Teknik Berkelas Ditunjang Skill Menawan dan Fighting Spirit Tinggi




IJL.Com- Karakter kuat tiap individu pemain di kompetisi IJL Mayapada 2018 (U-9) semakin jelas terlihat dari hari ke hari. Pekan keempat yang lalu, teknis berkelas dan skill menawan tak hanya jadi sajian semata. Fighting spirit tinggi juga diperlukan membawa aura positif di atas lapangan.




Kiper:


Ali Putra Kabaah (ASIOP)

Puncak penampilannya ada saat pertandingan kontra Maesa Cijantung berlanjut ke Pelita Jaya. Tercatat Ali melakukan lebih dari lima kali save fenomenal di dua laga tersebut. Sulit untuk menaklukkannya hanya dengan berbekal spekulasi tendangan jarak jauh atau free kick, Ali punya refleks istimewa sebagai seorang penjaga gawang.





Bek:


M Terry Darmawan (Bhayangkara)

Body balance kuat dan punya rasa disiplin tinggi adalah karakter yang dipunya raksasa lini belakang Bhayangkara Tigaraksa, Terry. Bek yang tak kenal kompromi, tipe seorang limited defender sejati. Lemparan ke dalam Terry juga beberapa kali cukup mematikan, punya efek positif membantu daya serang rekan-rekannya.




Farik Rizqi (Serpong Jaya)

Bek yang bisa dibilang paling mendekati sempurna di pekan keempat lalu, jago duel udara dan punya fisik prima jadi identitasnya. Laga melawan Serpong City, Rizqi juga nampak handal berperan sebagai seorang libero. Pandai memotivasi rekan-rekanya membuat Rizqi pantas dilabeli jenderal lini belakang. Tak lupa gol tendangan bebas bak roket menghujam deras ke gawang RMD-Putra Sejati.




Khairan Akmal Mubarok (Metro Kukusan)

Meski gagal mengantar timnya meraih poin penuh di pekan keempat kemarin, Akmal mampu menunjukkan penampilannya secara konsisten di atas lapangan. Bek berbadan besar itu tetap sulit untuk dilewati saat duel one by one. Akmal juga bermain sangat disiplin mengawal lini belakang Metro. Tak ketinggalan, gol spektakuler ia ciptakan ke gawang Abstrax FA. Pantas aksi Akmal itu masuk jajaran gol terbaik IJL Mayapada 2018.





Tengah:


Rizki Eka Saputra (Pelita Jaya)

Tidak mencetak gol di pekan keempat lalu, namun Rizky masih menjadi fenomena dengan aksi skill individunya di atas lapangan. Pemain paling visioner di IJL Mayapada 2018 (U-9) sejauh ini, banyak penonton terhibur dengan caranya mengolah si kulit bundar. Laga melawan ASIOP Apacinti dan M'Private Soccer School, Rizky membuktikan ada potensi emas di balik kaki-kaki kecilnya saat mampu melepaskan tendangan keras yang membuat kiper lawan harus lebih banyak jatuh bangun.




Nayaka Aryasatya (ASIOP)

Motor serangan ASIOP, gelandang sentral dengan fisik tangguh dan punya fighting spirit sangat tinggi. Passing menawan ditunjang dengan skillnya yang aduhai membuat Nayaka nampak sangat berbahaya ketika sudah memegang bola. Ban kapten yang melingkar di lengannya jadi bukti ada kepercayaan lebih yang diberikan sang pelatih untuk pemain bernomor punggung 8 ini.



Evana Salim (CISS)

Pemain dengan tipikal nomor tujuh, sektor sayap jadi jatah dirinya mengobrak-abrik pertahanan lawan. Punya speed kencang dan penguasaan bola sangat menjanjikan ditambah umpan silangnya yang kerap memanjakan rekan-rekannya di lini depan. Pekan keempat lalu terutama saat laga melawan Abstrax, Eval layak jadi man of the match dengan gaya permainannya tersebut.




Valdo Putra Pratama (Pelita Jaya)

Titik keseimbangan di lini tengah Pelita Jaya. Jika Rizki ibarat Xavi Hernandez maka Valdo adalah Andres Iniesta. Bermain elegan dan tidak banyak berlari namun aliran bolanya sanggup memecah belah konsentrasi pertahanan lawan. Melawan M'Private Soccer School, dua golnya adalah bukti Valdo mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun. Jeli dalam membaca alur serangan lawan membuat dirinya punya peranan penting untuk Pelita Jaya baik saat bertahan atau menyerang.



Playmaker:


Nabil El Nino

Sesuai dengan namanya El Nino yang dalam bahasa Spanyol artinya bocah laki-laki. Nabil bermain bak pria sejati di atas lapangan membela SSB kebanggaannya, Parung Soccer School, tak kenal lelah sepanjang 2x15 menit. Saat ia menggiring bola, akselerasi maksimum bak badai menyapu daerah pertahanan lawan. Sulit menghentikan Nabil apalagi saat ia sudah bergerak melebar. Pekan keempat kemarin, tiga gol ia cetak. Penentu kemenangan saat PaSS berhadapan dengan Abstrax FA dan Hizbul Wathan Soccer Club.




Penyerang:


Diego Andres Sinathrya (Serpong City Soccer School)

Punya visi permainan yang sangat baik saat ditempatkan sebagai striker tunggal. Perancang serangan mumpuni memanfaatkan badannya yang kokoh dan besar, dibekali fisik yang cukup prima membuatnya tak ragu  bermain agak melebar. Golnya ke gawang ASTAM adalah sinyal Diego bisa jadi bomber yang kian menakutkan jika diberi aliran bola matang.




Wahyu Sulthon (Ragunan Soccer School)

Si gesit dan lincah ini mampu terus memperbaiki penampilannya dibanding pekan sebelumnya. Kali ini Wahyu bisa bermain lebih mengutamakan teamwork. Beberapa kali ia mengandalkan kecepatannya untuk menembus pertahanan lawan dan memberi kesempatan rekan-rekannya membuka ruang. Kemenangan Ragunan Soccer School atas All Star Galapuri, 99 persen adalah andil striker bernomor punggung 10 tersebut.




Pelatih:


Harry Bakir (Pelita Jaya)

Pelatih senior yang tak bisa lepas dari pulpen, catatan kecil dan tactical board sepanjang pertandingan berlangsung. Jeli dalam memanfaatkan skema pergantian pemain terutama dalam momen-momen krusial seperti saat laga melawan ASIOP Apacinti. Memaksimalkan potensi gelandang sarat kreativitas seperti Rizki Eka Saputra dan Valdo Putra Permana di pekan keempat kemarin jadi bukti permainan Pelita Jaya semakin memanjakan mata penonton.




Cadangan:


Kiper: M Arfan (Pelita Jaya



Bek:  Arkhan Dwi Putra (ASTAM), M Javier (CISS)



Tengah: M Syafiq Gunawan (Abstrax), Gregory Lie Gilgal (PaSS), Abyan Fazl Hakim (GMSA), Greyfaldi Abdul Manan (ASIOP), M Rafka Maulana (PaSS), Aryabima Trah Aditya (CISS)



Depan: Asril Marzuki (FU15FA Bina Sentra), Fadlan Arsyad (Indonesia Rising Star) 


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa