Waspada Cuaca Ekstrem, IJL Ambil Langkah Antisipatif




IJL.Com- Untuk kesekian kalinya roda kompetisi Indonesia Junior League di kategori U-9 dan U-11 harus tertunda karena faktor alam. Langkah antisipatif operator liga mendapat respon hangat dari barisan tim-tim kontestan.

Waktunya ternyata belum tiba. Kerinduan aktor-aktor cilik rumput hijau Tanah Air untuk kembali tebar aksi sekaligus pesona di atas panggung arena Indonesia Junior League kategori U-9 dan U-11 lagi dan lagi terpaksa tertunda.

Sedianya roda kompetisi pekan keenam IJL U-9 dan U-11 akan bergulir pada Sabtu dan Minggu ini setelah sempat tertunda selama dua pekan karena aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Namun kali ini, kendala berupa faktor alam jadi penghalang.

Keputusan IJL selaku operator liga untuk kembali menunda gelaran kompetisi bukannya tanpa kalkulasi matang. Peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perihal cuaca ekstrem meliputi potensi hujan lebat hingga disertai kilat/petir dan angin kencang yang akan terjadi pada Sabtu (30/1) hingga tiga hari ke depan jadi salah satu landasan utama.

"Alam memang tidak bisa diprediksi, keselamatan sekaligus keamanan anak-anak bermain adalah prioritas IJL. Sebenarnya kami sudah mendapatkan perizinan dari otoritas wilayah untuk bisa gelar kembali setelah dua pekan lalu terhenti karena kebijakan PPKM Jawa-Bali tapi kali ini justru faktor cuaca belum bisa bersahabat dengan kita semua," ujar CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis.



"Keputusan yang kami ambil dengan berat hati. Namun ini juga bagian dari komitmen IJL menciptakan kompetisi yang tidak hanya ketat namun juga sehat dalam bentuk arena lapangan yang aman dan nyaman untuk pemain, pelatih dan tentu suporter (orangtua murid) karena SSB sejatinya adalah mitra strategis kami," tambah Rezza.





Langkah antisipatif IJL tak pelak mendapat respon hangat dari seluruh barisan tim-tim kontestan yang sedianya sudah siap berangkat ke medan laga. Dukungan dilayangkan, harapan dihaturkan.

"Jika memang ini keputusan terbaik yang diambil saya selalu mendukung mengingat memang kondisi cuaca saat ini yang sedang ekstrem baik curah hujan tinggi dan petir yang membahayakan. Apabila dilaksanakan, justru khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutur ayahanda dari penggawa Cipondoh Putra U-9, Ghaizani Abrar Sampurna.



"Daripada dipaksakan malah anak-anak tidak bisa berkembang, ini adalah langkah terbaik menurut kami. Terima kasih pak Rezza dan tim IJL yang senantiasa ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak kami," terang Ketua Umum Akademi Persib Bogor, Dodi Irwan Suparno.



"Terimakasih juga atas perhatian manajemen IJL buat anak-anak untuk memberikan lapangan yang nyaman. Selalu mendukung seluruh keputusan yang kami yakini adalah keputusan yang terbaik untuk bersama," ujar Wida Dachlan, founder D'Joe United.



"Terima kasih atas keputusannya yang sangat bijak. Demi kesehatan dan keselamatan anak-anak," tutur Iben, arsitek FU15FA.



Tak dapat dipungkiri, berhitung soal kondisi lapangan turut jadi bahan pertimbangan. Pasalnya, IJL bukan ajang gelaran kejar tayang yang dalam waktu satu atau dua hari selesai.

"Keputusan yang tepat. Daripada lapangan kurang mendukung dan cuaca tidak bersahabat jadinya performa tim tidak maksimal. Kalau dipaksakan hanya bertahan sebentar, jam 11 siang saya perkirakan bisa hancur kondisinya," ujar pendiri Young Warrior, Mike Jantzen yang melihat langsung kondisi lapangan.



"Kondisi cuaca ekstrem seperti ini memang tidak baik kalau dipaksakan karena bisa berujung lapangan rusak alhasil penampilan anak-anak menjadi tidak maksimal, justru kasihan perjuangan mereka. Keputusan yang sangat baik sudah diambil IJL," ujar Washiyatul Akmal, founder CISS sekaligus pelatih Persija Elite Pro Academy.



Dalam waktu dekat, IJL akan merilis ulang jadwal lanjutan laga pekan keenam IJL U-9 dan U-11. Bersama kita bangkit, mimpi kalian adalah semangat kami!



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa