Adam Restu Perdana; Tepis Kecanduan Gadget




IJL.Com- Jiwa kepemimpinan penggawa Salfas Soccer, Adam Restu Perdana berasal dari pendidikan disiplin kedua orangtuanya. Trengginas di atas rumput hijau, berkaca pada Gennaro Gattuso.

Gadget menjadi barang yang sudah begitu akrab di tangan generasi milenial. Era media sosial "memaksa" mereka untuk lebih melek informasi agar tak dianggap ketinggalan jaman.

Namun hal itu tidak sepenuhnya berlaku untuk seorang Adam Restu Perdana. Dibanding anak-anak seusianya, Adam memang terbilang anti-mainstream.

"Maaf mas baru membalas karena handphone saya dipegang sama ibu. Sudah dikasih jatah waktu memang," ujar Adam.



"Saya memang tidak boleh bawa handphone ke sekolah sama ibu, beliau kebetulan juga guru," sambung siswa SMPIT Asy-Syukriyyah itu.



Adam memang tidak punya cukup kesempatan untuk menghabiskan waktunya berjam-jam di depan layar gadget. Olah jari berselancar lewat media sosial bukanlah kebiasaannya.

Waktunya lebih banyak ia habiskan di meja belajar. Sekalinya memeras keringat ya hanya bersama Salfas Soccer.

"Saya masuk sekolah jam 07:00 dan pulang 17:15, sampai rumah kira-kira pas maghrib. Jadi ya lebih sibuk belajar, megang HP kalau di rumah pun benar-benar kalau ada keperluan penting saja," ujar Adam.



"Dalam satu Minggu bisa dihitung waktu untuk megang HP, dari keluarga memang sudah biasa diajarkan untuk disiplin waktunya belajar ya belajar," sambung pemain yang berseragam Salfas sejak kelas 5 SD tersebut.



Hal itu terbawa sampai ke atas lapangan saat Adam berlaga bersama Salfas Soccer. Label kapten tim memang begitu layak disandang pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan tersebut.

"Ban kapten tidak membuat saya terbebani, malah bangga karena harus bisa bertanggung jawab lebih di dalam tim," ujarnya.



Jiwa kepemimpinan, itu yang terlintas saat menyebut nama Adam. Sosoknya begitu disegani kawan juga lawan.

Beberapa kali Adam tertangkap kamera membantu lawannya yang sedang terjatuh untuk bangkit kembali. Attitude positif ini yang membuat dirinya makin konsisten masuk dalam jajaran pemain terbaik IJL Mayapada U-13 tiap pekannya.

"Saya tidak tega kalau melihat lawan saya jatuh karena saya ingin menghargai perjuangan mereka," ujar Adam lagi.



"Soal jiwa kepemimpinan saya banyak belajar dari orangtua saya, tumbuh di lingkungan guru juga ikut mempengaruhi," sambung Adam.



Ya, posisinya sebagai seorang gelandang "pengangkut air" di skuat Salfas membuat Adam harus lebih banyak melakukan kontak fisik dengan pemain lawan. Tidak hanya itu, ia juga berperan ganda sebagai penyambung lidah pelatih. 

Aksi Adam kembali dapat disaksikan akhir pekan nanti saat laga kontra All Star Galapuri. Label tim status pemuncak klasemen sementara praktis membuat Salfas jadi bidikan tim lawan.

Peran Adam pun kembali diuji lebih keras lagi. Di atas lapangan ia akan lebih sering adu kuat dengan bintang All Star Galapuri, Cello Sasikirana yang kini sudah menyumbangkan tiga gol.

Namun Adam sudah siap tempur. Nama pemain legendaris AC Milan, Gennaro Gattuso jadi panduannya.

"Saya sangat mengidolakan Gennaro Gattuso. Kekuatan dia yang membuat saya terpesona," tandas Adam.






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa