IJL.Com - Jadi satu-satunya tim yang belum pernah mencicipi manisnya poin penuh membuat skuat Abstrax U-9 masih diliputi rasa penasaran. Pecahkan telur selagi masih bisa.

Problem lini depan masih jadi pekerjaan rumah terbesar juru taktik Abstrax FA U-9 di gelaran Indonesia Junior League, Arip Rahmat Jaelani. Sejauh ini dari 14 laga, tim yang bermarkas di Bintaro, Pesanggrahan itu memang baru satu kali menceploskan bola ke gawang lawan.

Arip sendiri menyadari tidak semudah membalikkan telapak tangan menyulap anak-anak asuhnya menjadi barisan predator ganas. Ya, butuh proses disamping kesabaran dan kejelian mencium potensi emas tiap individu.

"PR kami masih sama, soal finishing. Abstrax belum memiliki striker dengan karakteristik goal-getter sehingga setiap ada peluang emas selalu saja terbuang ujungnya," ujar Arip.



"Sampai saat ini saya masih terus membenahi lini serang supaya dapat efektif memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk menjadi gol, namun tetap fokus menjaga lini pertahanan tentunya agar lebih seimbang," tambah Arip 





Meski demikian, Abstrax tak mau patah arang. Dua laga terakhir babak penyisihan Grup Sensation, Minggu (15/9) kontra Putra Agung dan GRT Sitanala akan mereka manfaatkan semaksimal mungkin guna mengasah taring.

Selain itu, Abstrax juga termotivasi untuk pecah telur. Seperti diketahui saat ini mereka jadi satu-satunya tim yang belum pernah mencicipi manisnya poin sempurna.

Tak boleh lupa juga, Abstrax harus mencari modal guna menatap babak plate IJL U-9. Satu-satunya jalan ya tentu harus terus berusaha membuka rekening gol.

"Kami memang bermain lepas, saya tidak mau menekan anak-anak di luar batas kemampuan mereka. Setidaknya apa yang kami dapat sejauh ini di IJL bisa menjadi pengalaman berharga untuk penggawa Abstrax," jelas Arip.



"Pastinya sebagai pelatih saya tidak henti untuk terus memberi motivasi untuk anak-anak, utamanya ya soal apresiasi, semangat mereka harus tetap dijaga sampai titik terakhir," tandas Arip.