IJL.Com- Sebesar apapun musibah yang didapat, tanggung jawab besar terus ditunjukkan Robin Meilast bersama ASTAM. Pekan ke-10 IJL Mayapada 2018 bisa jadi salah satu momen yang tidak bisa ia lupakan.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ya, mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan suasana hati pelatih ASTAM U-11, Robin Meilast.
Belum lama ini tepatnya Minggu (22/4) ia baru saja jadi korban kejahatan penipuan berkedok hipnotis. Akibatnya, uang senilai tujuh juta rupiah yang ada di tabungan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Robin harus lenyap seketika.
"Iya kejadiannya di pom bensin Villa Dago Pamulang, sedang dalam perjalanan ke Lapangan Puspiptek sekitar pukul setengah 10 lah," jelas Robin.
"Sehabis isi bensin lalu mampir sebentar ke ATM, kebetulan istri minta tolong transfer uang ke rekening temannya," sambung juru taktik terbaik pekan ketiga IJL Mayapada 2018 tersebut.
Robin mengatakan kejadiannya memang begitu cepat dan mengalir begitu saja. Ia meyakini pelaku hipnotis memang pemain lama yang sudah hafal dengan kondisi sekitar TKP.
"Jadi di dalam mesin ATM itu ada nomor telepon si pelaku, lalu disuruh menghubungi ke kontak tersebut. Modus hipnotisnya memang mengaku sebagai customer service, sampai tidak sadar nomor PIN ATM dikasih juga ke mereka. Sampai pada akhirnya disuruh ke kantor bank terdekat dekat kampus UNPAM, saya nurut saja hingga tidak sadar waktu pergi, uang saya di ATM dikuras. Puncaknya saat istri tiba-tiba WA soal ada tarikan tunai sampai tujuh juta," sesal Robin.
Tidak mudah memang bagi Robin melalui musibah tersebut. Apalagi selepas dirinya sadar baru saja jadi korban hipnotis, tidak lebih dari dua jam kemudian tanggung jawab besar harus ia pikul kala mengawal skuat ASTAM berlaga di IJL Mayapada 2018.
"Sempat tidak fokus memang di pinggir lapangan kemarin. Masih kepikiran saja terus musibah yang saya alami," ujar Robin.
"Ya tapi saya terus berusaha agar fokus kembali ke lapangan, menjaga performa anak-anak penting sekali. Saya juga menyadari mengawal ASTAM ini kan bagian dari tanggung jawab untuk keluarga di rumah," sambung pelatih paling berpengaruh di IJL musim lalu itu.
Selalu ada hikmah di balik setiap musibah. Meski tidak bisa menutupi kerugian materiil, setidaknya dua kemenangan ASTAM U-11 lewat permainan menawan yang kembali mereka suguhkan mampu jadi pelipur lara untuk seorang Robin.
"Kemarin anak-anak tidak tahu saya baru saja dapat musibah, hanya orangtua saja yang dapat infonya. Alhamdulillah, Christian Deo dan kawan-kawan bisa kasih yang terbaik," tandas Robin.
Tanggung jawab luar biasa yang dipikul Robin di pekan ke-10 kemarin memang bisa dibilang cukup berbuah manis. Saat ini ASTAM bertengger di peringkat kedua klasemen sementara Grup A Phenomenon dengan raihan 36 poin dari 10 laga termasuk catatan belum terkalahkan. Hal itu praktis membuat tim yang bermarkas di Pondok Cabe, Tangerang Selatan itu berhak lolos ke babak play off 12 Besar meski masih ada dua laga tersisa di fase penyisihan.