IJL.Com- Tiga kali mengoyak jala gawang Ragunan Soccer School tidak membuat penyerang Indonesia Rising Star (IRS), Alief Apikri besar kepala. Aksi ciamik yang ia persembahkan khusus untuk sang ayah.
IRS tampil menggila di pekan ke-17 IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon, Sabtu (23/2). Tanpa ampun, Ragunan Soccer School mereka libas dengan skor meyakinkan tiga gol tanpa balas.
Sosok Alief Apikri kembali jadi pembeda di atas lapangan. Tiga gol sekaligus diborong pemain bernomor punggung 32 tersebut.
Rasa penasaran Alief faktanya bisa terbayar lunas lewat tiga gol yang ia bukukan ke gawang Ragunan. Semakin haus, kian trengginas.
Tidak salah memang rasanya status penyerang terbaik IJL Mayapada U-13 pekan sebelumnya dikantongi Alief. Usut punya usut, ada semacam pembuktian ingin terus ia hembuskan.
"Kalau dari pribadi sih pasti puas dan senang sekali, sebelumnya kan cuma satu gol tapi sekarang bisa tiga sekaligus," ujar Alief dengan wajah semringah.
"Tiap pekan saya selalu berusaha untuk ada perbaikan, sebisa mungkin jangan berjalan di tempat. Pesan dan instruksi pelatih juga selalu jadi pegangan," ujar striker yang sudah menyumbang lima gol untuk IRS itu.
Sepak terjang Alief membuat pertahanan Ragunan "gulung tikar" memang patut mendapat acungan jempol. Gol pertama, manuvernya begitu deras bak membelah lautan hingga membuat penonton yang memadati Stadion Mini Cisauk berdecak kagum.
Pun begitu dengan gol kedua, sundulan tajam Alief membuat kiper Ragunan terhipnotis. Terlihat jelas killer-instinct pemain bernomor punggung 32 itu.
Ogah besar kepala, begitulah Alief. Meski namanya kini semakin nge-hits, ia tak ingin lupa daratan. Tetap membumi, merendah untuk meroket.
"Umpannya saja yang bagus, saya tinggal sundul saja," terang Alief.
"Saya memang bikin hattrick tapi itu juga buah kerja keras rekan-rekan setim. Tidak lupa sebelum bertanding saya Shalat Dhuha, memohon berkah untuk IRS di atas lapangan," ujar Alief seraya tersenyum.
Hattrick ke gawang Ragunan secara khusus Alief persembahkan untuk sang ayah. Sosok yang dianggapnya sebagai motivator ulung di luar lapangan.
"Tiap Sabtu dan Minggu saya selalu ditemani ayah minimal untuk jaga kondisi kalau tidak ada jadwal latihan, ya seperti lari-lari keliling komplek. Ayah naik motor, saya yang jogging," ungkap Alief.
"Tiga gol khusus saya persembahkan untuk ayah, orang yang begitu percaya dengan mimpi saya untuk menjadi seorang pesepak bola," tandas bocah asal Kedoya, Jakarta Barat tersebut.