IJL.Com- Urusan lini belakang Indonesia Muda Utara sudah jadi jatah untuk Ahmad Bayhaqi. Nomor punggung tiga dipanggul, semua berawal dari Paolo Maldini.
Tidak ada yang perlu disesali Indonesia Muda Utara (IMUT) dari kekalahan saat jumpa Laskar Pelangi Soccer pada pekan kesembilan IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon. Perlahan tapi pasti, ada sinyal positif tim asal Koja itu sudah mampu beradaptasi mengikuti derasnya arus persaingan. Makin dan kian militan.
Utamanya masih soal kegigihan sektor lini belakang. Tajimalela FA dan Laskar Pelangi Soccer yang notabene adalah tim penghuni papan atas Grup Phenomenon sampai dibuat menunggu hingga menit-menit akhir untuk mengoyak jala gawang IMUT.
Menyebut satu nama, tak lain adalah jenderal lini belakang IMUT, Ahmad Bayhaqi yang pegang peranan. Benar-benar gigih dan sulit untuk ditaklukkan.
Ditemui usai pertandingan, aura kepemimpinan memang terpancar dari wajah Bayhaqi. Gaya bicaranya benar-benar lugas, DNA Indonesia Muda Utara benar-benar mengalir dalam darahnya.
"Di IMUT sejak 2010. Awalnya sebenarnya tidak sengaja, saat itu sedang jogging di Stadion Koja kemudian lihat ada tim sepak bola sedang berlatih, ya kemudian ayah memberikan saya kesempatan gabung di IMUT," jelas Bayhaqi.
"Kebetulan ayah juga penggemar fanatik sepak bola, AC Milan klub kebanggaannya," tambah Bayhaqi seraya tersenyum.
Like father, like son. Bayhaqi juga menegaskan dirinya adalah seorang Milanisti, sebutan untuk fans AC Milan. Tidak main-main ia menyebut nama pemain legendaris I Rossoneri, Paolo Maldini sebagai sosok pujaannya.
Lagi-lagi ada faktor sang ayah di balik itu semua. Ya, ada kesan Bayhaqi "diracuni" Paolo Maldini.
"Sudah sejak awal gabung di IMUT memang posisi saya sebagai seorang bek. Kalau ditanya alasannya kenapa, ya gara-gara ayah saya menceritakan kehebatan Paolo Maldini," ujarnya.
"Saya lihat gaya permainan Maldini di YouTube, benar-benar bek yang tangguh, bersih dan jarang sekali melakukan pelanggaran-pelanggaran. Ayah juga bercerita soal jiwa kepemimpinan Maldini, itu yang harus saya tiru katanya," ujar Bayhaqi seraya tersenyum.
Tidak heran, nomor punggung tiga jadi pilihan Bayhaqi saat berseragam IMUT. Angka yang memang sudah identik dengan Maldini.
"Iya betul nomor punggung tiga ini gara-gara Maldini juga," ungkap Bayhaqi sambil tertawa lebar.
Saat disinggung perannya sebagai seorang kapten tim, Bayhaqi mengakui sungguh tidak mudah. Bahkan saat laga perdana IJL Mayapada U-13 dimana Indonesia Muda Utara hadir sebagai partai pembuka kontra Ragunan Soccer School, ia menyebut kakinya sempat gemetar hebat.
Lambat laun, ban kapten yang melingkar di lengan memang membentuk mental Bayhaqi. Terbentur dan perlahan akan makin terbentuk.
"Sempat grogi juga sih apalagi pas laga lawan Ragunan Soccer School, saat itu kaget melihat penuhnya Stadion Mini Cisauk. Ya tapi sebagai seorang kapten tim, beban apapun harus berani ditanggung," ujarnya.
"Saya juga ingin membantu IMUT keluar dari dasar klasemen, perjalanan masih cukup panjang. Sebagai seorang kapten tugasnya ya tentu harus memberikan motivasi lebih ke teman-teman yang lain, supaya bisa bantu pelatih juga. Apalagi kami termotivasi dengan kehadiran jersey baru," tutup Bayhaqi.