Abrakadabra Sparta Berujung Nafas Lega




IJL.Com- Misi kudeta merangkak Sparta terhadap Alba FC ternyata memang bukan pepesan kosong. Abrakadabra, bukan sulap bukan sihir!

Alba FC harus rela lengser keprabon dari puncak klasemen Grup A Phenomenon Indonesia Junior League U-13. Hasil tersebut tidak lepas lewat aksi kudeta merangkak seteru terdekat, Sparta.

Dalam lanjutan laga pekan ke-11 IJL U-13, Sabtu (12/12), Sparta mampu membungkam Alba dengan skor 2-0. Dibuka oleh killer-instinct Erhan Abu Fathir dan ditutup melalui sepakan berkelas dari titik 12 pas lewat kaki Rifal.

Ditemui seusai pertandingan, pelatih Sparta yakni Muhammad Husen nampak jelas tidak bisa menutupi wajah semringahnya. Nafas lega ia petik, beban berat di pundak seakan minggat.

"Jujur, malam sebelum pertandingan dimulai sempat ada problem. Bukannya apa-apa, semua orangtua pemain meminta anaknya untuk ikut dibawa dan dimainkan. Ya maklum pertandingan melawan Alba kan super big-match," ujar Husen.



"Tapi saya tekankan tidak mau ambil pusing, semua yang dimainkan itu dimulai dari proses latihan dan sesuai strategi pelatih. Ada penilaian tersendiri, jadi ya bisa dilihat sendiri kualitas di atas lapangan. Alhamdulillah akhirnya sekarang saya bisa bernafas lega," sambung Husen seraya melempar senyum.



Husen memang kudu pintar-pintar meramu komposisi skuat Sparta. Pasalnya di IJL U-13 ini, tim yang bermarkas di Limo, Kota Depok tersebut terbilang membawa skuat yang sangat "gemuk".

Eks pemain Persepam Madura dan Persikad Depok itu tentu tidak ingin skuat asuhannya berujung "obesitas" hingga performa tim berbalut rotasi menjadi terganggu. Menurutnya, laga kontra Alba juga lebih dari sekadar partai mengejar peringkat.

"Saya lihat video rekaman pertandingan Alba, rasanya memang pantas mereka ada di papan atas. Sebaliknya kami juga ingin memperbaiki peringkat," ujar Husen.



"Bukan hanya sekadar memperbaiki peringkat tapi juga menjaga performa sekaligus konsistensi permainan tim tiap menitnya. Dan saya menilai melawan Alba, anak-anak sudah bermain bagus sekali," tambah Husen.



Harus diakui memang Sparta bermain tanpa celah di laga kemarin. Bertahan dan menyerang sama baiknya, sama sekali tidak memberi kesempatan Alba untuk mencuri momentum.

Bek-bek Alba yang biasanya ikut membantu alur serangan dipaksa lebih sibuk mengatur koordinasi benteng pertahanan. Rifal tetap kokoh sebagai "The Last Man Standing". Patut dicatat juga torehan aksi gres sang penjaga gawang, Andrika Fathir Rachman.

Abrakadabra, bukan sulap bukan sihir tentunya sentuhan tangan dingin yang dioleskan Husen untuk Rifal dan kawan-kawan. Karena itu pula ia meminta anak-anak asuhnya yang saat ini berdiri di puncak klasemen teratas agar tidak terlena.

"Senang tentunya bisa berdiri di puncak klasemen, tapi ya jelas jangan ada kata terlena apalagi cepat puas," tegas Husen.

"Kekalahan dari Pelita Jaya Soccer School beberapa pekan yang lalu jadi pelajaran berharga bagaimana kami saat itu yang kehilangan gairah harus merasakan akibatnya. Sekali lagi saya ingatkan ke anak-anak, jangan terlena," tandas Husen.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa