Susunan Pemain IJL All Star U-11: Bikin Gempar di Semua Jengkal




IJL.Com- Laga IJL All Star presented by Zenith Apparel dari kategori U-11 yang akan berlangsung pada Minggu (7/11) diramal tidak akan sepi gol. Bikin gempar di semua jengkal, ajang uji nyali dan menyita mental deretan pemain terpilih. 





All Star Phenomenon:



Kiper:

Tidak hanya cukup berdiri di bawah mistar gawang demi membendung ancaman penyerang lawan namun juga ikut memompa serangan dari lini belakang bahkan tak sungkan mencetak gol melalui skema bola mati, begitulah sejatinya gambaran performa impresif dan visi ciamik Thufail Syaukhi (Young Warrior). Tak kesepian, ada Fadli Nur (Stoni Indonesia) yang dikenal begitu "cerewet" membangun komando di garis pertahanan bak alarm berbunyi nyaring untuk rekan-rekan setimnya guna tetap siaga 101 persen. 



Bek:

Kemampuan reading the game di atas rata-rata serta postur tubuh mumpuni membuat Fariq Rizqi (FIFA Farmel) kerap memberikan rasa aman dan jaminan mutu sebagai palang pintu bermodal etos kerja keras serta cerdas, menariknya ada Abi Fajar (Java Soccer Academy) dengan karakter tak jauh berbeda bahkan diselimuti insting gol tinggi yang menjanjikan aroma segar. Benteng pertahanan All Star U-11 Phenomenon semakin gahar melihat bercokolnya Akhdan Dwi Putra (ASTAM) sebagai orang pertama yang hobi mandi keringat demi memutus rantai serangan lawan.

Sektor lini belakang All Star U-11 Phenomenon semakin taktis mengingat ada nama Kinza Jibran (Laskar Pelangi Soccer) yang begitu tenang dan tak mudah panik serta kuat saat duel satu lawan satu meski gelombang serangan datang silih berganti. Karakter bek tanpa kompromi dengan mengandalkan sapuan bola bersih, percayakan pada sosok Prabu Bintang (Giras Soccer School). Bumbu tambah komplet, tidak ketinggalan Vatsa Zaki (Pelita Jaya Soccer School) serta Axel Jantzen (Young Warrior) yang sangat dinamis bukan hanya saat bertahan namun juga punya inisiatif membangun irama serangan.



Gelandang:

Game-maker dengan intuisi tajam seperti Rizki Eka Saputra (FIFA Farmel) membuat skuat All Star Phenomenon akan terlihat flamboyan saat membuka keran serangan, aliran bola dijamin lebih cair sehingga memanjakan para juru gedor. Disokong pemain bertenaga kuda seperti Janoko Abiyyu (Young Warrior) yang selalu tampil militan tentu adalah senjata unggulan dalam urusan merusak harmonisasi permainan lawan. Karakter gelandang jangkar yang cekatan beradaptasi dengan alur pertandingan layaknya Maftuh Rhizki (Putra Sejati Inssa) dan Alexander Danuarta (Salfas Soccer) otomatis membuat kedalaman barisan lini tengah tetap terjaga. 

Gelandang serang yang rajin melepaskan penetrasi seperti Gerard Anugrah Syamil (Indonesia Rising Star), Barry Matthew Simanjuntak (M'Private Soccer School) dan Arya Andhika (Indonesia Muda Utara) serta Arya Dwi Pasha (FIFA Farmel) tentu jadi amunisi untuk menghadirkan aroma pembeda sekaligus penentu, keempatnya dikenal punya visi mumpuni serta tendangan kuat nan terukur yang bisa membuat penjaga gawang lawan akan terlihat jauh lebih sibuk. Belum berhenti sampai disitu, patut dicatat kehadiran Miraz Rizky (FIFA Farmel), centrocampista "berdarah dingin" yang tergolong elegan memandu serangan sekaligus cerdik mencuri peluang emas guna memecah kebuntuan. 



Penyerang:

Dengan karakteristik yang terbilang stylish saat mengolah dan menggiring si kulit bundar serta selalu punya banyak cara menyedot perhatian bek lawan, peran aktor protagonis di lini depan All Star U-11 Phenomenon rasanya bakal jatuh ke tangan Vashya Dianmar (Putra Sejati Inssa). Ada pesona Claudia Schneumann (Young Warrior FA) sebagai srikandi rumput hijau yang bakal memanjakan mata penonton lewat intelegensinya saat membuka ruang serta pergerakan dengan atau tanpa bola termasuk umpan-umpan kelas yahud yang siap ditebarkan. Penyerang tengah yang kuat dalam penguasaan bola sebagai tumpuan lini depan, Kevin Defana (ASTAM) jelas bisa diandalkan apalagi ia termasuk striker yang licin, punya tendangan keras dan akurat serta cepat ambil keputusan. 

Jika ingin mengandalkan kecepatan untuk memberi tim lawan semacam shock terapy, All Star U-11 Phenomenon punya Abid Rahidan (GRT) dan Rama Fahmi Fauzi (D'Joe United) yang dibekali DNA sebagai pemilik nomor punggung sembilan. Jangan lupakan pula, Pato Zickrullah (Remci) sebagai penghuni lini depan yang doyan memanfaatkan umpan-umpan terobosan untuk menerabas jantung pertahanan lawan. Terakhir muncul Rifan Luthfi (Surya Bakti Cilegon), pemilik nomor punggung 10 yang tidak malas menjemput bola dan bisa menjadi kreator serangan sekaligus penentu.



Pelatih:

Bukan perkara menang atau kalah, Yusep Sopian (Salfas Soccer) berhasil memacu tim besutannya bergerak melaju bak mesin diesel mengarungi derasnya arus kompetisi. Begitu disiplin soal rotasi pemain, memberi kesempatan semua anak-anak asuhnya mencicipi terjalnya alur permainan alhasil keran serangan sampai gol tidak hanya bertumpu dari satu atau dua pemain saja. Selalu punya cara untuk membakar gairah anak-anak asuhnya sebelum peluit kick-off dibunyikan, yang paling terasa adalah terapi berkaca diri dengan membongkar video rekaman pertandingan bersama pemain dan orangtua murid, gagal lolos ke fase Champions saat pekan-pekan terakhir dan harus melanjutkan kiprah di babak Plate tak jadi alasan kehilangan arah. 








------------------



All Star Sensation:



Kiper:

Berani keluar dari sarang meredam dengan sigap ancaman counter attack tim lawan, begitulah kontribusi sahih Ali Hafizh Rajab (Alba FC) yang juga punya tendangan keras nan akurat serta visi ke depan sehingga bisa memudahkan rekan-rekan setimnya di lini depan mencari celah kosong. Sakha Abyakto (Putera Utama Tambun) pun siap unjuk gigi memamerkan kebolehannya, kiper dengan postur mumpuni yang punya kuda-kuda kokoh, jeli menutup ruang tembak pemain lawan dan refleks cekatan saat menjinakkan si kulit bundar.



Bek:

Benteng pertahanan All Star U-11 Sensation akan diperkuat mercusuar kembar yakni M Erlangga Fajryawan (Putera Utama Tambun) dan M Athaya Warghadibrata (ASIOP), postur keduanya yang tegap dan besar disokong reading the game terbaik di kelasnya praktis akan memaksa penyerang lawan putar otak lebih kencang, jangan lupa kemampuan keduanya sebagai raja duel bola udara. Seakan belum cukup, bek dengan tipikal beton yang bermain tanpa kompromi saat melepaskan sapuan bersih seperti menghadirkan garansi aman dan "mengintimidasi" mental lawan ada dalam persona Prayudha Dwi Ramadhan (Cipondoh Putra) dan Rahmat Hidayat (Indonesia Eagles). 

Meski penampilannya terbilang kalem, itu justru jadi ciri khas Kivlan Pidhias (B24HABS) kala mengunci laju gerak pemain lawan, untuk ukuran seorang bek ia juga punya inisiatif merancang alur serangan serta memompa aliran bola dari sektor lini belakang. Fitrah Rahmadani (Ragunan Soccer School) juga punya kapasitas sebagai seorang aktor protagonis saat bertahan dan menyerang berbekal kaki kiri dengan nilai jual mahal. Bek dengan insting gol mumpuni tentu menjadi warna tersendiri, terselip si kidal Rafka Adila Nur Faiz (Metro Kukusan) yang tak segan memecah kebuntuan. 



Gelandang:

Pemain dengan karakteristik nomor punggung 10 yakni Demas Haryo Damarino (ASIOP) bakal menjadi jenderal permainan All Star U-11 Sensation saat menggalang kampanye serangan, kreativitasnya bakal terbantu mengingat ada gelandang "pengangkut air" sekelas Beel Jacksem (Alba) yang kuat dari segi stamina dan punya daya dobrak mumpuni sebagai perusak lambung lini tengah tim lawan. Dua gelandang yang hobi beroperasi menyisir sisi sayap lapangan tentu akan semakin menyita perhatian, disana ada M Rasya Febrian (Maesa Cijantung) dengan insting gol mumpuni.

All Star U-11 Sensation dijamin tidak akan kekurangan pemain berkarakteristik sebagai game-maker yang berani menahan serta mengalirkan bola demi memanjakan rekan-rekan setimnya, pasalnya bercokol nama Ahmad Raditya Akmal (BMIFA) dan M Rafly Khairy (FU15FA). Pergerakan Reizky Prayata (Tajimalela) sebagai seorang winger yang kerap melepaskan manuver liar juga berpotensi mengacaukan konsentrasi jantung pertahanan lawan ditambah kehadiran Fauzan Akbar (FU15FA) dan Narapati Hatelega (Serpong Jaya) ditambah Sezar Wisam (All Star Galapuri) sebagai pemain jangkar yang lihai menjaga tempo permainan namun juga tak segan mengintip peluang untuk membukukan gol. 



Penyerang:

Sosok Wahyu Shulton (Alba FC) yang dikenal sebagai striker paket komplet jelas akan menjadi cerita tersendiri sebagai aktor protagonis lini depan All Star U-11 Sensation, agresivitas sekaligus kreativitas serta kepercayaan dirinya mencetak gol dari segala ruang bisa dibilang sulit diredam. Menjanjikan bakal tokcer tentunya jika melihat M Fahry Kurniawan (Putera Utama Tambun), mesin gol yang tidak malas menjemput bola dan bisa memaksa barisan bek lawan keluar dari posisinya hingga suguhan assist tak jarang ia luncurkan. 

'Trio Minions' bakal menjadi properti panas di lini depan All Star Sensation U-11 guna mengobrak-abrik jantung pertahanan lawan, soal kecepatan berbalut kecerdikan ada M Fairuz Al Jamail (Akademi Persib Bogor), Sayyid Salman (B24HABS) dan Ahmad Sahil (Serang City Soccer School) yang pastinya juga akan membuat penonton geleng-geleng kepala. Finisher sejati seperti Dzibril Javas (Garuda Muda Billal) dan M Hafizh Arrafi (CISS) semakin menambah lengkap amunisi sektor gempur sebagai penebar teror. 



Pelatih:

Enggan hanya mengandalkan satu atau dua nama pemain saja, Endhi Hendrawarman (Putera Utama Tambun) berhasil membuat skuat besutannya selalu tampil berwarna tiap pekan. Semua lini ia racik untuk ikut bergerak merasakan atmosfer pertandingan, tiap anak didik punya kesempatan untuk menggali peluang dan alhasil papan skor jarang sepi gol. Eks pemain Persija Jakarta era 80-an tersebut juga terbilang pelatih yang punya filosofi permainan dengan berpedoman pada kekuatan kedalaman sektor gelandang sehingga begitu tenang meraba alur pertandingan. Suara serak yang ia hembuskan di atas rumput hijau bukan sekadar instruksi namun juga motivasi agar pasukannya sadar potensi dalam diri. 




 

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa