IJL.Com- Badai besar menganggu persiapan All Star Galapuri jelang laga versus Cipta Cendikia. Menyerah bukan pilihan.
Laga bertajuk David versus Goliath siap tersaji di laga lanjutan kompetisi IJL U-13 selepas libur idulfitri usai. All Star Galapuri menantang sang pemuncak klasemen Grup Sensation, Cipta Cendikia FA pada Minggu (16/6).
Ada jarak 21 poin terbentang antara kedua tim di tabel klasemen, namun sepak bola bukan hitungan matematika, jadi sah-sah saja All Star Galapuri menyimpan harapan besar. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Cello Sasikirana untuk mematahkan prediksi banyak orang.
Bukan hanya itu, misi penting juga dibawa All Star Galapuri saat jumpa Cipta Cendikia. Ya jelas apalagi kalau bukan soal memperpanjang nafas demi meraih tiket fase knock-out.
Peluang All Star Galapuri memang belum tertutup. Masih ada dua pertandingan sisa di babak penyisihan grup (versus Cipta Cendikia dan ASIOP). Jelas, peluang tim asal Ciledug, Jakarta Barat untuk menggeser posisi KMJR Cilegon di peringkat kedelapan masih terbuka sangat lebar.
Namun sayang, persiapan tim asuhan Salim Permana itu jauh dari kata memuaskan. Faktor lapangan jadi batu penghalang.
"Waduh, persiapan kami agak sedikit terganggu dengan penutupan lapangan Galapuri yang tidak bisa dipakai karena sedang dalam tahan perbaikan," ungkap Salim.
"Lapangan baru dibuka kembali 1 Juli, ya terpaksa sementara anak-anak baru mulai latihan di arena futsal," tambah Salim.
Meski demikian, Salim yakin anak-anak asuhnya tidak mau cepat-cepat mengibarkan bendera putih. Terpaksa mengungsi justru bisa jadi motivasi tersendiri. Berjuang sampai titik akhir tanpa melihat hasil di papan skor tetap jadi tujuan paling utama.
"Ada kompetisi IJL yang sudah menunggu kami artinya anak-anak pasti tidak akan pernah surut motivasi dan antusiasmenya agar tetap fokus berlatih," ujar Salim.
"Kami harus tetap optimis," tegas eks pemain Perkesa 78 itu.
Sementara itu, Cipta Cendikia pastinya juga ogah jadi batu loncatan All Star Galapuri. Mengamankan posisi di puncak klasemen jadi target tambahan tim asuhan Yance Putra tersebut.
Menarik juga untuk menunggu aksi bek Cipta Cendikia, Muthi Dzulkarnaen. Seperti diketahui empat laga berturut-turut pemain bernomor punggung 16 itu keranjingan mencetak gol. Bukan tidak mungkin, All Star Galapuri jadi korbannya yang kelima.
"Saya belum terlalu jauh mengamati permainan Cipta Cendikia malah bisa dibilang buta sama sekali. Kami ingin fokus tim sendiri saja, mengandalkan serangan balik lewat Cello Sasikirana jadi salah satu bagian strategi All Star Galapuri, tapi kami juga berharap potensi pemain lain," tandas Salim.