IJL.Com- Kekuatan lini belakang Garec's bukan hanya soal ketangguhan sang el capitano, Muhammad Ferdi. Tidak kalah garang ibarat banteng yang mulai keluar kandang, ini dia Shofwan Nashruddin.
Kesuksesan Garec's nangkring di posisi capolista Grup Phenomenon IJL U-13 tidak bisa dipungkiri adalah buah kejelian sang pelatih, Fakhri Rasyid. Memanfaatkan keseimbangan antar lini membuat daya ledak tim yang bermarkas di Cengkareng itu masih sulit ditebak oleh tim lawan, praktis mereka belum sama sekali menelan kekalahan dari 13 laga.
Di lini depan, Garec's punya banyak amunisi dalam diri Daffa Satrio, Michael Castillo Simanjuntak sampai Mahesa Rizky. Satu lagi, jangan lupakan teror Daffa Ardias.
Bergeser ke sektor lini tengah, Dzuhri Rayyan belum ada habisnya. Makin elegan kala disokong gelandang cilik bertenaga kuda, Markus Narko Parsaroan Pasaribu.
Urusan sektor pertahanan tidak kalah gagahnya, Muhammad Ferdi yang memegang tongkat komando kini tak bekerja sendirian. Sang penjaga gawang, Farrell Damara mulai berani unjuk gigi, selain itu ada satu nama lain yang terus membetot perhatian yakni Shofwan Nashrudin.
Tidak heran, nama Shofwan kerap jadi "bahan" oleh komentar pertandingan. Gaya permainan bek bernomor punggung 14 itu disebut-sebut mirip dengan mantan pemain AS Roma, Real Madrid dan Juventus yakni Emerson Ferreira.
"Alhamdulillah dalam beberapa pertandingan terakhir Shofwan mengalami peningkatan performa karena sebelumnya ia punya kekurangan soal titik fokus dalam pertandingan," ujar Fakhri seraya tertawa lebar.
"Tidak ada treatment khusus, saya hanya menyuruh tiap pemain Garec's untuk mempelajari kekurangan individu dari video rekaman pertandingan di YouTube dan terkhusus Shofwan, saya memang selalu ingatkan untuk selalu fokus dalam latihan ataupun pertandingan," tegas Fakhri.
Kesabaran Fakhri perlahan berbuah manis. Shofwan kini tampil lebih gres nan garang.
Benteng sekaligus banteng, begitu etos kerja Shofwan di lini belakang Garec's. Puncak penampilannya ada di laga kontra M'Private Soccer School saat winger sekelas Bagas Prayoga ia buat turun mesin.
Ujungnya saat itu, Garec's sukses menundukkan M'Private dengan skor 1-0 dalam laga bertajuk super big-match. Shofwan pun mendapat ganjaran Best XI pekan ke-21.
"Saya sendiri tidak menyangka Shofwan bisa bermain sebegitu disiplin saat melawan M'Private. Bagas yang sebagus itu mampu ia hentikan," ujar Fakhri dengan nada terheran-heran.
Shofwan sendiri bergabung di Garec's sejak kelas 2 SD. Bocah asli Cengkareng yang aslinya pendiam itu kini tumbuh menjadi persona yang tidak jarang membuat Fakhri geleng-geleng kepala.
"Shofwan dulunya pendiam, mirip seperti Markus, jarang sekali ngomong, tidak pernah malah. Tapi semenjak masuk SMP, justru keduanya yang paling banyak bicara, tingkah lakunya juga celetukannya kerap membuat suasana latihan terasa lebih santai dan cair," ujar Fakhri.
"Shofwan ini satu sekolah dengan Ferdi, Dzuhri dan Salman. Saya dengar dari mereka, Shofwan suka joget-joget girlband asal Korea, Blackpink. Ada-ada saja memang," ungkap Fakhri tak kuasa menahan tawa.