Serdadu Tahan Banting




IJL.Com- Skill-teknik semakin diasah, mental bertanding kian ditempa. Sosok baru tak malu-malu unjuk gigi di pekan ke-18 IJL U-13 Grup Sensation. Yang sempat hilang datang kembali, kini lebih tahan banting.



Kiper:


M Hamzah Abdul Malik (Brazilian Soccer School)

Hamzah kembali unjuk gigi di laga kontra BMIFA, kiper rasa sweeper, begitu "nyentrik" gaya Hamzah mengawal gawang Brazilian. Banyak penyelamatan gemilang dicatatkan Hamzah, tidak hanya lewat tangan namun juga kakinya, responnya membaca alur serangan lawan pun sangat cepat. Ambil bagian sebagai salah satu titik keseimbangan Brazilian, aktif mengalirkan bola hingga memudahkan rekan-rekan setimnya membuka ruang.




Bek: 


Zee Syabany (Maesa Cijantung)

Zee mampu meredam daya ledak Salfas Soccer dari lini sayap, kemanapun Tedja Kusuma pergi maka disitu ada Zee, benar-benar "jodoh" yang sepadan. Transisi permainan Zee sebagai seorang bek sayap juga kian menunjukkan progres signifikan, kecil-kecil cabe rawit, fisiknya cukup prima di atas lapangan. Di satu sisi, Zee juga mampu mengimbangi visi permainan Saubyhaky Putra, tidak heran rekan setimnya itu lebih leluasa melahap alur serangan.

ZEE SYABANY IBRAHIM


Muthi Dzulkarnaen (Cipta Cendikia FA)

Salah satu bek cerdas di kompetisi IJL U-13, jarang sekali Muthi melakukan pelanggaran, caranya mengambil bola sekaligus memutus serangan lawan benar-benar bersih. Muthi juga sangat rajin mengambil alih titik serangan, sebagai seorang pemain belakang ia punya visi sangat mumpuni, keuntungan besar untuk Cipta Cendikia FA. Cetak dua gol ke gawang Java Soccer Academy, Muthi memang layak dapat bintang.




Hamdany Yahya (Stoni Indonesia)

Begitu heroik penampilan Hamdany di lini belakang Stoni Indonesia, jatuh-bangun ia menahan badai serangan FU15FA Bina Sentra. Bermain tanpa kompromi jadi identitas pemain bernomor punggung tiga tersebut, ia juga punya nafas yang panjang sehingga tetap stabil sepanjang pertandingan. Cetak satu gol spektakuler lewat skema tendangan bebas, label pahlawan ia bawa pulang ke Bekasi.




M Farid Yazid (Cipta Cendikia FA)

Yazid kembali unjuk gigi, benar-benar bek sayap modern yang semakin membuat permainan Cipta Cendikia FA jauh lebih berwarna. Begitu tenang cara Yazid memainkan bola dari kaki ke kaki, sangat artistik hingga memudahkan rekan-rekan setimnya membuka alur serangan. Transisi permainan Yazid jadi salah satu yang terbaik di kelasnya, skill-teknik menawan dilengkapi visi bermain yang sangat luas.





Gelandang:


Afriz Zaky (ASTAM)

Zaky mampu mencuri perhatian di laga kontra B24HABS, bermain penuh determinasi, sukses menjaga kedalaman skuat ASTAM. Fisik yang prima membuat Zaky tampil enerjik sebagai gelandang bertahan, ia juga punya visi bermain yang tidak bisa dianggap remeh. Satu kali catatkan nama di papan skor jadi bukti kualitas Zaky, lihai mencuri momentum adalah nilai tambah untuk pemain bernomor punggung 15 itu.




Rifal (CISS Soccer Skill)

Pemain serba bisa yang jadi titik kekuatan CISS, tiap jengkal lapangan dilalui pemain jebolan IJL Elite itu dengan penuh determinasi tinggi. Ditunjang fisik prima jadi modal bocah asal Depok tersebut, selayaknya gelandang metronome begitulah peran Rifal di atas lapangan, sentuhan pertamanya bernilai mahal. Keahlian Rifal melepaskan umpan-umpan panjang juga punya kontribusi lebih, ia juga jadi orang pertama yang selalu sukses memutus rantai serangan tim lawan.



Arjuna Satrio (Brazilian Soccer School)

Arjuna kembali lagi pada performa terbaiknya, poros permainan Brazillian Soccer School, penjaga denyut irama tim Samba. Begitu cepat ambil keputusan saat tengah berada dalam tekanan pemain lawan membuat Arjuna tampil dengan penuh kontribusi tinggi di atas lapangan, sosok sentral sebagai penyambung antar lini. Umpan-umpan through ball Arjuna terbilang efektif, perannya sebagai super-sub terbukti sangat jitu.




Penyerang: 


Saubyhaky Putra (Maesa Cijantung)

Putnaldo bermain eksplosif di laga kontra Salfas Soccer, aktor utama kemenangan Si Burung Hantu. Manuver tajam dan pergerakan tanpa bola pemain bernomor punggung tujuh itu sudah memaksa barisan pertahanan Salfas pecah kongsi, alhasil ada satu gol dan satu assist disumbangkan Putnaldo. Kontribusi berilpat, itu yang jadi alasan Putnaldo sangat pantas untuk naik panggung, di satu sisi cara bermainnya di atas lapangan juga makin dewasa.




Odilo Pinutusta (ASIOP Apacinti)

Naluri Pinu sebagai juru gedor handal benar-benar diuji saat laga kontra KMJR Cilegon, jadi pemain yang paling banyak dijatuhkan tidak membuat mental Pinu anjlok, justru makin kuat. Gol tunggalnya jadi bukti paling sahih, salah satu penyerang dengan insting terbaik di gelaran IJL U-13, jeli dalam mencari ruang tembak. Yang paling menjadi nilai tambah, Pinu punya gestur attitude sangat baik sebagai seorang pesepak bola muda, bekal penting di masa depan.




Sava Fiprian (ASTAM)

Dilayani dan melayani, begitu etos kerja Sava di laga kontra B24HABS, agresif menggempur pertahanan lawan dari sektor sayap, benar-benar sulit untuk diredam. Bak busur panah, Sava tanpa ampun merusak tempo permainan B24HABS, umpan silangnya begitu menawan dan sangat memanjakan rekan-rekan setimnya di ASTAM. Fisik yang prima juga jadi keunggulan Sava, tidak heran ada dua gol turut ia sumbangkan.





Pelatih:


Warya Sunarya (Maesa Cijantung)

Kejutan dibuat Arya saat tim asuhannya, Maesa Cijantung sukses membungkam sang pemuncak klasemen, Salfas Soccer dengan skor meyakinkan. Arya begitu paham dengan kekuatan tim lawan, formula mutakhir ia racik di atas lapangan, Maesa tampil menggila sejak peluit kick-off dibunyikan, perang taktik ia kuasai. Belajar dari kesalahan jadi nilai tambah untuk seorang Arya, modal paling penting di tengah semakin kerasnya atmosfer kompetisi.




Cadangan:


Kiper: Dewa Nedi Saputra (Maesa Cijantung)


Bek: M Tezar Briantama (ASIOP Apacinti), Temmy Saputra (FU15FA Bina Sentra), Fairuz Rafiq Baihaqi (Stoni Indonesia), Raka Nur Asikin (KMJR Cilegon)


Gelandang: Rayraffa Ramadhan (ASIOP Apacinti), Endryan Putra Marza (CISS Soccer Skill), Ghaisan Daffa (Cipta Cendikia FA)


Penyerang: M Raihan Utama (Cipta Cendikia FA), Reza Wahyu Hidayat (ASTAM), Xavier Alexei Sulaeman (Brazillian Soccer School)



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa