IJL.Com- Demi tiket fase knock-out, Abstrax FA sudah siap berjuang sampai titik keringat penghabisan. Kontra Villa 2000, duel murid versus guru.

Mimpi Abstrax untuk lolos ke fase knock-out masih terbuka lebar pasca kemenangan tipis atas Indonesia Muda Utara. Mencongkel posisi Satria Muda di zona delapan besar bukan lagi target yang mustahil.

Batu loncatan siap dibidik akhir pekan nanti. Bukan tugas yang mudah karena sudah ada Villa 2000 menunggu Lionel Vikki dan kawan-kawan.

"Alhamdulillah persiapan kami sedang bagus-bagusnya, anak-anak sedang top performance. Efek poin penuh atas Indonesia Muda Utara memang bagus sekali untuk mental bermain dan menambah kepercayaan diri jelang laga kontra Villa 2000," ujar pelatih Abstrax FA, Teje Junaedi Arfah.



Merujuk dari tabel klasemen, posisi Villa 2000 yang ada di bawah Abstrax FA memang bukan jadi sebuah jaminan anak-anak Pesanggrahan bisa mudah pulang dengan kepala tegak. Bukannya tanpa sebab, pertemuan kedua kesebelasan tak ubahnya laga sarat gengsi.

"Hampir 70 persen pemain Villa 2000 pernah saya latih dan saya sangat  memahami permainan mereka. Buat saya Black Orange adalah bagian keluarga di sepak bola," tutur Teje lagi.







Bagi Teje, laga Sabtu nanti memang terbilang cukup emosional. Seperti diketahui ia akan bertatap muka kembali dengan gurunya, Ayadi Dogol, pelatih Villa 2000.

Praktis, Teje terseret kenangan beberapa tahun lalu. Dirinya masih ingat betul bagaimana dirinya lahir dari rahim Black Orange lewat kerja keras Dogol dari belakang layar.

"Saya bisa melatih beliau yang mengajarkan, coach Dogol sudah seperti abang bagi saya," ujar Teje seraya tersenyum.



"Benar-benar tidak sabar untuk jumpa sang guru Sabtu nanti," sambung Teje lagi.



Sebelumnya ada pujian tinggi dilayangkan Dogol untuk sang murid. Jelas, laga ini memang semakin kental bumbu gengsi.

"Terkadang dia masih suka minta pendapat tapi Teje ini sebenarnya sudah jauh berada di atas saya," ujar Dogol.