IJL.Com- Pelatih Abstrax Football Academy U-9, Arip Rahmat Jaelani mulai meraba-raba peta persaingan di babak play-off champions 12 Besar. Satu grup dengan ASIOP Apacinti dan FU15FA Bina Sentra ia akui akan membuat Arigo Juneville Fabiano dan kawan-kawan jauh lebih sibuk memeras keringat.
Bercokol di peringkat keempat klasemen Grup B Sensation jadi modal Abstrax FA untuk berlaga di babak play-off champions 12 Besar awal Juli nanti. Raihan 26 poin dari 10 laga sudah membuktikan skuat asal Pesanggrahan itu bisa jadi tim kuda hitam yang patut diperhitungkan.
Meski demikian, ujian sesungguhnya akan mulai dihadapi tim asuhan Arip Rahmat Jaelani di babak play-off nanti. Seperti diketahui dari hasil drawing mereka tergabung di grup 1 bersama ASIOP Apacinti dan FU15FA Bina Sentra.
Titik didih persaingan di babak play-off yang jauh lebih "panas" dibanding saat fase penyisihan diakui sepenuhnya oleh Arip. Praktis, beberapa pekerjaan rumah tengah ia kantongi saat ini.
"Hasil drawing di babak selanjutnya memberikan tantangan baru bagi staff pelatih untuk memberikan motivasi yang lebih kepada anak-anak, terlebih dalam hal persiapan di bulan puasa untuk menjaga fisik mereka agar tetap stabil," ucapnya.
"Sektor penjaga gawang dan kolektifitas serangan terus kami evaluasi dari hasil babak grup yang didapat kemarin," tegas Arip.
Namun setidaknya bekal penting sudah dibawa M Syafiq Gunawan Cs. Bicara rekor pertemuan dengan salah satu calon lawannya yakni FU15FA Bina Sentra, Abstrax FA lebih unggul manakala di babak penyisihan grup mampu menyudahi perlawanan Firman Utina Boys dengan skor tipis 1-0.
"Untuk modal tentunya kita akan ambil hasil positif pertemuan sebelumnya agar jadi motivasi tapi dengan tetap tidak menganggap remeh mereka," ujar Arip.
"Catatan khusus mungkin saya akan mengambil keuntungan untuk memanfaatkan kelemahan FU15FA Bina Sentra dari hasil analisis rekaman pertandingan," sambung mahasiswa FIK UNJ itu.
Memang, meski lolos dengan susah payah ke babak play-off, FU15FA Bina Sentra punya catatan cukup menawan yang bisa membuat lawannya berpikir lebih keras. Dari 10 laga di fase penyisihan kemarin, Gibran Rajendra Taraka dan kawan-kawan hanya kebobolan tiga gol, lebih baik dari Abstrax FA sendiri.
"Tentunya kami terus memperbaiki sekaligus mengevaluasi kekurangan dari tim sampai individu pemain, apa lagi FU15FA Bina Sentra saya akui punya sektor pertahanan sangat baik. Abstrax akan mempersiapkan lini serang lebih baik pula dengan proses latihan. Semoga ada variasi lebih di atas lapangan nanti," harapnya.
Pun begitu ketika sudah bicara soal ASIOP, anak-anak Mutiara dari Senayan datang ke babak play-off dengan performa lebih gagah yakni mampu bertengger sebagai pemuncak klasemen Grup A Phenomenon. Statistik di atas lapangan juga bisa membuat jantung tim lawan jauh lebih berdegup kencang dengan catatan memasukkan 27 gol dan kemasukan lima.
"ASIOP merupakan lawan berat karena catatan luar biasa di babak penyisihan, kami akan memaksimalkan kedalaman tim untuk menghadapi lawan dengan intensitas serangan tinggi seperti mereka," beber sang pelatih.
"Pasti banyak yang lebih menjagokan ASIOP dan itu akan jadi keuntungan buat Abstrax, anak-anak ingin buat kejutan" tandas Arip.
Menarik memang melihat FU15FA Bina Sentra dan ASIOP Apacinti yang sama-sama punya lini belakang tebal nan kokoh ditembus. Tentu patut ditunggu bagaimana kejelian Arip memanfaatkan naluri Arigo Juneville Fabiano dan insting M Syafiq Gunawan untuk membuat Abstrax tidak sekadar numpang lewat di babak play-off.