Akhdan Dwi Putra: Prajurit Amfibi Andalan ASTAM




IJL.Com- Bagi Akhdan Dwi Putra, tak ada istilah zona nyaman di atas rumput hijau. Semua posisi sudah dijabani, bergerak mengintai bak pasukan amfibi.

Nama Akhdan Dwi Putra memang sudah tidak terdengar asing di kancah Indonesia Junior League. Sejak musim 2017, panji-panji kebesaran ASTAM ia kibarkan di atas lapangan.

Terhitung sudah lima tahun Putra berseragam ASTAM. Talentanya semakin digali, label pemain serbabisa ikut terpatri.

"Saya gabung di ASTAM sejak 2016. Waktu itu masih ingat momen pertama kali latihan kedatangan Hermansyah, eks kiper Timnas Indonesia," tutur Putra.



"Sejauh ini sudah lima posisi saya coba, termasuk kiper pas di ASTAM U-8," sambung Putra.



Putra sendiri ingin menegaskan bukan tipe pemain yang doyan di 'zona nyaman'. Ia meyakini tak ada ruginya menjejali semua posisi.

"Saya tidak mau mencoba satu atau dua posisi saja supaya terbiasa keluar dari zona nyaman. Intinya sih ingin banyak belajar dan cari pengalaman," ujar Putra seraya tersenyum.

"Tapi sejauh ini sedang menikmati betul menjadi bek tengah," tambah Putra.



Peran Putra di skuat ASTAM pada gelaran IJL U-11 musim ini memang terbilang sangat vital. Bak prajurit amfibi yang taktis mengintai musuh di segala medan, Putra begitu visioner sebagai bek dengan kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya.

"Beban" Putra bisa dibilang tidak enteng mengingat ia juga kerap diandalkan sebagai seorang gelandang bertahan. Mengawal kesucian garis pertahanan ASTAM mutlak jadi tanggung jawabnya saat moncong serangan lawan sudah bergerak maju.

Jangan lupa nafas tenaga kuda yang semakin mempertebal identitas Putra. Tak kenal neko-neko, kurang afdol berlaga tanpa mandi keringat. Komentator pertandingan IJL bahkan kerap menyandingkannya dengan eks pemain AS Roma, Real Madrid dan Juventus asal Brasil, Emerson Ferreira.

Di masa jayanya, Emerson termasuk salah gelandang bertahan yang paling ditakuti. Mendapat julukan 'Il Puma' karena kecepatan serta kegigihannya menjaga dominasi sektor lini tengah hingga membuat pemain lawan kesulitan untuk bernafas. Salah satu pemain yang "saklek" saat melakoni duel satu lawan satu.

"Sangat senang tiap komentator IJL bilang gaya permainan saya mirip Emerson," ujar Putra.



"Saya sendiri sebenarnya belum melihat gimana gaya Emerson di atas lapangan, baru lihat-lihat fotonya saja di internet," ujar Putra seraya tersenyum lebar.



Musim ini, Putra memang gagal meneruskan tradisi ASTAM U-11 yang selalu lolos ke fase Champions sejak musim 2017. Namun babak Plate diyakini akan menjadi arena pelampiasan untuk sang prajurit amfibi menumpahkan misinya yang masih jauh dari kata tuntas.

"Ya semoga bisa bawa ASTAM jadi juara Plate. Saya juga ingin coba ikut laga IJL All Stars lagi seperti 2018 lalu, semoga berlanjut sampai pakai jersey IJL Elite," tandas Putra seraya tersenyum malu.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa