IJL.Com- Selimut dewi fortuna terasa begitu hangat untuk anak-anak Abstrax FA. Jantung berdegup kencang bak naik roller coaster.
Poin tiga akhirnya mampu dibawa pulang Abstrax FA setelah menunggu selama empat laga. Berhadapan dengan Indonesia Rising Star, gol tunggal Tegar Wibisono di menit kelima jadi kunci kemenangan tim yang bermarkas di Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu.
Lega. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati pelatih Abstrax FA, Teje Junaedi Arfah saat peluit panjang dibunyikan wasit. Bagaimana tidak, ia melihat dengan mata-kepala sendiri anak asuhnya dibombardir tanpa ampun oleh pasukan IRS.
Bukannya tanpa sebab, sejak menit ke-15 Abstrax memang terpaksa harus menjalani laga hanya dengan 10 pemain di atas lapangan. Kartu merah yang diterima sang kapten, Achmad Malik usai melanggar M Sakti Pahreji jadi asal muasalnya.
Praktis, badai serangan lawan kian menjadi-jadi. Tercatat memang ada dua peluang IRS yang hanya mencium mistar gawang Abstrax FA.
Selain itu, banyak pelanggaran di area berbahaya, yang semakin membuat jantung Riza Naufal Afizi dan kawan-kawan berdegup lebih kencang. Namun hangatnya pelukan dewi fortuna masih menyelimuti kubu Abstrax FA.
Meski demikian, Teje menolak kemenangan timnya hanya faktor keberuntungan semata. Ia meyakini ada unsur kerja keras di dalamnya.
"Alhamdulillah kerja keras di latihan membuahkan hasil positif," ujar Teje.
"Bermain dengan 10 orang, memang hal ini sudah kami antisipasi di saat latihan dan ternyata benar-benar terjadi di pertandingan kemarin," tambah Teje seraya tersenyum.
Teje sendiri mengakui di pinggir lapangan ia bak sedang menaiki roller coaster. Jantungnya terus berpacu, tak mau kalah berdegup kencang dengan apa yang dirasakan anak-anak didiknya.
"Jujur saya tegang sekali melihat beberapa peluang lawan yang mentok ke gawang kami," ungkapnya sambil tertawa lebar.
"Kalau bicara strategi, anak-anak memang saya intruksikan compact defense, jangan buat IRS untuk enak menguasai bola. Dengan tanpa mengurangi jumlah pemain di lini tengah otomatis lawan akan bermain negatif," beber Teje.
Abstrax sendiri saat ini masih ada di posisi kesembilan klasemen sementara dengan raihan 10 poin. Masih banyak waktu bagi Tegar Wibisono dan kawan-kawan jika ingin menggapai misi ke babak 16 Besar.
Libur kompetisi selama dua pekan pun dimanfaatkan Abstrax untuk berbenah diri. Menempa chemistry antar individu pemain jadi salah satu tugas Teje.
"Sangat penting kemenangan atas IRS untuk menaikkan tim secara psikologis dan hasil yang baik menutup akhir tahun. Libur kompetisi selama dua pekan rencananya kami akan mencari fiendly match dan tryout ke Bandung untuk memberikan suasana berbeda dan membangun kekeluargaan," tutup Teje.