IJL.Com- Bukan tanpa alasan yang kuat Abercio Al Fadeef dibekali nomor punggung empat oleh pelatih SSJ Kota Bogor U-9, Fahmi Ramandhana. Terinspirasi Javier Zanetti.
11 poin dari empat laga belum bisa membuat pelatih SSJ, Fahmi Ramandhana tersenyum puas. Catatan evaluasi yang ia kantongi masih terasa penuh di dalam sakunya.
"Evaluasi masih soal adaptasi dengan format 9 vs 9 dan ukuran lapangan. Ketepatan anak-anak dalam melakukan passing bola jauh juga jadi pekerjaan rumah saya sebagai pelatih," ujar Fahmi.
Meski demikian, saat menyinggung nama Abercio Al Fadeef praktis langsung senyum semringah yang terlempar dari wajah Fahmi. Wajar memang jika melihat sepak terjang Cio, sapaan akrab bocah kelahiran 17 Oktober 2010 tersebut.
Empat gol sudah disumbangkan Cio selama berkompetisi di IJL U-9. Salah satu pemain yang punya kemampuan eksekusi tendangan bebas kelas wahid.
Baru-baru ini, aksi Cio ke gawang BMIFA dinobatkan sebagai gol terbaik pekan kedua IJL U-9. Sepakan keras jarak jauhnya membuat penonton yang memadati Nirwana Park Sawangan bergetar.
"Dua pekan kemarin Cio memang bermain sangat baik. Ia bisa mengangkat performa tim dan rekan-rekannya sekaligus," ujar Fahmi.
"Ketenangan dan visi bermain adalah keunggulan Cio. Ia juga enerjik bantu pertahanan dan mengcover posisi teman teman-temannya. Satu lagi, mental bertandingnya juga sangat bagus," beber Fahmi.
Di SSJ, Cio memanggul nomor punggung empat. Usut punya usut pilihan tersebut terinspirasi dari nama sosok pemain legendaris Inter Milan, Javier Zanetti.
Saat masih membela Inter dan Timnas Argentina, Zanetti sendiri punya julukan El Tractor (Si Traktor). Kekuatannya menyisir lapangan disertai fisik juga daya tahan tinggi membuat daya jelajahnya kerap jadi andalan membongkar barikade pertahanan lawan.
Saat duel satu lawan satu, Zanetti pun terbilang amat sukar untuk dilewati dengan kuda-kuda yang teramat kokoh. Pantas memang kala masa mudanya manajer sekelas Sir Alex Ferguson sempat menggodanya untuk pindah ke Manchester United dari Inter.
Kira-kira begitu pula peran Abe di SSJ, ia juga punya daya tahan layaknya traktor. Bisa disebut juga sebagai pemain yang paling banyak mandi keringat.
"Awalnya Cio senang dengan nomor tujuh dan sembilan. Nomor empat itu saya yang kasih karena dia awalnya berposisi sebagai seorang pemain belakang," terang Fahmi.
"Saya lihat ia punya potensi sebagai bek kanan, terinspirasi dari Javier Zanetti makanya ia saya beri nomor punggung empat. Bersama Rai, ia juga punya jiwa kepemimpinan yang diperlukan tim SSJ," ungkap Fahmi.
Meski demikian, Fahmi menegaskan tidak akan pernah berhenti mengeksplorasi potensi Cio. Ya bukan tidak mungkin suatu saat nanti ia akan menggeser posisi anak asuhnya menjadi juru gedor mengingat naluri gol yang amat tinggi dari Cio.
"Tapi ini masih usia dini terlalu cepat memplot Cio di satu posisi. Biar dia berkembang sesuai tahapan usianya dan sebagai pelatih saya harus membebaskan kemampuannya," tandas Fahmi.