi tinggi karena bisa saling cross check," tambah Rezza.

Rezza juga tak ragu melayangkan pujian untuk barisan tim-tim debutan. Menurutnya, wajah-wajah baru sudah betul-betul siap untuk berangkat ke medan laga.

"Kredit tambahan juga untuk tim-tim debutan yang ternyata tidak kagok dengan sistem screening IJL. Mereka sudah sangat siap, dokumentasi tertata rapi. Sekali lagi, saya meyakini ini tidak lepas dari kebijakan kami menerapkan pola digitalisasi tersebut sehingga begitu sampai di tempat screening semua "amunisi" sudah lengkap," sambung Rezza.

"Screening musim ini memang jauh lebih ketat karena ada tambahan pintu kudu dilalui dan pastinya akan berimbas ke bibit, bebet dan bobot kompetisi," tegas Rezza.


Kesehatan Gigi Pemain Jadi Sorotan

Di lain hal, Rezza juga mendapat laporan khusus dari tim dokter yang melakukan cek rekam medis gigi. Ada beberapa catatan didapat dan patut menjadi perhatian tersendiri untuk orangtua tiap pemain.

"Tim dokter yang diketuai Drg. Thea Herfiana melaporkan adanya kecenderungan pemain khususnya di kategori U-11 yang mengalami gangguan gigi," ungkap Rezza.

"Banyak anak-anak mengalami kesehatan gigi yang buruk karena kurangnya kebersihan. Kondisi ini diyakini dapat mempengaruhi performa mereka di lapangan utamanya sebagai modal masa depan jika memang nantinya ingin jadi atlet profesional. Saran dari Dokter Thea agar orangtua ikut berperan aktif menjaga kebersihan gigi sejak usia dini," tutur Rezza.

Selain daripada mencegah praktik pencurian umur, cek rekam medis gigi pemain yang memang sudah jadi bagian dari komitmen IJL. Ini tak lepas soal merawat rekam jejak pesepak bola usia dini sebagai sebuah investasi jangka panjang.

"Minuman olahraga masa kini banyak mengandung zat yang kurang baik. Kadar gulanya memang tidak tinggi namun tingkat keasamannya justru menggerus gigi hingga terjadi erosi," terang Rezza.

"Asupan minuman bersoda sebelum dan sesudah menjalani pertandingan dampaknya sangat buruk sekali. Kemungkinan besar erosi gigi anak-anak ini terjadi karena dua hal tersebut," jelas Rezza.


Zahra Muzdalifah Jadi Pemanis

Yang tidak kalah menariknya, screening pemain IJL pada hari kedua sempat "disemarakkan" pemain Timnas Putri Indonesia, Zahra Muzdalifah. Tak pelak sang Srikandi Tanah Air langsung mencuri perhatian.

Dari pagi hingga sore hari, Zahra nampak tak ada lelahnya melayani sesi foto bersama. Selalu ada senyum manis ia tiupkan meski dirinya tengah disibukkan proses syuting iklan.

"Screening musim ini kami sengaja memilih venue di F7 Mini Soccer, alasannya memang karena tempatnya yang strategis dari semua akses," jelas Rezza.


"Di hari kedua menariknya ada pemain Timnas Putri Indonesia, Zahra Muzdalifah yang sedang melakukan syuting iklan brand ternama di Lapangan F7 Mini Soccer. Ya jelas Zahra jadi sasaran anak-anak untuk dimintai foto bersama," ujar Rezza.

"Semoga berfoto bersama Zahra bisa membuat anak-anak ini bisa jauh lebih termotivasi mengikuti jejak idolanya," tandas Rezza.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa