IJL.Com- Melanjutkan tongkat estafet kepelatihan Yayat Supriyatna tidak membuat Apridiawan ambil pusing. Siap pacu adrenalin, comeback stronger!
Pergantian pelatih jadi hal biasa di dunia sepak bola. Seperti yang dilakukan oleh ASIOP, kebijakan penyegaran tim membuat mereka rela ambil risiko menggeser posisi Yayat Supriyatna sebagai juru taktik skuat U-13 di tengah makin derasnya arus persaingan kompetisi Indonesia Junior League.
Terhitung mulai dari Mei lalu, Yayat dialihtugaskan memegang tim ASIOP U-10. Posisinya digantikan oleh sang kolega, Apridiawan.
Reputasi Yayat sebagai salah satu pelatih paling berpengaruh di IJL U-13 sama sekali tidak membuat Apri ambil pusing. Seperti diketahui, juru taktik asal Bandung itu kerap jadi langganan best of the best coach bersaing ketat dengan allenatore Cipta Cendikia FA, Yance Putra.
Apri sendiri bukan wajah baru di ASIOP. Periode 2017 kala membesut skuat U-13 generasi Rendy Juliansyah dan Muhammad Uchida ia sudah pernah menorehkan tinta emas untuk Mutiara dari Senayan.
Musim ini di IJL 2019, Apri juga diberi kepercayaan menahkodai skuat U-11. Makin sibuk itu pasti. Comeback stronger (kembali untuk lebih kuat)? Sudah jelas.
"Syukur alhamdulillah saya masih di berikan kepercayaan oleh manajemen ASIOP untuk menangani tim IJL U-13, pastinya ini tugas yang cukup berat apalagi pada usia ini intensitas pertandingan sudah tinggi," ujar Apri.
"Kaget sih tidak hanya saja akan lebih tertantang karena saya suka menangani tim yang lebih memacu adrenalin," tuturnya lagi seraya tersenyum.
Praktis, "mencuri hati" Muhammad Tezar Briantama dan kawan-kawan jadi pekerjaan rumah paling dini bagi pelatih yang mengidolakan manajer Liverpool, Juergen Klopp tersebut. Sedikit banyak, Apri juga meminta bocoran dari Yayat soal peta persaingan IJL U-13.
Menarik tentunya melihat kembali sentuhan tangan dingin Apri. Meski di satu sisi ia memang mengakui bukan semudah mengucapkan kata simsalabim.
"Saya sama sekali buta kekuatan peta persaingan di IJL U-13 karena itu komunikasi intensif dengan coach Yayat selalu digalakkan," terang Apri.
"Setiap pelatih pasti punya cara dan metode berbeda-beda untuk menangani sebuah tim, saya harap tiap pemain dapat mengikuti instruksi dengan baik mulai dari latihan sampai ke level pertandingan. Ada beberapa hal yang sedikit saya ubah soal cara bermain anak-anak dari pelatih sebelumnya dan yang pasti butuh waktu untuk itu" beber Apri.
Apri akan menjalani debutnya mengawal skuat ASIOP U-13 di IJL mulai akhir pekan nanti kontra Stoni Indonesia. Selain itu, Mutiara dari Senayan juga dibekali jersey baru sebagai seragam tempur. Saat ini mereka sendiri sudah berhasil mengamankan tiket ke fase knock-out 16 Besar dengan sisa dua pertandingan di babak penyisihan grup
"Nampaknya kami akan lebih fokus untuk pertandingan di fase berikutnya. Jumpa Stoni, saya tidak punya banyak waktu untuk berlatih karena libur idulfitri. Normalnya, anak-anak akan kembali berlatih Selasa pekan depan," tandas mantan pelatih fisik Bhayangkara FC U-19 dan Celebes Palu itu.